Mobil bugatti veyron melaju membela kota seoul dimalam hari. Didalam mobil itu jongin duduk dibalik kemudi untuk mengendalikan mobil itu sementara seorang gadis tengah duduk tepat disampingnya. Terlihat gadis itu sedari tadi hanya memalingkan wajahnya kearah samping sembari jari-jaringa saling meremas satu sama lain.
Jongin tidak menyadarinya hal itu karna ia fokus menyetir jika saja lampu merah tidak membuat mobil itu berhenti. Dan begitu pria itu menoleh kearah samping, akhirnya ia baru sadar bahwa gadis yang duduk disampingnya itu terlihat gugup.
Jongin yang jengah melihat jennie terus meremas kedua tangannya, memilih untuk mengambil alih salah satu tangan jennie dan menggenggamnya.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Jennie menolehkan kepalanya kearah kiri dimana seorang pria tengah menyetir dengan satu tangan dan satu tangannya lagi ia gunakan untuk menggenggam tangan jennie.
Jennie berusaha melepaskan tangannya karna merasa sedikit malu, namun tangan jongin yang lebih besar itu tentu saja membuat jennie tidak semudah itu mewujudkan keinginannya. Akhirnya merasa usahanya sia-sia maka jennie pun pasrah dan membiarkan tangannya berada dalam genggaman jongin.
"Jongin-ssi akan berbahaya jika kau menyetir seperti ini. Bisakah kau lepaskan genggamanmu dan—"
"Tidak." Belum selesai jennie berbicara jongin sudah memotongnya terlebih dahulu dan semakin mengeratkan genggamannya pada tangan jennie.
Sebenarnya jennie merasakan kehangatan didalam genggaman jongin. Namun ia hanya tidak ingin membiarkan perasaannya jatuh terlalu dalam sementara ia tidak tahu seperti apa perasaan jongin terhadapny. Baginya, ini terlalu cepat dan terlalu tiba-tiba jika jongin memperlakukannya semanis ini. Ia tidak tahu apa tujuan dan maksud jongin memperlakukannya semanis ini.
Jongin yang ia kenal selama ini adalah jongin yang selalu bersikap dingin dan pelit bicara. Tapi dengan tiba-tiba ia mendapat perlakuan yang berbeda seperti ini dari jongin dan itu membuat hati jennie bingung.
"Jongin-ssi hentikan. Kumohon hentikan ini semua." jongin tidak mengerti maksud jennie. Ia hanya diam dan membiarkan gadis itu melanjutkan ucapannya.
"Kau bisa membuatku salah faham dengan perlakuan mu malam ini. Kumohon hentikan semuanya sebelum aku jatuh terlalu jauh dalam kesalah fahaman ini. Aku tidak Tahu apa tujuan mu melakukan semua hal-hal manis seperti ini.
pertama, Kau meloloskan proposal ku secara tiba-tiba, dan malam ini." Nafas jennie tercekat. Entah mengapa lelehan cairan bening itu ingin terjatuh dari kedua pelupuk matanya. Jennie bukannya cengeng, ia hanya takut jika apa yang ia rasakan adalah perasaan sepihak dan ia takut jika semua yang ia rasakan hanyalah perasaan semu yang hanya datang sesaat. Namun jennie tidak boleh lemah. Ia harus kuat dan menjadi tegas. Ia tidak ingin menyakiti hatinya sendiri jika ia membiarkan hatinya jatuh kedalam hal yang tidak pasti.
"Malam ini kau melakukan hal-hal manis yang membuatku salah faham. Kumohon hentikan semuanya sebelum—"
Ucapan jennie lagi-lagi terpotong. Namun kali ini bukan oleh ucapan jongin melainkan karna mobil yang ia tumpangi tiba-tiba berhenti dan menepi.