Siapa lagi ini?

401 30 4
                                    

"Al, aku tau kamu marah" ujar Arya.
"Jelas aku marah" jawabku menatapnya.
"Tapi aku beneran banyak yang dikerjain disana" ujar Arya dengan alasan yang sama.
"Cihh, emangnya kamu kerja selama 24 jam?" tanyaku sinis.
"Ada banyak hal yang gak bisa aku jelasin sekarang" ucap Arya menatap.
"Okay then, pergi lo sana" ucapku tegas.
"Al" panggilnya.
"Apa?" tanyaku emosi.
.
.
"Alila? Sorry gue ganggu, dompet lo ketinggalan dicafe" ujar seseorang dari belakang Arya.
"Ooo, Frez. Sorry ngerepotin padahal lo bisa telp gue, pasti gue bakal kesana" ujarku.
"Its okay, nih" ucap Freza menyerahkan dompet milikku sambil melirik Arya.
"Thx" kataku tersenyum tipis.

Arya yang berada ditengah kami hanya terdiam menatapku lalu menatap Freza.

"Oke, gue balik ke cafe duluu. Maaf ganggu" ujar Freza melirik kearahku dan Arya.

Saat Freza hendak pergi, aku langsung memanggilnya untuk ikut bersama dengannya karna aku cukup lelah berdebat dengan Arya.

"Frez, gue boleh ikut lo ga?" tanyaku sedikit berteriak.
"Hah?" sahut Freza bingung.
"Ayo buruan" kataku menarik tangan Freza dan meninggalkan Arya.
"Al?" panggil Arya.

Aku tak menghiraukan panggilan Arya, secepat mungkin aku masuk kedalam mobil Freza dan menyuruhnya menyetir lebih cepat karna aku enggan berdrama dengan Arya.

Sedikit cerita,
Freza ini teman kampus aku, selain kuliah dia punya cafe yang tak terlalu besar tapi lumayan ramai pengunjung karna selain tempatnya yang ga jauh dari kampus, cafe Freza ini punya desain yang instagramable banget lah buat anak muda, terus harga makanan-minumannya juga lumayan murah dan cukup untuk kantong mahasiswa.

Kami cukup dekat dikampus, ditambah lagi setelah aku kembali lagi ke Jakarta kami sering bertemu karna aku sering main ke cafe miliknya.

Kami cukup dekat dikampus, ditambah lagi setelah aku kembali lagi ke Jakarta kami sering bertemu karna aku sering main ke cafe miliknya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Tadi itu pacar lo?" tanya Freza ditengah keheningan kami.
"Hah? Hmm yagitu lah" jawabku malas menanggapi.
"Kok lo kabur?" tanyanya lagi.
"Kabur?" tanyaku bingung.
"Iya, barusan lo kabur kan" jawab Freza santai.
"Nggak, gue cuman malas aja berdebat hal yang sama. Dan btw dia bukan pacar gue" ucapku menegaskan.
"Bukan pacar lo? tapi tadi sebelumnya gue liat obrolan kalian tadi serius" ucap Freza.
"Eiiits, gue gak nguping. Cuman sekilas denger aja" ralat Freza cepat.
"Rumit lah" jawabku malas menanggapi.
"Cerita aja kali, kalau lo ngerasa ada beban" ujar Freza santai.
"Nope. Thanks" ucapku cuek.
"Jadi dia yang bikin lo balik kuliah lagi, cari kesibukan mulu, terus suka ngabisin waktu dicafe gue?" tanyanya.
"Apaan si lo, sok tau" jawabku kesal.
"Alila Alilaaaaa" ucap Freza menggelengkan kepala.

Aku tak menggubrisnya hanya diam saja menatap jalanan yang mulai sepi.

"Yaudah, ini gue bentar lagi mau tutup cafe. Abis itu gue anter pulang" ujar Freza saat kami tiba didepan cafe miliknya.
"Mau gue bantu?" tanyaku.
"Gausah, lo dimobil aja. Gue cuma mau ambil laporan sales doang abis itu balik lagi. Biar karyawan gue yang tutup cafenya" ucap Freza langsung keluar dari mobil.

Lumayan lama Freza didalam cafe, aku merasakan kantuk yang tak bisa aku tahan lagi. Tak lama aku memejamkan mata Freza kembali membuka pintu mobil.
"Ngantuk? Tidur gih. Kursi mobilnya direndahin aja" ujar Freza.
"Gapapa?" tanyaku setengah bangun.
"Iya, udah lo tidur aja nanti sampe rumah gue bangunin" ucap Freza sambil menekan tombol kursi yang aku duduki.

Author Pov

Saat tiba dirumah Alila, Freza ngeliat cowok yang ditinggalkan Alila dirumah tadi. "Gila doi belum pergi juga" gumam Freza.

"Alila mana?" tanya Arya tegas.
"Tuh, tidur dimobil gue" jawab Freza santai.

Tanpa basa basi Arya langsung membuka pintu mobil dan menggendong Alila. Seperti sudah biasa menggendong Alila dia sampai tak merasa keberatan sama sekali.

"Thanks" ujarnya lalu masuk kedalam rumah Alila tanpa menatap Freza sedikit pun.
"Wait" panggil Freza membuat Arya berhenti.

Tanpa menjawab apapun Arya hanya menatap Freza seolah menunggu pertanyaan yang bakal ia ajukan.

"Gue bisa percayain Alila sama lo kan? Gue gak kenal lo soalnya" ujar Freza menatapnya.
"Aku bukan orang jahat, kamu bisa pergi sekarang" ucap Arya sinis.
"Setau gue nggak ada orang jahat yang ngaku" ujar Freza tegas.
"Terus maumu apa?" tanya Arya.
"Gue mau awasin lo, udah buruan antar Alila kekamarnya" kata Freza berjalan dibelakang Arya.
"Kalau kamu mau pulang, pulang aja gak perlu masuk kerumah Alila" ujar Arya sinis.
"Bacot lo, masuk aja sana gue cuma mau mastiin Alila aman" ucap Freza cuek tetap berjalan dibelakang Alila.

Setelah menaruh tubuh mungil Alila dikamarnya, Arya dan Freza turun kebawah.

"Puas?" tanya Arya pada Freza.
"Well, gue tidur disini aja besok pagi baru gue pulang" ujar Freza merebahkan tubuhnya disofa.
"What? Nggak ada yang ijinin kamu untuk tidur disini" ujar Arya emosi.
"Ssst. Kalau gitu lo juga keluar sama gue. Jangan tidur dirumah ini juga" kata Freza.
"Nggak mau kan? Yaudah gue bakal tidur disini buat jagain Alila. Lo mau tidur dimana serah lo" ucap Freza cuek langsung menutup matanya.

Arya yang geram melihat tingkah lelaki berhidung mancung itu langsung pergi keruang tengah dan tidur disana

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Arya yang geram melihat tingkah lelaki berhidung mancung itu langsung pergi keruang tengah dan tidur disana. Ia juga cukup lelah dan malas berdebat dengan siapapun.

Tapi tetap saja ia bingung siapa lelaki yang tak punya sopan santun ini.

Something About AlilaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang