🥀

636 42 4
                                    

Rumah Arya

"Yaudah, aku balik ke apartemen sekarang. Kamu istirahat. Jangan capek capek ya" ujar Ega mengacak rambutku.
"Iya" kataku menjauhkan rambutku.
"Besok aku jemput ya?" tanya Ega.
"Iya" kataku langsung.
"Okay!! See you beb" pamit Ega.
"Titip Alila! Jagain awas lecet" pesan Ega pada Arya.

Arya hanya menatap Ega dingin.

"Bye" ucap Ega masuk kemobil.

Aku hanya diam berdiri, menatap kepergian Ega masih ditemani Arya disebelahku.

"Huff capeknya, aku masuk deluan Ar" kataku cuek.
"Tunggu!" cegah Arya.
"Why?" kataku.
"Dia serius pacar kamu?" tanya Arya.

Aku diam menatap matanya yang kini sedang menunggu jawaban pasti dariku.

Wah ternyata ada untungnya si kampret itu datang kesini.

"Kenapa kamu pengen tau?" tanyaku.
"Ya biasa aja sih, gak kepengen tau juga" ujar Arya dingin.
"Hmm yaudah aku kekamar dulu" kataku langsung pergi.

Keesokan harinya.

"Good morning" sapa Ega didepan mobilnya.
"Cepet banget datangnya" kataku senyum.
"Emang aku pernah bikin kamu nunggu?" tanya Ega ambigu.
.
.
"Ega... Gak sarapan dulu?" tanya Tante Zahra.
"Hmm udah tante" jawab Ega.
"Jadi kamu ngekos dimana?" tanya Om Rendra.
"Oh kos ya, didaerah mana gitu Ega gak tau namanya om" jawab Ega asal.
"Kenapa nggak disini aja sih" ujar Tante Zahra.
"Hehe nggak enak tante, nanti ngerepotin" ucap Ega.
.
.
"Mah, Pah.. Arya kekantor deluan" ucap Arya pamit.

Aku mengikuti Arya untuk pergi kekantor juga agar tak terlambat.

Dari kemarin Arya aneh sekali, dari makan malam, sampai pagi ini ia sama sekali tak menatapku.

"Ntar aku jemput jam berapa?" tanya Ega saat kami tiba dikantor.
"Hmm ntar aku kabarin" kataku melepas seatbelt.
"Okeee, selamat bekerja" ujar Ega.
"Iya, makasih ya. Ntar aku kasih bintang 5" kataku tertawa.
"Bodo" kata Ega kesal.

Setelah keluar dari mobil Ega, aku bergegas menuju lobby. Aku dan Arya bersamaan tiba dilobby tapi ia sama sekali tak menegurku. Arya kenapasih?

"Selamat pagi" sapa seorang wanita yang tak asing bagiku.
"Hai?" kata Arya senyum.
"Coffe special untuk orang yang special" ujarnya tersenyum.
"Thankyou" ujar Arya meraih coffee.
"Hari ini sibuk nggak?" tanya wanita itu.
"Hm kenapa emangnya?" tanya Arya.
"Hari ini ku opening cafe, bisa bantuin kan?" ucapnya manja.
"Gimana ya" ujar Arya sok bingung.
"Please, please" ucap wanita itu lagi.

"Okeee tapi ada syaratnya" ujar Arya tiba tiba

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Okeee tapi ada syaratnya" ujar Arya tiba tiba.
"Apa?" tanya wanita itu.

Oke fine.
Wanita itu namanya Carol.

"Traktir aku nonton?" ucap Arya.
"Hahaa Deal!!!" jawab Carol.

.
.

Arya lupa, nggak liat, apa buta gatau deh.

Aku ada disampingnya sekarang.
Dan dia ngajak cewek lain nonton..
Cihh...

Rasanya aku ingin menangis saja melihatnya tertawa dengan Carol

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Rasanya aku ingin menangis saja melihatnya tertawa dengan Carol..

Tanpa sadar aku menghentakan kakiku lalu langsung pergi menuju ruanganku. Arya benar benar!!!😤

"Al tolong semua berkas yang mau saya ttd bawa keruangan saya sekarang" perintahnya saat tiba diruangan.
"Iya pak" kataku seadanya.

Ruangan Arya

"Ini pak" kataku meletakan berkas.
"Hari ini jadwal saya apa aja?" tanyanya sambil mengecek berkas.

Aku segara membacakan agenda Arya hari ini, dan memang tidak ada yang terlalu penting selain meeting jam 12 siang nanti.

"Oke abis saya meeting, kosongin semua jadwal saya. Saya ada urusan. Kamu boleh keluar" ujar Arya tanpa menatapku.

Deg.
Rasanya dadaku mendadak sesak diperlakukan seperti itu oleh Arya.
Biar bagaimanapun Arya tak pernah bersikap seperti itu padaku.

Jam 12.00

"Al, kalau kamu udah nggak ada kerjaan kamu boleh pulang. Karna abis meeting saya nggak balik kekantor" ujar Arya.
"Deluan ya" sambungnya langsung pamit.

God.
Hatiku rasanya seperti..
Ah sudahlah.
Pekerjaanku sudah selesai.
Lebih baik aku menelpon Ega sekarang.

"Jemput! Sekarang. Bye!" ucapku.

Aku benar benar hanya mengucapkan 3 kata pada Ega. Untung ada Ega, setidaknya ada seseorang yang pasti dan selalu memelukku saat aku butuhkan😭

Something About AlilaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang