Mungkin jika diperbolehkan mengumpat maka jongin sudah mengeluarkan segala macam umpatan dari mulutnya. Pasalnya ia harus menahan amarahnya dan rasa kesalnya didalam hati karna rencana awalnya untuk menikmati makan siang bersama dengan chaerin dan jennie harus berantakan. Dengan terpaksa jongin tidak bisa menikmati quality time bersama 2 orang gadis terpenting dalam hidupnya ketika mereka harus kedatangan 1 orang tambahan yang sangat tidak ingin jongin lihat.
"Sayang jangan hanya makan dagingnya. Ini sayurnya juga dimakan ya" ucap jennie begitu telaten ketika meletakkan beberapa potongan sayur diatas piring chaerin.
"Eomma, chaerin tidak suka sayur. Bisakah sayurannya diganti dengan potongan daging saja? Chaerin suka daging tumis buatan eomma" ucap chaerin dengan susah payah karna ia berucap sambil berusaha menguyah makanan didalam mulutnya.
"Chaerin, makanannya ditelan dulu sayang. Nanti chaerin tersedak" ucap jennie memperingati chaerin dengan lembut.
"Tapi chaerin tidak mau sayurannya" ucap chaerin menggeleng ketika jennie berusaha menyuapinya sesendok nasi yang dilengkapi dengan sayuran.
"Sayang eomma sudah membuatkan sayuran untuk chaerin. Chaerin beberapa hari ini sudah jarang mengkonsumsi makanan berserat. "
"Shireo eomma..." chaerin merengek dengan manjanya dihadapan jennie.
Jennie menghela nafas berat. Baru kali ini ia menghadapi sikap manja chaerin. Ternyata chaerin tetaplah anak kecil yang punya ego dan sifat manja dalam dirinya. Dan saat ini jennie tengah berhadapan dengan seorang gadis kecil yang sifat egonya tengah muncul ke permukaan.
"Dicoba dulu ya? Eomma jamin chaerin pasti suka. Dicoba ya?" Bujuk jennie sekali lagi namun tetap saja mendapat gelengan dari chaerin.
"Maaf. Tapi jika chaerin tidak menyukainya kau jangan memaksa. Anak kecil tidak suka dipaksa." Tiba-tiba sebuah suara menginterupsi kegiatan jennie yang sedang menyuapi chaerin. Dan itu adalah park jiho yang sedari tadi juga ikut bergabung diruangan jongin.
"Sayang. Kalau tidak suka sayurannya tidak usah. Ini makan dagingnya saja" ucap jiho dengan lancangnya meletakkan potongan daging tambahan diatas piring chaerin. Sontak chaerin bersorak gembira atas perbuatan jiho. Gadis itu langsung menyambar sumpit yang terletak disamping kotak makannya dan dengan antusias langsung menyantap hidangan itu dengan tangannya sendiri. Ia melupakan jennie yang masih memegang sendok untuk menyuapinya.
Jennie nyatanya cukup tersentil disini. Diam-diam ia merutuki sikapnya yang sudah memaksakan chaerin supaya mau memakan sayur masakannya. Tapi maksudnya baik menyuruh chaerin memakan sayur. Sayuran adalah makanan sehat dan jennie mau supaya kebutuhan gizi chaerin selalu tercukupi, hanya itu. Jennie tidak ada maksud sama sekali untuk memaksakan kehendaknya pada chaerin.
Jongin sepertinya menangkap ekspresi jennie yang merasa bersalah. "Ya sudah kalau chaerin tidak mau makan sayuran buatan eomma biar appa saja yang menghabiskan makanannya." Ucap jongin tiba-tiba membuat jennie dan jiho serempak menoleh kearah pria itu.
"Eomma ayo suapi appa saja. Chaerin kan tidak mau makan sayuran buatan eomma" ucap jongin membuka mulutnya seolah-olah bersiap menerima suapan dari jennie. Namun jennie hanya diam dalam kebingungannya. Matanya mengerjap 3 kali berusaha menyerap ucapan jongin yang tiba-tiba itu. Nyatanya sikap jongin yang tiba-tiba menjadi manja membuat gadis itu cukup terkejut dan bingung.
"Eomma aaaa" ucap jongin semakin mendesak. Dan mau tidak mau jennie buru-buru mengambil sendok kemudian menyuapkan nasi dan tak lupa beserta sayuran berwarna oranye dan hijau kedalam mulut jongin. Masih dengan kebingungannya, jennie berusaha tersenyum ketika ia mulai mengerti dengan siasat jongin untuk membujuk chaerin untuk mau mencoba sayuran buatannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Before you
FanfictionSelamat membaca #9 jenkai #75 suho #6 jenie #15 hunrene #hunrene