one step closer wkwk

650 50 5
                                    

"Kita mau kemana sih?" tanyaku.
"Mau nonton" ucap Arya singkat.
"Serius? nonton apa?" tanyaku semangat.
"Hmm spiderman kayaknya" jawab Arya.
"Oh, aku suka" ucapku senyum.
"Bagus deh" ujar Arya.

Arya serius ngajakin nonton, ya ampun aku nggak nyangka dia bakal ngajak nonton berdua kayak gini.
SALTO NIH GUE.

Sesampai di XXI..
"Pak, sebelah sini!" panggil seseorang.
"What? Kenapa banyak orang gini" ucapku dalam hati.
"Ayo Al" ujar Arya mengajaku.

Disana sudah ada beberapa karyawan yang berkumpul, dan juga ada Dave.
Mungkin ada sekitar 10 orang, ditambah 2 orang aku dan Arya jadi 12 orang.

Inisih bukan nonton berdua namanya.
"Gimana tiketnya udah?" tanya Arya.
"Udah pak" jawab seorang wanita yang umurnya lebih tua dariku dan Arya.
"Ini dompet saya, kamu ajakin Mbak Lisa buat beli popcorn dan minuman ya buat yang lain" ucap Arya pelan sambil menyerahkan dompetnya.
"Hah? Iya" kataku malas.
"Ayok Mbak Lisa, temanin saya beli makanan" ucapku.
"Ayok Mbak" ujar Mbak Lisa.

Setelah bertanya pada yang lain ingin popcorn manis atau asin, atau caramel aku dan Mbak Lisa beranjak menuju pelayan.

Kami memesan 12 popcorn caramel, beserta 12 ice chocolate.

Saat aku membayarnya para karyawan bergegas mengambil satu persatu popcorn dan ice chocolate mereka dan bergegas menuju bioskop.

"Udah?" tanya Arya menghampiriku yang masih sibuk dengan struk belanja.
"Udah" ucapku langsung memberikan dompetnya.
"Pegang aja dulu" ujar Arya.

Tak lama Arya hendak beranjak menuju bioskop dengan cuek.
"Aku mau coklat" kataku pelan.
"Ini kan coklat" ucap Arya sambil menunjuk ice chocolate yang ada ditanganku.
"Lain coklat ini, udah ah bete" ujarku langsung pergi.

Arya bener bener jago PHP-in cewek.
"Al duduk sini aja" ucap Dave.
"Ah Iya" kataku langsung menuju tempat duduk dimana Dave berada.

Dan tiba tiba seseorang menahan tanganku dari belakang.
"Kamu sama saya aja" ucapnya.

Yass Arya!!! HAHA.
"Hah?" ucapku kaget setengah mati.

Dave hanya menatap kami canggung, sambil menganggukan kepala pelan.
"Sini" ucap Arya sambil memilihkan kursi untukku.
Aku hanya diam menurut, padahal aku memang mau mau saja dibawa kemanapun asalkan sama Arya HAHA.

"Nih coklatnya" ucapnya saat kami sudah duduk.
"Kok banyak banget" ujarku menatap tangan Arya yang menggenggam coklat yang berbeda beda.
"Aku nggak tau kamu suka yang mana, jadi aku beli semua jenis" ucap Arya cuek.
"Tunggu deh, kan dompet kamu sama aku" ujarku menatapnya bingung.
"Iya emang, tapi aku spare satu kartu dikantong jaket" ujar Arya menunjukan.
"Ohh" ujarku mengangguk.
"Thx coklatnya" ucapku lagi.

Arya hanya mengangguk pelan sambil memperhatikan layar.

Semakin hari aku semakin bingung dengan sikapnya yang kadang dingin, kadang juga hangat.

Selama film berlangsung aku sibuk menonton sambil memakan popcorn yang ada ditanganku tanpa memperhatikan seseorang.

Iya, Arya.
Dia tertidur dengan posisi tegap.
Aku rasa dia capek sekali, tapi memaksakan untuk menonton dengan karyawannya.
"Hei?" ucapku pelan.
Tapi tak ada jawaban dari Arya. Dengan hati hati kusentuh kepala Arya pelan untuk merebahkannya dipundakku, Ia tampak terbangun dan menatapku sebentar membuatku membeku sesaat karna posisi kami sangat dekat.
"Anu, Aku" ucapku salah tingkah masih menatapnya.
"I know" ucap Arya tersenyum tipis langsung merubah posisi duduknya dan menyandarkan kepalanya dipundakku.

Saat Ia merebahkan kepalanya dipundakku rasanya aku seperti berada dikutub utara, badanku membeku, nafasku jadi tak lancar, jantungku berdegup cepat.

Ya Tuhan.
Aku sangat senang wkwk

"Aku capek banget" ucap Arya sangat pelan dan anehnya aku bisa mendengarnya dengan sangat jelas.
"Yaudah tidur" ucapku sok cuek sambil memasukan popcorn kedalam mulutku.

Menggigit popcorn saja aku tak sanggup karna jantungku deg deg ser dari tadi.

Saat film sudah hampir habis, aku langsung mencoba membangunkan Arya. Tapi ia tak kunjung bangun juga meskipun aku sudah menggerakan kepalanya dengan pundakku.

"Hei, bangun" ucapku dengan hati hati menyentuh pipinya.

Pipi dia yang aku sentuh, tapi pipiku yang memerah😣

"Bentar lagi" ucap Arya sambil memegang tanganku yang masih berada dipipinya.

ALLAHU AKBAR🤸‍♀🤸‍♀

"Filmnya udah mau habis" tambahku agar tak terlihat salah tingkah.
"Hmm" ucapnya.

Dengan segera aku menarik tanganku dari pipinya dan langsung memegang cup ice chocolate miliku untuk menenangkan jantungku.

"Sorry ya, aku jadi gak nemanin kamu nonton" ucap Arya saat ia benar benar bangun.
"Lagian, udah tau capek malah nonton" ujarku sok nyantai.
"Iya, soalnya emang gini tiap bulan. Divisi yang bareng aku emang selalu aku ajak nonton bareng biar makin akrab" ujar Arya.
"Hmm, yaudah yuk keluar" ucapku cuek.

Aku bersyukur tempat duduk kami tidak berdekatan dengan karyawan lainnya karna Arya memesannya berbeda tak gabung dengan yang lain.

Jika bergabung bisa mikir yang iya iya mereka ngeliat Arya tidur kayak tadi.

Something About AlilaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang