12

3K 286 5
                                    

Jongin selalu menyempatkan dirinya untuk berolahraga diwaktu senggang. Sama seeperti saat ini, dihari sabtu pagi yang tenang, setelah jogging maka pria itu akan melakukan push up dan sit up di halaman depan rumahnya untuk menjaga bentuk tubuhnya dan kebugaran tubuhnya.

Namun, kegiatannya tersebut sempat terhenti ketika melihat sebuah mobil terparkir sempurna halaman parkir rumahnya.

Setelah menunggu beberapa saat, betapa terkejut jongin mendapati seorang gadis turun dari mobil itu sambil menenteng sebuah paper bag entah apa isinya.

"Selamat pagi jongin-ssi"

"Eoh. Selamat pagi jennie-ssi"

"Eum, maaf jika kedatanganku kesini mengganggu waktu anda. Tapi, aku kesini membawakan sarapan untuk chaerin. "

Entah mengapa jongin tiba-tiba menjadi salah tingkah dihadapan jennie saat ini. Dengan ragu, ia menerima paper bag yang disodorkan jennie.

"Gomawo. "

"Kalau begitu, aku permisi."

Baru saja jennie memutar tubuhnya, namun tiba-tiba sebuah tangan menggenggam pergelangan tangannya. Dan itu membuatnya kembali memutar tubuhnya.

"Wae?" Tanya jennie ketika ia kembali berhadapan dengan jongin. Namun yang ditanyan hanya bisa mengusap tengkuknya untuk meredam rasa kikuknya dihadapan jennie.

"Itu— eum— kau— bisa—"

"Jongin-ssi? Ada apa?" Tanya jennie ketika mendapati jongin yang terlihat terbata-bata menjawab pertanyaannya

"Chaerin akan lebih senang jika kau yang menyiapkan sarapan untuknya"dan jawaban jongin itu membuat mata jennie seketika berbinar.

"Benarkah? Kau mengizinkan ku untuk menyiapkan sarapan untuk chaerin?" Dan jongin pun mengangguk meresponi pertanyaan jennie.

Jennie pun refleks bersorak gembira sambil meloncat kecil.

Jongin pun membawa jennie masuk dan setelah menunjukkan jennie letak dapurnya, jongin pun membiarkan gadis itu berkutat dengan kegiatannya didapur dan meninggalkannya untuk membersihkan diri sejenak.

###

Mata mungilnya yang terpejam, perlahan-lahan terbuka ketika mendapati sinar matahari yang terasa mencolok matanya.

Setelah tangan mungil itu mengucek mata itu beberapa kali, akhirnya sang princess pun bangun sempurna. Matanya terbuka dengan sempurna dan heran melihat keadaan kamarnya yang sedikit berbeda. Tidak biasanya kain gorden jendelanya tersingkap. Dan tiba-tiba segelas air putih sudah tersedia di meja dekat tempat tidurnya.

Bahkan bibi jung- maid yang bertugas melayani seluruh kebutuhan chaerin- pun tidak pernah melakukan hal itu. Akhirnya chaerin pun memutuskan untuk turun dari tempat tidurnya yang empuk kemudian melangkahkan kakinya turun menuju dapur.

Dan betapa terkejutnya ia, ketika mendapati seseorang yang sangat ia rindukan tengah berdiri di pantry membelakanginya. Namun, meskipun ia tidak melihat wajah orang itu tapi chaerin sudah bisa menebak dan sangat yakin bahwa orang itu adalah jennie.

Tanpa berfikir panjang, kedua kaki mungilnya itu segera ia gunakan untuk berlari dan setelah ia berdiri tepat dibelakang tubuh jennie, chaerin segera memeluk kakinya karna memang tingginya yang membuatnya hanya bisa menggapai kedua kaki jennie.

Before youTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang