18. Mencintai dua wanita

10K 522 14
                                    

"Mau kemana?" Nizam berdiri di depan pintu melihat adiknya membawa koper.

"Aku pindah tugas Bang" Arga memberikan kopernya kepada sopir taksi yang baru saja sampai.

"Kemana? Tinggal sendiri? Mama ngasi kamu tinggal sendiri? Apa aku harus temenin?" Tanya Nizam seperti wartawan.

"Ke kalimantan, aku tinggal sendiri, Mama udah izinin, dan Abang lebih baik disini urus pernikahan Abang"

"Apa kamu pergi buat move on?" Ucap Nizam

Arga diam dan sesaat kemudian tersenyum lalu menggeleng
"Berangkat dulu Bang," Arga menyalami tangan Nizam, "assalamu'alaikum" sambungnya lalu berjalan menuju taksi.

"Wa'alaikummussalam"
Sebenarnya Nizam masih ingin bertanya soal perasaannya ke Sharla, karena ada 'sesuatu' yang Nizam sembunyikan selama ini, namun Arga terlihat buru-buru.

"Maaf Bang, kayaknya aku gak bisa hadir di pernikahan abang" Ucap Arga melalui kaca mobil taksi.

"Loh kok gitu dek?"

"Biasalah Bang. Sibuk" Ucap Arga lalu menepuk pundak supir taksi itu sebagai tanda perintah untuk jalan.

"Loh dek?"

Arga menutup kaca mobil.

Nizam menghela nafas kesal, sebenarnya dia tidak tega melihat Arga seperti itu, dan seharusnya dia memberi tahu Arga apa yang dia rahasiakan baru-baru ini.

Nizam masuk kedalam rumah, orang tuanya masih berkunjung kerumah Sharla.

***

Shiffa duduk melamun di kursi yang terletak di depan butik Bundanya.

Dia menghembuskan nafas pelan, hatinya terasa sedikit sakit -ralat- sangat sakit.

Di rasanya semua ini tak terjadi, namun dia bisa apa?

Seseorang datang dan baru saja mau membuka pintu, namun dia menoleh ke arah Shiffa.

"Faa?"

"Eh iya?" Shiffa terkejut saat melihat Bundanya sudah berdiri di depannya. Dia segera berdiri lalu menyalami tangan Ibundanya itu.

Zulaikha tersenyum, "apa kamu punya masalah?"

"Nggak kok Bun, Shiffa cuma lagi laper aja" Ucap Shiffa, dalam hatinya berkata, "maafkan Shiffa udah bohong sama Bunda"

"Masuk yuk"

Shiffa mengangguk lalu mengikuti Zulaikha.

Sesampainya mereka di dalam, tiba-tiba ponsel Shiffa berbunyi.

Ketemuan sekarang bisa? Maaf, aku cuma mau membahas tentang Sharla.

***

"Ada apa Nizam?" Ucap Shiffa kepada orang yang kini berdiri dua meter didepannya.

"Maaf Fa"

"Nizam, aku ga akan tega kamu membagi cinta kamu setelah Sharla menjadi istrimu" Shiffa terpancing emosi, "kamu pilih mana sebenarnya yang benar-benar kamu sayang" sambungnya.

Malam itu, setelah dari butik. Nizam memberitahukan kepada Shiffa kalau dia masih mencintai Resti.

Resti? Ya... kakak Senja. Dulu pernah ada perasaan antara keduanya.

Takdir Allah Untukku [SELESAI✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang