27.2

2.7K 222 11
                                    


chaerin sedang mewarnai buku gambar diruang tamu ditemani sehun yang sedang fokus dengan ponsel ditangannya.

"uncle..uncle.. lihat gambar chaerin bagus tidak?" tanya chaerin sambil mengangkat hasil karyanya dihadapan wajah sehun.

Sayangnya, sehun begitu fokus dengan layar ponselnya sehingga ia hanya bergumam untuk meresponi ucapan chaerin. Chaerin pun langsung kesal dengan tingkah sehun. Gadis kecil itu pun berkacak pinggang sambil mempoutkan bibirnya.

"issh.. uncle sehun tidak sopan. Kalau orang lain mengajak berbicara maka uncle tidak boleh bermain ponsel." jawab chaerin dengan nada merajuk.

Sayangnya usaha gadis kecil itu untuk mengalihkan perhatian sehun itu gagal. Pria itu masih saja terfokus dengan layar ponsel dihadapannya. Akhirnya kesabaran chaerin habis sudah. Dengan sekali tarikan, chaerin langsung menarik ponsel yang ada ditangan sehun.

"astaga chaerin. Kembalikan ponsel uncle. Itu bukan permainan" ucap sehun berusaha mengambil ponselnya kembali. Namun chaerin lebih lincah sehingga ia langsung menyembunyikan tangannya yang tengah menggenggam ponsel sehun itu dibalik tubuhnya.

"shireo. Habisnya uncle tidak sopan. Chaerin kan sedang bicara sama uncle sehun, tapi uncle malah sibuk bermain ponsel. Kata eomma itu tidak sopan tau." ucap chaerin dengan nada merajuk.

Sehun pun mengetahui kesalahannya. Ia pun mau tidak mau mengalah dan harus mengakui kesalahannya.

"baiklah..baiklah.. uncle minta maaf ya? tadi uncle sedang menghubungi orang jadi uncle tidak mendengar chaerin berbicara." ucap sehun mengalah dan berbicara dengan nada yang lembut.

"chaerin anak pintar kan? Jadi tolong kembalikan ponsel uncle ya sayang.." bujuk sehun dengan wajah memelasnya.

Chaerin baru saja akan menolak permintaan sehun ketika tiba-tiba ia mendengar derap langkah berasal dari pintu masuk pent house itu. Refleks chaerin menoleh kearah sumber suara.

"Appaaaaaaaa!!!"

Dengan semangat menggebu-gebu cherin berlari menghampiri seorang pria yang masuk dengan senyuman mengembang dan membentangkan tangannya bersiap menangkap sang malaikat kecil kedalam pelukannya. Dan

Hap.

"Uuh anak appa berat sekali" ucap jongin sengaja ingin menggoda chaerin.

"Biar saja. Kata eomma tidak apa-apa gendut, yang penting eomma dan appa sayang sama chaerin. " jawab chaerin dengan lugunya.

Jongin pun hanya bisa terkekeh mendengar penuturan lugu sang putri kecil.

"Appa punya hadiah untuk chaerin"

"Benarkah? Apa itu appa??!!!" Tanya chaerin terlihat begitu antusias. Gadis itu terlihat celingak-celinguk melirik kebelakang tubuh jongin berusaha menemukan goodie bag atau box kado yang berisi hadiah seperti yang jongin ucapkan.

"Mana appa? Appa bohong sama chaerin ya?" Ucap chaerin dengan bibir yang dipoutkan.

Namun belum sempat jongin menjawab ucapan chaerin, seorang gadis tiba-tiba muncul dan membelai puncak kepala chaerin membuat sang empunya langsung mendongak melihat siapa pelakunya.

"Eommaaaa!!!!" Chaerin langsung melepaskan diri dari pelukan jongin dan berlari kearah jennie. Tentu saja dengan hati terbuka jennie menangkap tubuh mungil chaerin kedalam pelukannya.

"Putri cantik eomma Sedang apa?"

"Chaerin mengerjakan tugas dari park ssaem" jawab chaerin dengan nada yang terdengar antusias.

Ketiganya pun terlihat saling melempar candaan dan saling menggoda, bahkan kehadiran sehun diantara mereka pun tak lagi dianggap.

"Ehkheem. Maaf, tapi disini masih ada satu orang lagi dan bukan patung" sindir sehun.

Before youTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang