Haloha manteman semuanya 👐🏿👐🏿. Eum, sebelum kalian semua memulai menscroll kebawah, maka izinkan aku untuk mengucapkan maaf jika ada typo dan kesalahan dalam penulisan. Dan maaf jika tidak nge-feel dihati para pembaca sekalian 🙏🏿🙏🏿🙏🏿
Sekian dan terimakasih
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Pagi ini suasana ruang makan mansion jongin tidak semeriah atau seberisik biasanya. Jongin yang tengah melangkahkan kakinya menuruni tangga terheran ketika dimeja makan hanya ada jennie yang masih menggunakan jubah tidurnya yang tengah menyiapkan hidangan diatas meja makan bersama seorang maid yang membantu wanita itu.
"pagi" sapa jennie dengan senyuman yang membuat hari jongin dimulai dengan begitu indah hari ini.
Jongin pun maju mendekat kearah tubuh istrinya kemudian tanpa memikirkan kehadiran seorang maid yang masih berada disekitar mereka, jongin langsung memberikan kecupan hangatnya diatas permukaan bibir jennie. Bahkan dengan lancangnya jongin melumat sebentar bibir plum istrinya.
"astaga, jongin! ada ahjumma disini." ucap jennie mencubit kecil dada suaminya itu dengan semburat merah yang merona di kedua pipinya. Namun jongin tidak terlalu peduli dengan protesan istrinya itu. Buktinya jennie menikmatinya dan tidak menolak. Jadi jongin langsung duduk dibangkunya tanpa rasa bersalah sama sekali.
"sayang, dimana chaerin?" ucap jongin setelah mendapatkan segelas juice dari jennie.
"chaerin sudah berangkat duluan. Katanya pagi ini ada acara olahraga bersama, jadi dia tidak ingin datang terlambat dan mendapat barisan dibelakang. Dia bahkan sudah siap terlebih dulu dengan Shin Ae sebelum aku turun tadi. "
Jongin hanya terkekeh mendengarkan cerita jennie pagi ini.
Dan saat jongin hendak memasukkan sepotong roti kedalam mulutnya, tiba-tiba jongin menghentikan aksinya karna melihat ekspresi wajah istrinya yang aneh pagi ini.
"Anni, aku hanya sedikit pusing pagi ini. Tidak apa-apa" jawab jennie memaksakan senyumannya.
Jongin pun mengulas senyum dengan jawaban jennie. Ia tahu jennie bukan tipe gadis yang suka mengeluh dan menceritakan rasa sakit yang ia rasakan dalam tubuhnya. Tapi, semenjak kehadiran 1 orang nyawa didalam tubuh jennie, akhir-akhir ini jennie sering menunjukkan reaksi yang berbeda setiap kali tubuhnya merasakan mual atau pusing yang normal dirasakan oleh ibu hamil.
Jongin berpindah posisi menjadi berjongkok dihadapan jennie agar wajahnya tepat berada didepan perut jennie yang mulai membuncit mengingat usia kehamilannya menginjak 1 bulan sekarang.
"Baby, kau baik-baik saja kan didalam sana? Jangan sering-sering membuat eomma pusing ya. Kasian eomma harus mengurus appa dan kakakmu. Appa tahu kau anak yang cerdas dan baik hati, jadi kau tidak akan menyusahkan eomma kan?"Selalu seperti itu. Jennie selalu menyukai bagaimana jongin mengajak calon bayi mereka berinteraksi. Dan, wanita itu hanya bisa memperhatikan kegiatan itu dengan senyuman yang terukir dibibirnya.