10. Benarkah?

11.6K 624 6
                                    

AUTHOR VOP

"Arga!."

Orang yang dipanggil namanya itupun menoleh.

"Ada apa Za?."

Eza mengatur nafasnya setelah berlari mengejar Arga.

"Sharla katanya pindah ya?," jeda beberapa detik, "lo tau nggak dia pindah kemana?."

Bukannya menjawab Arga malah berlari meninggalkan Eza.

"Kamvret." Ucapnya sambil berlari mengejar Arga.

***

Lidya saat ini sangat-sangat kesal, dua manusia ini benar-benar membuatnya pusing. Sedari tadi tugasnya belum bisa selesai karena mereka terus memaksanya untuk memberitahukan kemana Sharla pindah.

"Lid, masa lo gak tau sih dimana Sharla." Ucap Arga sambil menutup buku Lidya.

Lidya berdiri dan menatap tajam ke arah Arga dan Eza yang sedang duduk pada kursi di depannya.

"Kalian ngapain sih nyari Sharla, aku nggak tau dia ada dimana." Alibinya.

"Bohong." Ucap Eza dan Arga.

"Lo kan sahabatnya, masa lo nggak tau sih?." Ucap Eza

"Apa kalian suka sama Sharla? Za kamu suka sama Sharla, dan kamu Ga, hargai dong perasaan Senja, dia calon istri kamu." Sambungnya. Sebenarnya ini untuk mengalihkan pembicaraan.

Mereka diam.
Kemudian Eza berdiri dan menatap tajam ke arah Lidya. "Dasar pelit." Ucapnya.

"Bodo." Ucap Lidya dan pergi meninggalkan Arga dan Eza.

Eza menatap Arga yang sedang teridiam. 'Kesurupan kali ni bocah' ucapnya dalam hati lalu pergi.

'Bener juga ya, ngapain gue nyariin Sharla sampai segitunya. Sedangkan Senja nggak ada, gue nggak pernah seheboh ini.' Ck, Arga berdecak dan mengusap wajahnya gusar.

***

Arga, Tio, Jaya, dan Eza sekarang sudah ada di kantin. Mereka sedang menikmati makanannya masing-masing.

Hening, hanya terdengar suara dentingan sendok dan garpu yang menemani mereka.

"Bro." Arga membuka suara sambil membersihkan sisa kuah bakso yang ada di sekitar mulutnya dengan tisu.

"Apaan?." Kata Jaya kemudian mengambil es tehnya.

"Gue mau ngomong serius sama kalian."

"Apaan tuh?." Ucap Jaya antusias mendengar ucapan Arga.

"Tapi gue ragu cerita sama kalian."

"Yaaah, kalau kagak niat, mending kagak usah bilang mau cerita. Timpuk juga lo ntar." Ucap Tio kesal.

Sedangkan salah satu cowok es disana hanya menyimak. Eza memang seperti itu, yaa maklumlah dulunya lahir di Benua Antartika. Canda!.

"Gue kayaknya suka sama Sharla." Ucap Arga.

"What?." Ucap ketiganya, termasuk Eza!

Takdir Allah Untukku [SELESAI✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang