Canggung

677 52 4
                                    

"Dave, bisa antar aku pulang sekarang?" tanyaku seetelah Arya pergi.
"Loh? Beneran harus sekarang?" tanya Dave.
"Iyaa, aku udah ngantuk. Tapi kalau kamu masih mau disini aku bisa naik grab car sih" ucapku.
"Nggak, jangan.. Yaudah ayo" ujar Dave.

Apa-apaan Arya itu.
Bisa-bisanya dia membiarkan aku pulang dengan orang yang baru aku kenal. Setidaknya jika ia memang tak menyukaiku paling tidak menjagaku karna aku tidak akan ada ditempat ini jika dia tak mengajakku.

"Al? Kamu nggak papa?" tanya Dave sambil fokus menyetir.
"Iya, nggak papa" ucapku senyum.
"Kamu keluarga Pak Arya?" tanya Dave tiba tiba.
"Hah? Hmm ya bisa dibilang gitu" ucapku asal.

Dave hanya mengangguk pelan.

"Oke kita udah sampai, sampai ketemu besok dikantor ya" ujar Dave ramah

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Oke kita udah sampai, sampai ketemu besok dikantor ya" ujar Dave ramah.
"Iyaa.." kataku langsung keluar dari mobil.
"Dave???" ucapku tiba tiba sambil membuka pintu mobil yang hampir tertutup.
"Yaa?" jawab Dave.
"Besok.. Bisa jemput aku nggak?" ucapku ragu.
"Jemput? Hmm Bisa!" ucap Dave.
"Oke.. Jam 7.30 ya. Bye!" ujarku langsung pergi.

Liat aja Aryaa!! Gue bakal ngindarin lo semampu gue.

Gue bakal bikin lo kepikiran sama gue. Dasar nggak bertanggung jawab.

"Kok udah pulang? kalau tau kamu pulangnya cepet juga mending bareng" ucap Arya menegur saat aku tiba dirumah.
"Nggak perlu, aku lebih Seneng pulang sama Dave. Aku keatas deluan.. Gd night!" ucapku tegas.

Saat aku menaiki anak tangga Arya hanya diam sambil meminum air dalam cangkir yang  ia pegang.

Baru kali ini ada cowok yang nyia-nyiain aku kayak gini..
Dia ngajak, malah dia yang ninggalin..
.
.
.

"Pagi tante, om" ucapku saat berada dimeja makan.
"Pagi sayang! Tadi malam seru acaranya?" tanya Tante Zahra.
"Seru tante, makanannya juga enak" kataku senyum.

"Pagi mah, pah" ujar Arya saat tiba dimeja makan.
"Alila gak disapa?" ejek Tante Zahra.
"Pagi?" ucap Arya menatapku.

Aku sama sekali gak ngejawab teguran Arya, dan cuma menaikan alis  sambil memasukan roti kedalam mulut.

"Permisi pak, ada tamu" ucap Mbak Ayu.
"Siapa pagi pagi begini, suruh masuk aja Mbak" jawab Om Rendra.
"Nggeh Pak" jawab Mbak Ayu.
.
.
"Pagi Pak Rendra, Ibu Zahra, Pak Arya. Maaf saya mengganggu sarapannya" ujar Dave segan.
"Loh.. Ada Dave!!" ucap Om Rendra langsung menghampiri.
"Kok pagi pagi kesini, kamu yang suruh Ar?" tanya Om Rendra.
"Nggak pah" ujar Arya sambil melirikku.
"Ayo, sarapan dulu Dave" ujar Om Rendra.
"Om, itu Dave.. Alila yang minta kesini" ucapku pelan.
"Alila kenal sama Dave?" tanya Tante Zahra.
"Iya tante, semalam Dave yang antarin Alila pulang" ucapku menatap Arya yang sedang sibuk dengan roti dan selai ditangannya.
"Loh kok" ucap Tante Zahra.
"Hmm Dave kamu udah sarapan?" tanyaku langsung.
"U.. Udah sih" jawab Dave kaku.
"Yaudah kita berangkat sekarang ya, soalnya kamu tau kan ATASAN ku gak suka karyawan yang telat" ucapku penuh penekanan.
"Hmm.. I.. iyaa ayo berangkat" ujar Dave bingung.
"Om, Tante.. Alila berangkat dulu yaa. Assalamualaikum" ucapku.
"Iya sayang walaikumsalam" ujar Tante Zahra masih bingung.
"Pamit dulu.. bu, pak!?" ujar Dave.

.
.

"Dave maaf ya, gara gara aku kamu jadi canggung banget tadi" ucapku saat kami sudah diperjalanan.
"Hmm iyaa tadi canggung banget asli" ujar Dave.
"Sorry hehe" kataku merasa tak enak.
"Iya iya santai" ujar Dave.

Aku masih mengingat ekspresi wajah Arya yang datar atau apapun itu..

Aku kesal melihatnya.

.
.

"Alila, bawa berkas yang harus saya ttd" ucap Arya melalui sambungan telpon.
"Oke!" kataku singkat.
.
.
Tok.. Tok.. Tok.
"Masuk" ucap Arya.
"Ini pak berkasnya" ucapku langsung ingin pergi.
"Kamu mau kemana?" tanya Arya.
"Kembali kemeja" ucapku datar.
"Kan saya belum selesai ttd" ujar Arya menatapku.
"Disitu ada 15 berkas, dan mungkin butuh waktu 5 menit karna BAPAK harus baca dulu sebelum ttd. Jadi daripda saya menunggu disini lebih baik saya keluar setelah itu saya bakal balik lagi. PERMISI" ujarku langsung pergi.

Gak profesional? Biarin.
Lagian aku kerja disini cuma formalitas doang awalnya.

Bodo amat lah.
Pengen balik.
Dasar Arya Batu.

Something About AlilaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang