Tante Zahra

648 40 6
                                    

Author Pov

Dipagi harinya Alila terbangun, dan ia langsung mandi dan bersiap untuk kekampus. Ia sama sekali tak tau jika dilantai satu rumahnya ada 2 laki-laki yang masih tertidur.

"Semalam gue ketiduran deh kayaknya, masa iya lagi dimobil tiba-tiba nyampe kamar. Aaah bloon banget si. Greza angkat badan gue dong? Diliat Arya nggak ya? Semoga Arya nggak ada pas Greza angkat badan gue. Lagian gue bego banget kalau tidur gak ngerasa apa-apa" gerutu Alila sambil memilih baju yang akan ia kenakan.

Saat Alila menuruni tangga untuk menuju lantai 1 ia melihat Greza sedang tertidur pulas sendirian.
"Kok dia tidur disini" gumam Alila langsung mempercepat langkah kakinya.

"Grez, oyy" ujar Alila sambil menepuk lengan Greza.
"Grez, banguuun" ujar Alila lagi.
"Hmmm" dehem Greza sambil mengerjapkan matanya.
"Lo kok tidur disini?" tanya Alila bingung.
"Iya gue gamau lo ditemenin semalaman sama cowok yang semalam" ujar Greza memejamkan matanya lagi.
"Cowo yang mana?" tanya Alila bingung.
"Auu ah gue ngantuk" ucap Greza memeluk bantal sofa.
"Ada apaan si" ucap Alila bingung.

Gadis itu berjalan menuju dapur, namun ia sedikit terkejut karna ada aroma nasi goreng disana. Sedangkan pembantunya sedang tak dirumah saat ini, siapa yang memasak?

"Arya?" ucap Alila pelan membuat Arya menoleh.
"Hey, good morning? Nyenyak tidurnya?" tanya Arya sambil menyiapkan piring untuk nasi goreng.
"Kok masih disini?" tanya Alila.
"Duduk dulu sini, sarapan" ucap Arya tak menanggapi pertanyaan Alila.

Alila hanya menurut dan duduk dimeja makan sambil menunggu Arya selesai dengan masakannya.
"Aku pikir kamu udah pulang" ucap Alila lagi.
"Gimana mau pulang, kamu masih marah gitu" jawab Arya.
"Aku udah nggak marah, kamu pulang aja" kata Alila.
"Nih nasi gorengnya" ucap Arya tak menanggapi.
"Rasain, enak gak?" tanya Arya.
"Kapan kamu mau pergi dari sini?" tanya Alila serius.
"Sampai kamu gak marah" jawab Arya duduk disamping Alila.
"Marah juga nggak ada gunanya, kita udah nggak ada apa-apa. Sorry maksud aku kita emang dari awal nggak ada apa-apa. Jadi stop sampai disini" ujar Alila.

Perkataan Alila membuat Arya berhenti menyuap nasi goreng yang sedari tadi dimakannya.

"Perasaan aku ke kamu udah nggak ada btw, aku kekampus dulu. Safe flight" ucap Alila langsung meninggalkan meja makan.

Arya hanya diam mematung tanpa mengatakan apapun, sejujurnya ia juga bingung kenapa hubungannya dengan Alila menjadi seperti ini. Ia memang salah karna pergi tanpa kabar dan kepastian apapun, biar bagaimanapun Alila itu wanita. Dan wanita selalu menginginkan kepastian yang jelas tapi Arya juga punya alasan kuat kenapa ia menghilang.

Arya tak menghubungi Alila karna ia sakit.
Ia harus melakukan beberapa therapy untuk itu.

Arya ingin menghubungi Alila saat ia tiba dirumah, tapi ia putuskan untuk menelpon Alila keesokan harinya tapi ia lupa karna ia langsung disibukan dengan beberapa pekerjaan saat tiba dikantor.

Dan saat siang harinya ia ingin menelpon Alila tiba-tiba sekertaris Arya memintanya untuk mengecek proyek, karna jaraknya tidak jauh dari kantor Arya hanya menggunakan motor menuju proyek. Saat itulah Arya mengalami kecelakaan.

Kecelakan yang membuat Arya berhenti menghubungi Alila untuk beberapa saat karna ia harus melakukan therapy pada kakinya yang cidera.

Sebenarnya bukan hanya itu masalahnya, itu bukan apa-apa bagi Arya. Tapi masalahnya ada pada Zahra ibu Arya. Ibunya sakit, dan divonis dokter mengalami kanker paru-paru stadium 4 dan memiliki tumor jinak diparu-parunya yang semakin lama akan semakin ganas lalu menyebabkan ia kesulitan bernafas.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 14, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Something About AlilaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang