Akhirnya Alila dan Arya tiba dirumah, setelah sebelumnya Alila mengemas pakaian Arya dari hotel.
"Turun" ucap Alila tegas menyuruh Arya untuk turun dari mobil.
"Aduh" kata Arya sok sakit sambil memegang kakinya.
"Bantuin kali" ujar Arya sambil meminta tangan Alila agar menggandengnya.
"Yang sakit itu tangan, kepala, sama bahu. Bukan kaki" ujar Alila cuek.
"Kepala? Iya ini kepalaku yang sakit aduh gak bisa jalan sendiri" ucap Arya langsung memegang kepalanya.
"Ahh dasar" kata Alila langsung mencubit lengan Arya.
"Aw" rintih Arya sambil melirik Alila.Tanpa banyak drama Alila langsung membantu Arya yang sebenarnya tidak apa apa-_-
"Kamu tidur dikamar bawah aja" ucap Alila sambil berjalan mengarah kamar.
"Oke" jawab Arya santai.
"Nah udah sampee, sekarang kamu istirahat aja. Aku ganti baju dulu diatas" ucap Alila bergegas pergi.
"Al?" panggil Arya pelan.
"Yaa?" jawab Alila menoleh saat sudah hendak menutup pintu.
"Aku senang, kamu sekarang ngomongnya pake 'aku-kamu' lagi" ujar Arya menyadarkan Alila kalau dari tadi gadis itu sudah tak berkata kasar menggunakan 'gue-elo'.
"Apaan sih.." ucap Alila salah tingkah.
"Makasih ya" ujar Arya lagi.
"Iya, udah ah. Bye" pamit Alila.Setelah mandi dan berganti baju, Alila pergi kedapur untuk menyiapkan makanan, lalu segera menuju kamar Arya. Tak lupa ia mengetuk pintu kamar Arya terlebih dahulu.
"Iya, masuk" ujar Arya.
Tanpa menjawab Alila langsung membuka pintu kamar Arya yang memang tidak dikunci.
"Makan dulu ya, abis itu minum obat" ujar Alila.
"Iyaa" jawab Arya menurut.
"Nih makan" ucap Alila meletakan piring dan gelas berisi air diatas meja.
"Aku mau disuapin" kata Arya singkat.Tanpa menjawab ia langsung menatap Arya sebentar lalu dengan cepat mengambil piring berisi makanan itu dan langsung berniat menyuapi Arya.
Arya pun langsung melahap makanan yang disuapi oleh Alila tanpa berkata apapun.
Hening sekali.
Sampai rasanya mereka berdua bisa mendengar degup jantung satu sama lain.Arya bingung kenapa Alila tak bersikap menggemaskan seperti dulu saat berada dirumahnya.
Sedangkan..
Alila bingung kenapa Arya bersikap tak dingin sama sekali, berbeda saat Alila masih berada dirumah milik Arya.Ditengah keheningan tak lama terdengar suara laki-laki yang sudah tak asing ditelinga Alila. Suara yang sudah hampir setiap hari muncul dirumah Alila dari ia kecil sampai sekarang.
Iya.
Siapa lagi kalau bukan Ega.
Ega tidak tau menahu tentang keberadaan Arya di Jakarta."Beb??" teriaknya.
"Beb, kamu dimana?" panggil Ega."Beb?" ucap Ega saat ia masuk kekamar tamu yang pintunya terbuka.
"Ngapain lo disini?" tanya Ega sinis pada Arya.
"Egaa, husst. Ayo keluar!! Kamu lanjutin makan sendiri ya" ucap Alila langsung mengajak Ega keluar dari kamar.
"Dia ngapain?" lanjut Ega saat mereka diluar.
"Gatau" jawab Alila.
"Kok gatau?" selidik Ega.
"Oke, dia kesini mau minta maaf. Dan parahnya kemarin dia baru kecelakaan" jelas Alila..
"Terus? Karna dia kecelakaan kamu maafin dia?" tanya Ega menusuk.Alila terdiam tak bisa menjawab karna pada dasarnya saat Arya baru tiba dirumahnya detik itu juga Alila sudah benar benar memaafkan Arya.
Karna dalam pikiran gadis itu Arya sama sekali tak bersalah, hanya Ia saja yang terlalu berharap.
"Beb? Seriously? Hah" ucap Ega menghela nafas berat.
"Aku gak ngerti, kenapa kamu sampai segitunya sama cowok kayak gitu" tambah Ega.
"Oke, aku emang gak punya hak buat ngatur kamu. Tapi setidaknya aku selalu ada buat kamu selama ini. Aku balik" ujar Ega langsung pergi."Egaaa!! Ega apaan sih" kata Alila sambil mengejar Ega menuju mobilnya.
Arya side.
Arya mendengar semua ucapan Ega, dan Arya mengerti kenapa Ega sangat sinis tadi kepadanya.
Arya sadar kalau ia selama ini keterlaluan, memang benar apa yang dilakukan Alila tak sebanding dengan pengorbanan Arya dulu pada Aileen. Tapi biar bagaimana Alila itu perempuan, tak sepantasnya ia membuat Alila menunggu seperti itu, lebih tepatnya berjuang sendirian.
"Ganti perban yuk" ucap Alila saat kembali kekamar Arya.
Arya hanya diam mengangguk.
Gadis itu dengan telaten membersihkan luka dijemari Arya terlebih dahulu tanpa mengucapkan sepatah katapun.
Begitu juga Arya ia hanya diam memandangi wajah polos Alila saat membersihkan setiap inci luka dijemari Arya dengan pelan.
"Aku bakal pulang besok" ucap Arya tiba tiba.
"Hah?" ujar Alila terkejut.
"Makasih" ucap Arya lagi.
"Kenapa pulang?" tanya Alila menatap wajah laki laki LABIL INI (Author😂)
"Lagian aku nyusahin kamu disini" ujar Arya pelan.Alila tak menggubris ucapan Arya, namun langsung fokus pada jemari Arya yang sedari tadi ia bersihkan.
"Kok diam?" tanya Arya.
Alila lagi lagi hanya diam dan terus memberi perban dijemari Arya setelah ia bersihkan.
"Al?" panggil Arya sekali lagi.
.
.
."Mau kamu sebenarnya apasih Ar?" tanya Alila menatap wajah Arya.
(Gitu dong ngegas)"Hah?" sahut Arya bingung.
"Kamu datang kesini, udah bikin aku senang, terus tiba tiba kamu bilang mau pergi? Maksud kamu apa?" tanya Alila menusuk.
"Aku.." ucap Arya menggantung.
"Aku pikir kamu datang jauh jauh kesini karna Aku, tapi bukan kan?" tanya Alila lagi penuh penekanan.
"Buat apa jauh jauh datang kesini, kalau akhirnya kamu mau pergi lagi" tambah Alila.
"Al, maksud aku gak gitu" ujar Arya.
"Jadi?" tanya Alila.
"Hahhh, aku minta.." ucap Arya terhenti karna Alila lagi lagi menyela ucapan Arya.
"Maaf? Gak perlu. Dari awal aku tau tapi kedatangan kamu yang tiba tiba kesini bikin makin bingung. Terus sekarang kamu bilang kamu mau pergi. Apa aku segitu gak ada artinya dihidup kamu?" ujar Alila.Deg.
KAMU SEDANG MEMBACA
Something About Alila
RomanceTidak mudah menggantikan seseorang dihatinya. Seseorang yang begitu ia specialkan.. Aileen namanya.. Dan namaku Alila. Aku akan memastikan Arya akan melupakan Aileen untuk selamanya. Dia pantas untuk mencintai, seseorang yang juga mencintainya.