48

3.8K 277 22
                                    

Haloha manteman semuanya 👐🏿👐🏿.
Eum, sebelum kalian semua memulai menscroll kebawah, maka izinkan aku untuk mengucapkan maaf jika ada typo dan kesalahan dalam penulisan. Dan maaf jika tidak nge-feel dihati para pembaca sekalian 🙏🏿🙏🏿🙏🏿

Sekian dan terimakasih

Sehun tengah mengancingkan kancing teratas dari kemeja biru navy yang ia kenakan pagi ini ketika tiba-tiba ia mendengar sebuah suara dari ruangan disebelah kamarnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sehun tengah mengancingkan kancing teratas dari kemeja biru navy yang ia kenakan pagi ini ketika tiba-tiba ia mendengar sebuah suara dari ruangan disebelah kamarnya.

Bukannya merasa terganggu dengan suara bising yang mengganggu kegiatan paginya, pria tampan berkulit putih pucat itu justru tersenyum begitu cerah ketika ia mendengar suara wanita yang tengah berkomunikasi seorang diri.

Tanpa pikir panjang pun, sehun akhirnya meninggalkan kegiatan bersiapnya pagi ini dan segera menghampiri sumber suara yang terletak tepat disebelah kamar utama. Ruangan itu memang sengaja diletakkan tepat disebelah kamar utama dan diberi connecting door. Tujuannya tentu saja agar irene bisa bebas dan memudahkannya untuk mengontrol keadaan malaikat kecil mereka.

Ya, 5 bulan yang lalu irene sudah melahirkan bayi kembar yang tampan dan sehat.

"Junsu sayang, sudah ya. Jangan menangis lagi. Cuup..cuup..cuup.." itu adalah suara irene yang tengah menggendong seorang bayi menggemaskan sambil menggoyangkan tubuh gembul itu berusaha menenangkan tangisan bayi kecilnya.

Sehun yang berada diambang pintu lantas bergegas mendekat kearah 2 malaikatnya itu.

"Jagoan appa, kenapa menangis pagi-pagi begini, hm??" Ucap sehun membelai pipi gembul putranya.

"Aku tidak tahu. Padahal popoknya masih bersih. Aku juga sudah memberikan asi padanya. Tapi, dia masih menangis dan tidak mau ditenangkan" irene masih berusaha menggoyangkan tubuh junkyu yang ada digendongannya.

"Coba sini" sehun pun berinisiatif mengambil alih tubuh junkyu dari gendongan irene. Namun, secepat kilat, irene menghindar.

"Jangan. Kau sudah rapi. Nanti junkyu malah membuat pakaianmu kusut"

Seolah tidak terima dengan ucapan irene, bayi tampan yang tengah irene gendong itu justru semakin menangis dengan kerasnya.

"Sudah, coba berikan padaku" sehun pun berhasil mengambil alih junkyu dan ia bawa kedalam pelukannya.

Dan ajaib. Seketika, bayi tampan itu seketika tenang dan justru terlihat tersenyum menampakkan gusi pinknya kepada sehun.

"Astaga, jadi dari tadi kau ingin bermain bersama appa, hm??" Ucap irene tidak percaya dengan apa yang baru saja terjadi dihadapannya.

"Yeoksi, Kau memang benar-benar jagoan appa. " sehun yang gemas dengan jagoan ciliknya akhirnya tidak tahan untuk menggelitiki perut junkyu dengan memberikan ciuman-ciuman di perut gembul bayinya sehingga membuat tawa junkyu sontak pecah begitu saja dan menimbulkan suara menggemaskan dari mulut bayi itu.

Before youTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang