34

2.1K 198 1
                                    

Haloha manteman semuanya 👐🏿👐🏿.
Eum, sebelum kalian semua memulai menscroll kebawah, maka izinkan aku untuk mengucapkan maaf jika ada typo dan kesalahan dalam penulisan. Dan maaf jika tidak nge-feel dihati para pembaca sekalian 🙏🏿🙏🏿🙏🏿

Sekian dan terimakasih

Sekian dan terimakasih

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

❤️❤️❤️

Setelah sekian jam berusaha menenangkan jennie dan menunggu sampai suasana hati jennie membaik, akhirnya jennie luluh dan mau meloloskan beberapa sendok makanan kedalam mulutnya. Jongin bahkan sempat merasa sangat frustasi membujuk jennie untuk mau menyantap setidaknya beberapa sendok makanan agar perutnya tidak dalam keadaan kosong.

"Jongin aku sungguh tidak apa-apa. Kau bisa kembali ke kantor." Kali ini jennie yang merasa frustasi untuk membujuk jongin agar mau kembali ke kantor guna menyelesaikan tanggung jawabnya disana. Pria itu bersikukuh untuk tetap tinggal menemani jennie di appartment setidaknya menunggu sampai irene kembali dan ia bisa lebih tenang meninggalkan jennie.

"Tidak. Kau tau aku tidak suka dibantah kan?" Dan seperti biasa, jika jongin sudah mengaktifkan mode tegas dan dinginnya maka jennie tidak bisa berkutik sama sekali. Berakhir sang gadis hanya bisa menghela nafas berat kemudian mengangguk pasrah dengan keputusan bulat yang sudah ditetapkan jongin.

"Yasudah ayo kembali ke kamar dan aku akan menemanimu sampai kau tertidur"

Dan lagi-lagi jennie hanya bisa menuruti perkataan jongin untuk kembali kekamar. Padahal sebenarnya kondisi tubuhnya tidak selemah itu. Ia hanya merasa malas dan tidak bertenaga karna beban fikirannya, hanya itu. Tapi perlakuan jongin yang berlebihan seperti ini justru seolah-olah membuatnya menjadi seorang yang sedang sakit keras.

Jennie langsung berbaring dibalik selimut sesuai dengan instruksi jongin ketika ia sudah sampai didalam kamarnya. Dan tentu saja jongin dengan sigap duduk disisi tempat tidur jennie untuk menunggui gadisnya itu sampai terlelap.

Sebenarnya jennie tahu betul bahwa jongin sedang pusing dan dilema. Jennie tahu bahwa segudang pekerjaan menunggu jongin dikantornya, namun berusaha disembunyikan pria itu demi menemani dirinya disini. Terbukti dari raut wajah jongin yang tidak tenang dan beberapa kali memeriksa ponselnya, sepertinya ia sedang mengontrol keadaan kantor lewat jongdae yang tetap tinggal disana.

"Jongin aku tidak apa-apa. Aku tidak sakit. Kondisi tubuhku baik-baik saja. " jennie tidak mungkin diam saja dan egois dengan menahan jongin terus disini sementara banyak orang yang memerlukan dirinya dikantor.

"Bisakah kau diam dan istirahat? Wajahmu pucat dan kau kelihatan lemas. Apa itu bisa diartikan kondisimu baik-baik saja?" Dan bukan jongin namanya jika pria itu dengan mudah menurut dan tidak mengeluarkan argumennya.

"Tapi sungguh, kau tidak harus seperti ini. Aku Sudah jauh lebih baik sekarang dan itu berkatmu.

Jongin, kalau kau terus-terusan disini aku tahu pekerjaanmu akan semakin terbengkalai dan menumpuk. Dan aku tahu jika hal itu terjadi maka waktuku bersamamu akan berkurang karna kau pasti harus menyelesaikan pekerjaan yang menumpu itu kan? Jadi, dari pada dibiarkan menumpuk dan menyiksamu diakhir maka lebih baik sekarang kau kembali ke kantor. Hm??" Itu jennie. Gadis yang selalu punya 1001 cara untuk membuat jongin takluk. Dan sepertinya omongan jennie kali ini berhasil menggoyahkan ego jongin.

Before youTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang