Maaf jika chapter ini tidak begitu ngefeel. Aku ngejar posting ini karna besok aku akan uts dan i'm sure kalau uts imajinasi fangirl aku bakalan totally berantakan. So, mumpung imajinasi aku masih bekerja normal akhirnya aku mutusin untuk post chapter ini 😬😬
Aku berharap kalian suka dan enjoy with this chapter ❤️❤️Hari ini adalah hari yang membahagiakan untuk jongin. Hubungannya dengan jennie yang sudah membaik seperti sedia kala membuat pria itu tak berhenti menyunggingkan senyum sumringahnya sejak ia menapakkan kakinya dipelataran lobi kantornya. Hal itu tentu membuat seluruh karyawan di chaemin group cukup bingung dan terkejut, namun tentu saja tidak ada satupun yang bernyali untuk sekedar menanyakan perihal hal tersebut.
Kebahagiaan jongin pun semakin membuncah karna nyatanya siang ini mereka akan menghabiskan waktu makan siang bersama dengan putri mereka yang begitu menggemaskan. Namun sebelum itu, tentu saja jongin harus menyelesaikan seluruh pekerjaannya karna ia adalah tipe orang yang sangat disiplin dan tidak ada kata toleransi dikamus jongin tentang bersantai-santai dijam kerja.
###
Jennie dengan wajah sumringah dan senyum yang tak pernah lepas dari bibirnya itu memarkirkan kendaraannya di pelataran parkir chaemin group. Ia tak sendiri karna tepat disebelahnya chaerin duduk dengan tenangnya sembari memainkan boneka barbie kesukaannya.
"Sayang kita sudah sampai" ucap jennie melepaskan seat belt yang melingkari tubuh mungil chaerin.
"Ayo eomma kita temui appa. Appa pasti senang kita memasakkan makan siang untuk appa" ucap chaerin antusias.
Tak butuh waktu lama bagi kedua gadis berbeda generasi itu untuk menapakkan kaki mereka diloby kantor chaemin group. Tentu saja begitu mereka menapakkan kaki dipintu masuk loby chaemin group seisi karyawan yang berpapasan atau sekedar melewati mereka sontak membungkuk memberi hormat pada kedua gadis yang notabene adalah gadis yang sangat penting dalam hidup bos besar mereka.
"Eoh? Hai chaerin." Sapa seorang pria yang menjulang tinggi berdiri dihadapan chaerin sehingga gadis itu harus mendongak agar bisa melihat wajah sang pria
"Hay uncle chen" ucap chaerin tersenyum manis sambil melambaikan tangan pada sang pria. Namun wajah pria yang disapa justru terlihat tertekuk tak suka.
"Yaissh gadis nakal. Sudah uncle bilang nama uncle kalau di kantor itu jongdae. Jangan panggil dengan nama itu" ucap jongdae kemudian tiba-tiba membawa chaerin kedalam gendongannya kemudian menggelitiki perutnya sehingga chaerin meronta kegelian dalam pelukan jongdae.
"Ahahahhahahahahahaha ampun uncle. Hahaha sudah..sudah..." ucap chaerin berusaha meronta.
"Ampun tidak?? Ampun tidak?" Ucap jongdae sambil terus menggelitiki perut chaerin
"Ia ampun..ampun.. hahaha" ucap chaerin susah payah.
Jongdae akhirnya menghentikan aksinya 'menyiksa' chaerin dan menurunkan gadis cantik dari gendongannya.
"Awas ya kalau kau memanggil uncle dengan nama itu lagi kalau sedang di kantor." Ucap jongdae dengan nada mengancam.
"Shireo. Wleeekk" dan dengan nada mengejek chaerin memeletkan lidahnya
"Awas kau yaa.." jongdae baru saja akan menangkap chaerin lagi, namun gadis cantik itu sudah lebih dulu bersembunyi dan berlindung dibalik kaki jenjang jennie sambil tersenyum-senyum puas karna berhasil menggoda jongdae.
"Chaerin, sayang sudah. Jangan menjahili uncle jongdae terus" ucap jennie lembut memperingati chaerin.
"Habisnya uncle chen punya banyak nama eomma. Kenapa harus ganti-ganti nama terus sih?" Tanya chaerin lugu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Before you
FanfictionSelamat membaca #9 jenkai #75 suho #6 jenie #15 hunrene #hunrene