28. Teror

10.2K 512 4
                                    

Sharla sudah sampai di rumah barunya, rumah bersama Arga.
Sharla sudah disambut oleh mertua dan kedua kakak iparnya.

Fuzon berlari menghampiri mereka dan sekarang sudah di antara Arga dan Sharla.

"Anak mama.... akhirnya bisa mendapatkan penyempurna agamanya" Ucap Wardah saat Arga menyalami tangannya.

Sharla juga melakukan hal serupa, sebenarnya hatinya sedang tak karuan, masih malu-malu.

"Ga. Kita semua akan pulang sekarang, kita sengaja nunggu kalian tadi" Ucap Nizam.

"Kok cepet banget?"

"Iyalah Ga, masak kita disini terus, kan kamu udah punya istri" Kini Resti melihat ke arah Sharla.

"Udah-udah, kita berangkat dulu ya Ga, Shar. Assalamu'alaikum" Ucap Faiz.

"Wa'alaikummussalam" jawab keduanya.

Wardah terlebih dahulu menghampiri Sharla sebelum menyusul yang lain ke mobil.

"Kalau Arga nakal, bilang aja sama Mama, atau kamu jewer aja biar kapok" Ucap Wardah diakhiri dengan tawanya.

"Iya Tante, eh Mama"

"Mama berangkat dulu ya"

Zulaikha menyusul ke mobil, dan kini mobil sudah tak terlihat lagi, menyisakan kedua orang yang kini saling diam.

"Mau diem disini aja?" Ucap Arga

"Ha?"

"Kamu kenapa diem terus, nggak mau masuk? Udah sore loh" Arga merangkul Sharla.

"Barang aku udah dibawa kesini?"

"Udah"

Sharla masuk kedalam dengan masih dirangkul Arga.

"Pendek banget sih"

Dibalik cadarnya Sharla memanyunkan bibirnya.
"Kamu aja yang ketinggian"

Arga tertawa sembari mereka menaiki tangga, Sharla kini sudah tidak terlalu canggung.

"Kamu mau mandi?"

Sharla mengangguk

"Ya udah kamu duluan aja, nanti aku mandi di bawah"

Sharla menggeleng, membuat Arga menatapnya bingung.

"Kamu aja yang duluan" Sharla berjalan menuju lemari dan mengambil handuk untuk Arga, "nanti baju untuk solat aku siapin" sambungnya.

"Terus kamu mau ngapain?" Arga mengambil handuk ditangan Sharla

"Masak buat makan malem"

"Emang kamu bisa masak?"

"Dikit"

Arga tertawa pelan, kemudian berjalan masuk ke kamar mandi.

Sedangkan Sharla berjalan menuju dapur untuk memasak, semoga bisa.

Bahan untuk memasak sudah ada di dalam kulkas, tapi Sharla bingung harus masak apa?

Matanya tertuju pada sebuah buku di atas kulkas, dan itu adalah buku resep masakan.

Sharla membuka buku itu dan melihat resep sup jamur tiram, terlihat enak.

Sembari membaca, Sharla mengambil bahan-bahannya di kulkas, untung saja ada jamur disana.

Sharla mulai memasak sambil sesekali matanya melihat ke buku resep, dan saatnya untuk menumis.

Saat Sharla sedang menumis, tiba-tiba ada yang memeluknya dari belakang.

"Astaghfirullah" Sharla kaget, sedangkan yang bikin ulah tertawa.

"Kaget ya?"

Sharla tidak menjawab karena Arga pasti sudah tau jawabannya kan?

"Masak apa?" Ucap Arga sembari menaruh dagunya di bahu Sharla.

"Sup jamur tiram"

"Ada yang mau dibantu nggak?"

Sharla berfikir sejenak
"Tolong cuci sama rendam jamurnya pakai air panas ya, sampai sedikit lunak"

Arga melepaskan pelukannya kemudian mengerjakan yang di suruh Sharla. Bukan suruh sih, tapi Sharla minta tolong.

"Kalau udah?"

"Tunggu aja di meja makan"

Arga tidak menuruti ucapan Sharla, dia lebih memilih membantu.

"Ini kaldunya udah hampir mendidih, masukin bawang putih sama bawang bombay yang udah kamu tumis tadi" Ucap Arga

Sharla terdiam, oh tidak! Arga lebih bisa daripada dia.

"Kamu bisa?"

"Kalau aku dirumah sendiri, ya masaknya dari buku resep itu, jadinya ya... sedikit hafal"

Sharla hanya ber-oh-ria, kemudian memasukkan bawah putih dan bawang bombay yang dia tumis tadi ke dalam kaldu.

Kemudian, Sharla beralih mengambil jamur yang sudah dia tiriskan. (Btw btw kok jadi ngasi resep masakan?)

"Kamu tunggu aja di meja makan" Ucap Sharla

Arga menggeleng
"Nggak mau"

"Aku ngambek ni"

Arga tertawa, sifat asli Sharla kini mulai terlihat.

"Iya-iya, ngambekan banget sih kamu"

Arga pasrah lalu menunggu di meja makan. Setelah cukup lama sup sudah matang, namun sayangnya sudah adzan magrib.

"Mau makan sekarang apa setelah isya Ga?"

Arga menghela nafas berat
"Jangan panggil Arga terus dong"

Sharla tertawa
"Terus harus manggil apa say---" Sharla menghentikan ucapannya, "maksudnya itu..."

Kini giliran Arga yang tertawa
"Lanjutin aja bilang sayang, nggak apa-apa kok"

Untung masih pakai cadar

"Ya udah kamu solat sana"

"Iya sayang" Ucap Arga dengan senyum manis ke arah Sharla.

Akhirnya mereka memutuskan untuk makan setelah solat isya. Arga pergi ke masjid, sedangkan Sharla solat dirumah. Tadinya Sharla minta ikut, tapi Arga tidak mengizinkan, katanya 'perempuan lebih baik solat dirumah'

Jadi, Sharla bisa apa?

***

Di sisi lain, Shiffa sedang sibuk membereskan semua pakaiannya.

Dengan masih menggunakan mukena, Shiffa terlihat cepat merapikan semuanya.

Tiba-tiba bel rumah berbunyi, Shiffa berfikir sejenak, siapa yang bertamu?

Dengan langkah cepat, Shiffa berlari ke lantai bawah untuk membukakan pintu.

Namun saat pintu dibuka, dia tidak melihat siapapun, melainkan sebuat kotak yang dibungkus kertas kado.

Shiffa dengan hati-hati mengambil kotak tersebut kemudian membukanya.

"AAAA!!!!" Shiffa melempar kotak itu saat melihat dua foto dipenuhi darah.

Dan foto itu adalah, foto Sharla dan Arga!

___♡___

Assalamu'alaikum temen-temen (Ala-ala Ricis😆)

Makasi sudah mau membaca:D
Jan lupa vote🌹

Syukron:)

Takdir Allah Untukku [SELESAI✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang