🧐

588 55 7
                                    

Selagi Alila menenangkan degup jantungnya, ternyata diluar sudah ada dokter yang sedang berbicara dengan Arya.

Alila pun bergegas keluar untuk menemui dokter setelah dirasa jantungnya baik baik saja, serta menetralkan rona merah dipipinya.

"Selamat pagi mbak" sapa dokter.
"Pagi dok" jawab Alila senyum.
"Jadi begini saya hanya ingin menjelaskan perihal keadaan Mas Arya" ucap dokter.

"Mas Arya setelah saya periksa semuanya normal, hanya saja butuh perhatian khusus untuk luka-lukanya" kata Dokter..

Alila dan Arya pun mendengarkan dengan seksama penjelasan dokter.

"Sebenarnya nanti sore Mas Arya sudah bisa pulang, tapi jika ada yang bisa memastikan luka dikepalanya selalu dibersihkan dan diganti perbannya 2x sehari. Begitu juga luka dijemarinya" tambah dokter.

"Luka dihatinya aja selalu gue perhatiin dok, apalagi cuman dibagian luar" batin Alila.

"Tapi kalau misalnya mba Alila sibuk, Yah Mas Arya bisa dirawat dulu disini sampai lukanya benar benar kering" tambah dokter.
"Bisa kok dok, saya aja yang rawat lukanya" sahut Alila pasti.

Kontan Arya menatapnya lalu tersenyum tipis, dan kembali fokus pada penjelasan dokter.

"Dan untuk bahunya saya rasa tidak perlu dipasang strap penyangga karna tidak terlalu parah, nanti akan saya berikan salep oles untuk meredakan nyerinya paling 1-2hr akan mendingan" ujar dokter lagi.
"Tapi dok, untuk jahitan dikepalanya apa akan baik baik saja jika saya yang membersihkan?" tanya Alila hati hati.
"Iya itu akan baik baik aja, karna nanti akan ada obat juga agar lukanya cepat kering. Dan jahitannya jika lukanya sudah mengering akan menyatu dengan kulit. Yang penting jangan lupa dibersihkan dan diganti perbannya. Nanti segala sesuatunya bisa mbak Alila ambil diapotek" ucap dokter menjelaskan.
"Iyadeh dok, kalau gitu" jawab Alila.
"Kalau sekitar 3hr lukanya belum kering nanti coba konsultasi kesaya" saran dokter lagi.
"Baik dok" jawab Alila.
"Kalau gitu saya permisi dulu" ucap dokter pamit.
.
.
.

"Yaudah gue pulang dulu mau mandi, ntar gue kesini lagi. Btw mana kunci hotel lo?" tanya Alila.
"Ngapain nanya kunci hotel?" tanya Arya.
"Ya ngambil baju lo lah, mau gue bawa kerumah" ucap Alila.
"Oh.. Hmm seingat aku kuncinya dikantung jaket" jawab Arya sambil mengingat.

Tak lama Alila memeriksa jaket Arya yang sudah berada ditas plastik untuk diloundry.

"Ada?" tanya Arya.
"Ada, yaudah gue pulang dulu" ucap Alila cuek.

.
.

Setelah Alila sudah benar benar keluar dari ruangan Arya. Arya langsung berpikir keras mengingat kejadian dimana ia bisa-bisanya mencium kening Alila-_-

"Gblk, kenapa jadi kelepasan" batin Arya mengingat kejadian tadi.
"Hhhhh bego banget" gerutu Arya.
"Tapi, bentar deh.. Kok Alila biasa aja, kok dia nggak nanya kenapa aku nyium dia?" ucap Arya bicara sendiri.
"Kok muka dia datar aja, kayak gak terjadi apa-apa. Jangan-jangan..."

Something About AlilaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang