Nangis lagi - Arya 🤣

642 55 8
                                    

"Al, saya tunggu dilobby" ucap Arya dalam panggilan telpon.

Siang ini aku dan Arya akan pulang karna urusan Arya sudah selesai disini. Tak ada yang special di Pontianak dengan Arya hmm..

"Eh.. Memangny aku mengharapkan apaa.. Astaga astaga" kataku sambil mengetok kepalaku pelan.

Bandara..

"Semalam balik jam berapa?" tanyaku pada Arya.
"Jam setengah 10 malam" jawab Arya.
"Sorry ya semalam kamu jadi makan malam sendiri" tambahnya.
"Hmm its ok" kataku.
.
.

Saat ini aku dan Arya sedang menuju pesawat setelah melalu boarding sebelumnya.

Ega Calling..

"Halo?" jawabku..
"Beb, nyampe airport jam berapa?"
"Hmm sekitar jam 3sore, kamu dimana?" tanyaku.
"Aduhh makin cinta aku, kalau kamu ngomongnya pake 'aku-kamu' gini" ucap Ega tertawa.
"Hahaa bego, udah ntar gue kabarin ini lagi dipesawat. Bye!" kataku mengakhiri panggilan.
"Bye by" ujar Ega.

"Siapa?" tanya Arya.
"Hah? Itu Ega" kataku
"Oh" ucapnya pelan.
"Kamu kenal Ega dari kapan?" tanya Arya tiba tiba.
"Hmm? Dari SD. Dia sahabatku satu satunya yang bertahan sampe sekarang. Meskipun aku punya 2 orang sahabat lagi teman SMA dulu. Tapi Ega beda karna dia nemanin aku dari kecil sampe sekarang" jelasku.
"Beda?" ujar Arya menekankan ucapannya.
"Iya bedalah, dia itu ibarat kayak apa yaaa bingung juga lol" kataku tertawa.
"Hmm" dehem Arya pelan.
.
.
.

Saat aku mengaktifkan jaringan Ega sudah menelponku.. Dasar anak itu.

Ega Calling..

"Beb?"
"Iya, bentar aku masih ambil bagasi" kataku.
"Yaudah, aku udah disini ya"
"Iyaa, aku matiin ya"
"Hmm" jawabnya.

.
.

"Kamu ikut aku, atau gimana?" tanya Arya saat kami sudah selesai mengambil bagasi.
''Hmmm.." kataku menggantung.
"Beb" teriak seseorang yang sudah pasti aku kenal.
"Oh dijemput? Yaudah aku deluan" ucap Arya dingin.

Arya segera memasuki mobil miliknya yang dikemudikan supir.

"Sini aku bantuin" ucap Ega mengambil koperku.

"Gaaa?" panggilku saat Ega fokus menyetir.
"Hmm? Apa?" jawabnya lembut.
"Lo sampai kapan disini?" tanyaku.
"Sampai kamu pulang" jawab Ega santai.
"Gak dicari orang rumah?" tanyaku.
"Kan aku udah ijin, nyusul kamu" jawab Ega.
"Kalau gue disini lama gimana?" tanyaku.
"Ya aku juga lama disini" kata Ega cuek.
.
.

"Gue suka sama Arya" ucapku sambil menatap keluar jendela mobil.
"Aku tau" jawab Ega santai.
"Hmm tapi dia gak suka sama gue" kataku putus asa.
"Ya bagus" ucap Ega.
"Hmm" dehemku pelan.
"Kalau kamu udah nyerah, kita balik ya ke Jakarta!" ujar Ega melirikku.
"Iya, kalau sampai akhir awal bulan depan gak ada perkembangan. Bawa gue pulang" kataku tanpa melirik Ega.
"Bentar lagi Arya pasti bakal suka sama gue" tambahku.
.

Rumah Arya..

"Aku langsung balik ya, jangan telat makan, istirahat yang cukup, jangan begadang" pesan Ega.
"Iya, bye. Hati hati lo" kataku.
"Iyaaaap, udah sana masuk" pamit Ega.

.
.

"Alila makan dulu nak" panggil Tante Zahra.
"Arya!!!" teriak Tante Zahra lagi.

Tak lama aku dan Arya membuka pintu bersamaan karna hendak turun kedapur untuk makan.

"Hi" kataku canggung.
Doh.. Apasih ngapain say hi lol

Arya tak menjawab ia hanya menatapku sebentar lalu menuruni tangga.
"Jawab kali kalau disapa" gerutuku.
"Hmmmmm" dehem Arya sambil melirikku.

Something About AlilaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang