Arya Patah Hati

1.8K 65 5
                                    

Hai semua.
Aku Arya.

Lelaki malang yang sudah ditinggal nikah oleh wanita yang sangat aku cintai

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Lelaki malang yang sudah ditinggal nikah oleh wanita yang sangat aku cintai.

Aku tak menyalahi siapapun, aku hanya kecewa pada waktu yang tak mempertemukan aku dan dia diwaktu yang tepat..

Akhhh mulai sekarang aku akan fokus pada perusahaan papa dan menghabiskan waktu sebanyak-banyaknya dikantor..

Hatiku sangat hancur tapi aku harus berlapang dada karna itu demi kebahagiaan dia..
Aileen.

"Arya.." panggil mama.
"Iya ma?" jawabku.
"Hmm.. si Cara kan kuliah dijogja, gak papakan kalau mama nyuruh anak teman mama tinggal dirumah kita? Mama sepi soalnya kamu kerja terus" ujar Mama.
"Cewek apa cowok?" tanyaku.
"Cewek.. orangnya cantik" ujar Mama menggodaku.
"Apaan sih maa, mama tau kan aku baru aja patah hati" kataku menatapnya.
"Iya mama tauu, nggak papa kan? tanya mama lagi.
"Ya terserah mama, kan ini rumah mama" jawabku senyum.
"Yaudahh.. kamu jangan patah hati terus!!!" ucap mama keluar dari kamarku.

Anak siapa lagi yang mau dibawa kerumah-_- mama kadang suka ada ada aja.

"Oh iyaaa, nanti pas dia kesini kamu temanin ya!!" ujar mama kembali mengetuk pintuku.
"Iyaa kalau gak sibuk" kataku menyahut.
"Arya.. Mama serius" ujar mama lagi.
"Iyaaa maa" kataku cuek.
"Besok anaknya datang!! Jemput dibandara" teriak mama lagi.
"Suruh supir ajasih maa" ujarku.
"Mama mau kamu yang jemput" ujar mama lagi.
"Besok ada meeting" kataku asal.
"Nanti mama suruh yang lain aja buat meeting" ujarnya lagi.
"Iyaa iyaaa" kataku seadanya.

.
.

"Maa, yaudah ayok ke bandara" ujarku malas.
"Kok ajak mama? kamu aja sana buruan mama mau nyiapin makanan" kata mama.
"Kan gatau mukanya maa" jawabku malas.
"Hmm itu fotonya mama kirim di Wa" ujar Mama.
"Hufff  yaudah Arya berangkat dulu" kataku.

Sesampai di bandara aku membuka photo yang mama kirim lewat Wa dan mencari anak itu.

Setelah menunggu sekitar 1 jam dipintu kedatangan anak diphoto itu nggak muncul muncul.
"Maa.. Ini anaknya mana?" ucapku menelpon mama.
"Loh kamu telpon lah Ar, kok malah nelpon mama" jawab Mama.
"Kan Arya nggak punya nomernya maa" kataku.
"Hmm cek Wa dari mama lagi" ujar Mama memutuskan panggilan.

Aku lantas mengecek Wa dari mama dan kulihat mama mengirim nomer Wa atas nama Alila.

Tanpa pikir panjang aku langsung menelponnya.
Telponnya sama sekali tak berdering.
Hufff.
Mana sih orangnya.

"Lo Arya?" tanya seorang wanita
"Iya, siapa ya? tanyaku.

Wanita itu menatapku dari ujung kaki sampai kepala, lalu ia tersenyum setelahnya. Aneh...

"Halo Maa.. Ale di Kalimantan agak lamaan juga nggak papa mah, udah dulu bye" ujar wanita itu sambil memegang ponselnya.
"Lo beneran Arya?" tanyanya lagi.
"Iya.. Kamu Alila?" tanyaku.

Ia menganggukan kepalanya sambil tersenyum melihatku.
Aku pikir anak ini sedikit gila..

"Yaudah ayo" kataku langsung berjalan menuju parkiran mobil.
"Koper gue nggak dibawain nih?" ucapnya.

Aku langsung berbalik, aku lupa kalau dia wanita-_-
"Sorry" kataku langsung meraih kopernya.

Entah ada apa dengan anak ini dari tadi tersenyum aneh menatapku..
Kata mama anaknya cantik.. Iya memang 'sedikit' cantik tapi aneh..

Saat diperjalanan menuju rumah aku hanya diam saja dan fokus menyetir, anak itu terlihat memperhatikan setiap sudut kota yang mungkin baru pertama kali ia datangi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Saat diperjalanan menuju rumah aku hanya diam saja dan fokus menyetir, anak itu terlihat memperhatikan setiap sudut kota yang mungkin baru pertama kali ia datangi.
"Lo anaknya tante Zahra?" tanya anak itu.
"Iya" kataku singkat dan tetap fokus menyetir.
"Hmm.. " jawab Anak itu.
"Tempat wisata disini ada yang bagus nggak?" ujar Anak itu lagi.
"Ada" jawabku.
"Hmmm.. " jawab Anak itu lagi.
"Gue boleh buka jendela?" tanyanya.
"Buka aja" kataku cuek.

Ia pun membuka jendela dan memperhatikan sekeliling.
"Ini pertama kalinya loh gue kesini" ujarnya semangat.
Aku hanya melihatnya sebentar lalu kembali menyetir.

"Lo emang gini ya?" ujarnya lagi.
"Gini? Maksudnya?" tanyaku.
"Iyaa.. Pelit bicara" katanya.

Aku hanya terdiam mendengarnya.
Jujur saja aku hanya akan banyak bicara pada orang yang sudah membuatku nyaman atau dekat.
"Sorry" kataku.
"Its ok" jawabnya.

Tak lama kami sampai dirumah, Anak itu langsung disambut oleh mama dengan pelukan.
"Udah lama ya Al" ujar Mama.
"Maa Arya balik kekantor dulu" ucapku pamit.
"Loh kok balik?" tanya Mama.
"Banyak urusan maa, Assalamualaikum" kataku langsung masuk mobil.

Aku benar benar harus menyibukan diriku agar aku tak larut dalam kesedihan yang kadang kadang membuatku sedikit gila.

Setelah pekerjaan selesai aku langsung kembali kerumah, entah beberapa bulan ini aku seperti kehilangan arah.
"Aryaa makan duluu" kata Mama saat melihatku.
"Iya maa, ntar.. Mau mandi dulu" kataku langsung menaiki tangga untuk menuju kamarku.

Saat aku hendak menuju kamarku, seseorang keluar dari kamar dan menabrakku dengan punggungnya.
Ia membawa piring bekas makanan ditangan kanannya dan gelas ditangan kirinya lalu menutup pintu dengan kakinya.

Kamarku berada tepat disamping kamar tamu.. Dan anak itu menabrakku!! 😒
"Ohh.. Hai?" katanya dengan wajah kaget.

Aku hanya menatapnya dan langsung masuk kekamarku.
Ternyata patah hati bisa membuat orang menjadi gila seperti ini..

Something About AlilaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang