🤓

616 50 4
                                    

"Harus banget kamu ikut kepontianak?" tanya Ega saat cerita padanya.
"Iyalah, kan aku kerja" kataku santai.
"Kerja apa kerja?" selidik Ega.
"Kerja Ega!!" ucapku.
"Aku nggak boleh ikut?" tanyanya.
"Ya enggak lah, lo cari kegiatan apa kek selama gue nggak ada" ujarku.
"Huft.. Ikut ya?" melas Ega.
"NO!" kataku tegas.
"Oke boss" jawab Ega asal.

Airport 7.00

Setelah check in, Aku dan Arya langsung masuk keruang tunggu untuk boarding. Arya sangat sibuk dengan ponsel dan juga laptopnya.

Dari rumah sampai sekarang ia sama sekali tak ada menegurku, kecuali saat meminta ktpku untuk check in.

Aku hanya diam saja menatap laptopku sambil menonton youtube..

"Berkas yang aku suruh bawa kemaren, kamu bawa kan?" tanya Arya.
"Iya ada dikoper" kataku cuek.
"Ok" ucapnya singkat.

Tak lama petugas meminta kami untuk segera boarding untuk memasuki pesawat, namun Arya masih tak bergeming. Ia masih terus sibuk dengan entah apaa itu-_-

"Ayo boarding" kataku mengingatkan.
"Iya ntar, itu masih ngantri juga" ucapnya tanpa menoleh.
"Huff" kataku menghela nafas.
"Itu udah nggak ngantri.. Ayo" kataku lagi.
"Bentar" jawabnya cepat.
"Arya! Ngeselin banget sih.." kataku kesal langsung meninggalkannya sendiri.

Ia menoleh dan langsung menutup laptopnya lalu menyusulku.
"Sorry" ucapnya pelan.
"Hm" dehemku.
"Masih ngantri" kata Arya pelan.
"Ngantri dikit doang, nunggu bentar doang males banget" kataku asal.
"Gimana kalau disuruh nunggu tanpa kepastian kayak aku" gerutuku pelan.
"Gak usah ngajarin aku hal begituan, aku lebih paham soal nunggu, sayang, cinta bukan cuma tanpa kepastian tapi tanpa dibalas sedikitpun" bisik Arya ditelingaku.

Deg.
Aku melupakan sesuatu.

Aku kesini kan untuk nyembuhin luka Arya karna Aileen. Ahh aku jadi begini karna tak tahan dengan ketidakpastian ini asdfghjkl.

Kontan aku langsung menoleh padanya, aku menatap matanya yang kini juga hanya tertuju padaku.
"Sorry" kataku pelan.
"Its ok" kata Arya pelan.

Entah ada angin apa, aku langsung memeluk Arya. Aku memeluknya erat sekali seolah aku tau apa yang Arya rasakan dulu..

Dan..
Arya membalas pelukanku saat ini..
Rasanya aku ingin waktu berhenti disini..

"Udah, pelukannya ntar lagi.. Tuh ditunggu petugas kita tinggal berdua ngantri disini" ucap Arya tersenyum.
"Hehe" kataku menoleh pada petugas boarding lalu melepaskan tanganku dari leher Arya.
"Maaf ya Mas" ucap Arya sopan.
"Santai Pak, sering terjadi itu dibandara haha" jawab Petugas.
"Tapi biasanya mereka pelukan karna mau pisah, lah ini kan mau pergi bareng" tambah petugas saat mengecek ktp.

Aku dan Arya hanya saling menatap lalu tertawa bersamaan.

Pontianak 9.00

Saat tiba diPontianak aku dan Arya langsung dijemput supir menuju kantor cabang disana.

"Pak ini koper saya tolong diantar kehotel ya" perintah Arya.
"Bentar pak saya ambil berkasnya dulu. Kan ada dikoper" kataku.
"Yaudah buruan" ujar Arya.
"Iya pak" kataku
"Udah nih, bisa dibawa sekarang pak" kataku pada Supir.
"Baik mbak" jawabnya.

"Ayo Al" ajak Arya membukakan pintu lobby.

"Selamat pagi bapak, apa kabar?" sapa beberapa karywan disana.
"Baik, bisa kita meeting sekarang?" tanya Arya tanpa basa basi.

Arya itu ya kalau udah dikantor, kerennya naujubillah gatau lagi gue.

Dingin tapi ramah..
Lembut tapi tegas..
Pintar tapi nggak sombong..
Aku cinta tapi dia nggak..
Yaaaaa..
Curhat 😂

Sesampainya diruang meeting aku langsung menyiapkan beberapa bahan untuk Arya bersama dengan karyawan disana yang kutau namanya Mbak Utari.

Sepanjang meeting aku terus menatap Arya, semakin aku melihatnya semakin aku terpesona.

Aku bersyukur dulu Aileen nggak milih Arya hahaha
.
.

"Oh iya pak, nanti jam 1 siang kita langsung menuju lokasi ya" ucap Arya.
"Iya pak mobil sudah disiapkan" ujar Pak Vian.
"Okee" ucap Arya.
"Al, kamu mau ikut saya atau nunggu dihotel? Aku balik lagi kesini mungkin jam 8 malam" ujar Arya padaku.
"Kok lama banget?" tanyaku.
"Iya, kan ini sama kayak waktu itu kelokasi proyek. Cuman ini aku nggak nginap paling cepat balik jam 8 atau jam 10an karna gak sejauh tempat kemaren" jelas Arya.
"Tunggu dihotel aja ya, capek soalnya. Lagian aku ditemanin sama Pak Vian dan Pak Oka" tambah Arya.
"Hmm yaudah aku tunggu dihotel ya" kataku.

Karna gak mungkin aku ikut dimobil sedangkan Arya ditemanin beberapa petinggi perusahaan.

Udah ya gengs.
Besok lagi haha..

Sebenarnya aku bikin story itu cepat kayak cuman 10 menit jadi kalau lagi ada inspirasi.

Cuman kayaknya udah kebanyakan deh wkwk

Something About AlilaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang