Bertemu Aileen

1K 62 9
                                    

Alila part..

Hai.
Gue Alila, umur gue 21th asal dari Bandung.

Gue dari kecil tinggal di Bandung, tapi kadang kadang juga main ke Jakarta karna usaha papa ada disana, btw kenapa aku bisa ada di Kalimantan? Itu semua karna mama yang nyuruh.
Ia bahkan membuatku cuti kuliah dengan alasan aku harus 'liburan' ke Kalimantan.

Entah ada apa di Kalimantan?
Yang ada dipikiranku mama sengaja mengirimku kesini karna semua nilai sksku anjlok -_-
Tapi aku salah..

Mama mengirimku kesini untuk bertemu seorang lelaki tampan dengan tatapan mematikan, dan yang paling penting ia sangat susah untuk tersenyum tapi sekalinya senyum mendadak duniaku berhenti..

Aku ingin memasuki dunianya.
Iya aku memang aneh, tapi siapa sangka aku suka padanya sejak pertama kali kita bertemu dibandara.
Eh bukan.
Aku sudah melihat fotonya dari Tante Zahra. Saat aku melihat matanya aku jelas melihat ada kesedihan disana.

Entah apa?
Apa aku datang disaat yang tidak tepat?

Setelah melewati perjalanan panjang bersama Arya pagi tadi, aku terjatuh ketika kami melakukan tracking bukanya membantuku ia malah hanya terdiam-_-

Sampai akhirnya aku merasa kesakitan pun ia masih bertanya ingin dibantu apa tidak, dasar bodoh!
Kenapa harus bertanya, padahal aku memang membutuhkan bantuannya.

Setibanya kami dirumah ia memanggilkan tukang urut untuk memijat kakiku yang terkilir. Setelah kakiku diurut Arya langsung ingin meninggalkanku sendiri disofa.
"Arya!!" panggilku.
"Apa lagi?" katanya -_-
Aku mengatakan padanya aku ingin kembali kekamar, tapi dasar Arya manusi tak peka yang menatapku dan mengatakan 'Terus?" 🙁

Pengen benci tapi ganteng banget!!!
"Yaudah nggak jadi" kataku langsung menatap ponselku.

Tanpa diduga..
Arya langsung menggendongku tanpa bertanya apapun.
Aku terkejut tapi aku hanya diam menatapnya, aku terus menatapnya sambil mengalungkan tanganku dipundaknya karna ia menggendongku dengan bridal style. Aku bersumpah aku ingin tangga menuju kamarku akan terus ada dan tidak akan menemukan ujung.
Tapi sayangnya kami tiba di kamarku.
"Mau sampai kapan ngeliatin aku?" ujarnya.
"Hah?" aku salah tingkah setengah mati didepan Arya.
Akupun segera membuka pintu kamarku dan ia meletakanku diatas ranjangku lalu bergegas pergi.

Aaaaaaaaa.
Aku ingin gila rasanya.
Tak sadar aku berteriak dan memeluk boneka, aku greget sekali dengan sikap Arya yang dingin tapi perhatian.
Aku yakin dia bukan tipe cowok yang dingin sebenarnya, hanya saja butuh waktu untuknya menerimaku..
What? Menerima..
Ngomong apasi gue!!!😰
Gila gilaaaa!!

"Ekhemmm" ujar Arya tiba tiba.
Mampus dia dari kapan disitu😣

"Eh?" kataku.
Tak lama ia memberikan ponsel milikku yang terjatuh disofa, dan lantas pergi setelahnya.

Sepertinya ia melihatku memeluk boneka, sambil senyum-senyum😰
Malunyaaaaa!!!
Alila bego!
Gak bisa jaga image sih lo😳

Arya Part..

Setelah mengantar Anak itu ke kamarnya aku langsung menuju kamarku. Ternyata Anak itu lucu juga..
Iyaiya Alila itu lucu juga.
.
.
.

"Pagi maa, paa!" ujarku menyapa.
"Pagi Arya" ujar Anak itu.
"Pagi" kataku singkat.
"Ar kamu nanti siang mau ketemu sama Pak Anwar ya?" tanya Papa.
"Iya Paa, ntar mau makan siang bareng" ujarku.
"Hmm good, semoga lancar urusan sama Pak Anwar" ujar Papa.
"Iya Paa, semoga" kataku.
"Alila hari ini mau kemana?" tanya Mama.
Aku langsung melihat ke arah Alila.
"Hmm belum tau tante" jawabnya.
"Kaki kamu masih sakit?" tanyaku.
"Hmm.. Udah nggak terlalu" jawabnya

Aku hanya diam tanpa merespon jawaban Anak itu, dan langsung pamit kekantor.
"Paa, Arya berangkat deluan" kataku.
"Maaa, pergi dulu" sambungku lagi.

Setibanya dikantor pekerjaan sudah menungguku disana, dan siang harinya aku makan siang bersama Pak Anwar untuk meeting lalu kembali kekantor melanjutkan pekerjaan yang ada.
Tringg.
"Pulang kerja mau nemanin kemall nggak? btw ini Alila"

Anak itu mengirimkan chat padaku.
Hmm sebenarnya aku malas sekali tapi aku tak enak menolaknya.
Saat aku ingin membalas tak lama ia mengirimkan pesan lagi.
"Kalo lo sibuk, gapapa kok nggak usah" Ujar Alila lagi.

Hmm..
Jadi mau apa engga sih-_-
"Yaudah, kemall nya abis magrib aja ya? Atau mau nanti sore" Balasku.
Dengan cepat Anak itu langsung membalas seperti ia memang sudah menunggu balasan dariku.
"Abis magrib aja gapapa kok" Balasnya.

Aku kemudian tak membalas dan hanya membaca pesan dari Anak itu.
.
.
Setibanya dirumah aku langsung mandi dan bersiap untuk keluar bersama Anak it.. Eh Alila.
"Arya!! Gue tunggu dibawah ya" ujarnya dibalik pintu.
"Iya" kataku menjawab.

Saat aku turun dari tangga Alila sudah siap, ia duduk manis disofa menungguku.
Bukannya harusnya aku yang menunggunya.. 🤔
Seperti yang biasa aku lakukan pada Aileen.. Oh iya Alila bukan Aileen.

"Yuk" kataku.
"Tante, Ale keluar dulu ya" pamitnya pada Mama.
"Iya hati hati ya Al, Arya titip ya jangan sampe kenapa-napa" ujar Mama.
"Iyaa maa" kataku.

Aku langsung menaiki mobil tanpa menunggu Alila.
"Tok tok" Alila mengetuk kaca mobil.
"Kenapa?" tanyaku saat membuka kaca mobil.
"Keluar!" pintanya.

Aduh.
Kenapa lagi sih pikirku.
Aku menurutinya dan keluar dari mobil lalu mendatanginya.
"Kenapa?" tanyaku menatapnya.
"Gue nggak biasa buka pintu sendiri kalau jalan sama cowok!" ujarnya sok jutek.
Aku tersenyum tipis, yang benar aja dia minta dibukain pintu-_-
Saat aku hendak membukakan pintu, dengan cepat ia menahannya.
"Nggak usah gue bisa sendiri, tadi becanda doang" ujarnya langsung membuka pintu mobil dan masuk.

Cewek aneh.
Sesampainya kami disuatu mall Alila langsung mengajakku berkeliling.
"Kita muter-muter dulu ya" ujarnya.
"Iyaa, emang mau beli apaan?'' tanyaku.
"Mau belanja baju, skincare, gitu gitu lah" ujarnya.
''Hmm" kataku pelan.
Saat mengelilingi setiap sudut mall bersama akhirnya Anak itu berhenti disebuah toko skincare
"Ar aku mau beli sesuatu dulu" ujarnya.
Aku hanya mengikutinya tanpa berkata apapun.
Sampai akhirnya aku bertemu Aileen dan 'Suaminya' ia saling bercanda satu sama lain.
Aku memang sudah tak berharap lagi tapi tetap saja ada rasa sakit sedikit didalam hatiku.
"Arya!!" tegur Aileen.
"Alila!" kataku langsung menggenggam tangan Alila kontan membuatnya kaget dan menatapku.

"Hai Aii" ujarku menyapa Aileen.
"Hai.. " ujar Aileen menatapku.
"Apa kabar Ar?" ujar Aideen.
"Baik" jawabku senyum.
"Itu yang digenggam gamau dikenalin ke aku?" ujar Aileen.
"Oh.. Ini kenalin Alila" kataku mengenalkan.
"Eh? Hey Alila" ujar Anak itu kaget tapi tetap menjabat tangan Aileen.
"Alila? Sepupu Arya?" tanya Aileen.
"Bukan, calon istrinya" ujar Alila.

Kontan aku terkejut dengan ucapan Alila yang asal begitu.
"Calon istri? Serius?" tanya Aileen padaku.
"Hah? Hahaa iyaa doain ya Aii" kataku mengiyakan.
"Wow, congrats yaa" ujar Aileen.
"Kapan kalian ketemu?" ujar Aileen lagi.
"Hmm Yang, mau ngobrol sambil ngopi aja?" ucap Aideen berbisik.
"Alila ngopi yuk, biar enak ngobrolnya" ujar Aileen lagi.
Seperti tau apa yang aku maksud Alila lantas menolaknya.
"Maaf ya tapi kita harus belanja duluu, next time mungkin?" ujar Alila.
"Okedeh, semoga lancar yaa! Jangan lupa ngundang" ujar Aileen menatapku.
"Haa-haaa-ha iya pasti" ujarku.
"Yaudah kita deluan ya" pamit Aileen.

Setelah Aileen dan Aideen pergi aku hanya terdiam sambil menunggu Alila selesai berbelanja.
"Maaf ya Ar" ucap Alila.
"Buat apa?" tanyaku.
"Ya buat ngaku ngaku jadi calon istri lo" ujar Alila.
"Iya gapapa kok" ujarku.
"Jadi itu cewek yang bikin lo dingin kayak gini" ucapnya tiba tiba.

Aku langsung menoleh padanya, tau apa dia tentang aku dan Aileen.
"Jangan salah paham dulu!! Tante Zahra yang cerita soal itu" ujarnya.
"Hmm udalah lupain aja" kataku cuek
"Jadi mau belanja apa lagi?" kataku mengalihkan topik.
"Ar?" ujar Alila.
"Hmm?" kataku melihatnya.
"Gue boleh nggak deket sama lo?" tanyanya langsung.
"Iya ini kan udah deket" ujarku seadanya.
"Lebih deket" ujar Alila.
"Sedeket ini?" ucapku mendekatkan wajahku padanya.

Kontras sekali wajah Alila langsung merah tak karuan, ia menjadi salah tingkah lucu didepanku.
"Udah buruan, belanja apa lagi!" kataku langsung berlalu darinya.

Untuk sekarang aku belum bisa menerima siapapun, bukan karna aku masih mencintai Aileen hanya saja aku butuh waktu..

Something About AlilaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang