Aduh

594 52 10
                                    

Diperjalanan pulang kami singgah sebentar dirumah makan untuk makan siang.

Setelah makan siang, perjalanan kami lanjutkan dengan memakan waktu sekitar 5-6 jam. Sungguh sungguh melelahkan.

Dan Arya lagi lagi sibuk dengan laptop miliknya, dasar manusia tak pernah capek.

"Ar, kamu nggak capek apa? Kerja mulu" ucapku.
"Gimana mau gaji karywan kalau aku nggak kerja" jawab Arya cuek.
"Ya nggak gitu juga kali" ucapku asal.
"Pak, disekitar sini ada tempat wisata nggak sih?" tanyaku pada supir.
"Ada mbak, sekitar 6kg lagi ada air terjun" ujar Pak supir.
"Yaudah. Kita kesana pak" ujarku.
"Gak usah aneh aneh deh Al" kata Arya menolak.
"Nggak usah dengarin Arya pak, ikutin saya aja" ucapku cuek.
"Siap mbak" jawab Pak Supir.

Kali ini Arya tak bereaksi, tapi tetap fokus dengan laptopnya.

''Udah sampai mbak" ujar Pak Supir.
"Ayo pak kita turun" kataku pada Pak Supir.
"Ini kita turun kebawah jauh nggak pak?" tanyaku.
"Enggak mbak, paling turunin 10 anak tangga" ucap Pak supir.

Aku dan pak supir sudah keluar dari mobil, sedangkan Arya masih sibuk dengan laptopnya itu.

"Arya ayooo" kataku membuka pintu mobil.
"Alila aku banyak kerjaan" keluh Arya.
"Buruan" kataku memaksa.
"Huff" jawab Arya mengehela nafas.

Akhirnya kami bertiga menuruni anak tangga, dan bertemulah kami dengan air terjun yang sangat indah.

Sama sekali tak ada pengunjung, dan masih benar benar bagus.

"Ar, fotoin aku cepetan" kataku sambil memilih posisi berdiri.
"Lagi lagi" ujarku saat Arya sudah mengambil beberapa foto.
"Ih aku pengen main air" kataku menatap air terjun.
"Yaudah sana main" kata Arya malas.
"Tapi aku nggak bisa berenang" jawabku cepat.
"Terus?" ucap Arya menatapku.

Aku hanya menatapnya dengan tatapan puppy eyes, sambil tersenyum semanis mungkin agar ia mengerti apa maksudku.
"Cihh" desis Arya langsung tertawa seolah mengerti apa maksudku.
"Hehee ayo buruan" kataku menarik tangan Arya.
"Iya, lepas sepatu dulu" ujar Arya.
.
.
Karna aku sudah melepas sepatu duluan aku langsung turun menuju air terjun yang mengalir dengan deras, ku pijakkan kakiku dibatu agar tak terjatuh.

"Uwooo" kataku saat hendak terjatuh.
"Pelan pelan Al" ujar Arya melihatku.
"Nggak jatoh kok hehe" kataku menyengir.
"Sini pegang tangaku" ucap Arya memberikan tangannya.

Aku tersenyum melihatnya, bukannya menyambut tangan Arya, aku malah menyipratkan air kewajahnya.
"Alilaaa o my god" ucap Arya kaget.
"Basah tau nggak" tambahnya lagi.
"Yaiyalah basah, kan kita lagi main air" ucapku tertawa.

Arya pun membalas mencipratkan air padaku sampai wajahku basah semua.

Kita bersenang-senang sekali saat ini.
Eh tunggu.
Aku maksudnya, gatau kalau Arya.

Tapi daritadi ia terus tertawa saat kami bermain air. Baju kami basah semua selain jaket Arya yang ia letakan dibatu besar dekat sepatu kami berada.

"Udah yuk, dingin" kataku pada Arya.
"Yaudah yuk" jawab Arya.

Kami pun kembali menaiki anak tangga untuk menuju kemobil.

"Al, makasih ya" ucap Arya tiba tiba..
"Untuk apa?" tanyaku polos.
"Makasih karna udah bikin aku senang" ucap Arya menatapku.
"Kamu senang?" tanyaku lagi.
"Hmm" dehem Arya.
"Senang karna aku?" tanyaku lagi menghentikan langkahku.
"Nggak, karna pak tio tuh supir kita" jawab Arya-_-
"Ih ngeselin" kataku.
"Iya karna kamu" lanjut Arya.

Aku tak menjawab hanya tersenyum menatapnya, entah darimana asalnya rasanya aku ingin sekali terbang, jumpalitan, salto, tapi tetap ingin terlihat cantik dihadapan Arya☺
.
.

Diperjalanan pulang dari air terjun kami terus mengobrol dan tertawa.
Sepertinya jalanku menuju hati Arya perlahan akan menemukan titik terang. Cielah😅

"Pak kita udah sampai" ucap Pak supir.

"Pak tolong barang yang ada dibelakang dikeluarin ya" pinta Arya.
"Baik pak" jawab Pak supir.

Saat hendak keluar, aku melihat seseorang yang aku kenal berdiri didepan rumah Arya.

Mampus.

Dengan cepat aku keluar dari mobil tanpa memperdulikan Arya yang sedang mengambil barang barang.

"Lo ngapain disini" ucapku pada seseorang.
"Hai baby" jawabnya langsung memelukku.
"Ega!! Ih ngapain lo disini" tanyaku lagi.
"Ya nyusulin kamu lah, lagian harusnya aku yang nanya" jawab Ega.
"Aduh, balik sekarang ke Jakarta!!" pintaku.
"Enggak! Aku udah sewa apartemen disini" jawabnya.
"Ngapain?" tanyaku kesal.
"Aku bakal disini sampai kamu pulang" ucap Ega.
"Ega, pulang sekarang!" bentakku.
"Al, dia siapa?" tanya Arya menghampiri kami.
"Hai, Gua Ega Permana.. Pacar Alila" ujar Ega percaya diri.
"Pacar Alila?" tanya Arya sambil melirik kearahku.
"Ega" kataku sambil menendang kakinya.
"Sini" ucapku langsung menarik Ega agar menjauh dari Arya.
"Bentar ya Ar" ucapku.
"Apaan sih" kata Ega melepaskan cengkramanku darinya.
"Bentar ya bro" ujar Ega sok kenal.

Makasih ya gengs sudah sering komen distory ini

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Makasih ya gengs sudah sering komen distory ini..
Dan maaf buat pembaca
My Annoying Boss (After marriage) belum aku up sampai saat ini karna aku nggak dapat inspirasi.

Tapi pasti bakal update kok..

Something About AlilaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang