23. Kamu bisa hadir? (b)

9.7K 577 5
                                    

Sharla terbangun saat mendengar adzan subuh, sudah waktunya shalat, laki-laki yang menculiknya masih memberikan izin dia solat, dengan syarat dia akan di tunggu, setelah solat dia akan diikat.

Kepalanya masih terasa pusing, lebam di keningnya membiru.

Pintu terbuka, laki-laki itu masuk, dia membukakan tali yang mengikat Sharla.

"Lo solat cepetan"

Sharla merasa semakin pusing karena mencium aroma alkohol keluar dari mulut lelaki itu.

Sebenarnya menurut Sharla, dia masih punya hati yang baik, buktinya dia masih memberi makan, dan membiarkannya solat, dan cadar Sharlapun dia kembalikan, namun sayang, dia kasar.

Selesai shalat, Sharla di dorong kembali dengan kasar oleh lelaki itu, setiap akan di ikat pasti seperti itu, dan ini sudah hari ke lima Sharla di culik.

Setelah mengikat Sharla, dia keluar, namun saat akan mengunci pintu, dia menatap Sharla dengan sangat tajam.

"Entah kenapa, melihat wajah lo, gue makin pengen ngabisin orang itu"

'Siapa? Siapa yang dia musuhi sampai aku harus terkena akibatnya seperti ini?'

***

Arga bergegas turun dari taksi. Hari ini dia sudah sampai di Malang.

Dia diizinkan pulang, dan ntahlah bagaimana caranya hingga dia diizinkan untuk pulang.

"Assalamu'alaikum" Ucap Arga mengetuk pintu.

"Wa'alaikummussalam" Resti yang membuka pintu.

"Eh, Arga"

"Kak Resti, Abang mana? Apa Sharla udah ketemu?"

Resti diam, menunduk kemudian menggelengkan kepalanya.

"Kak nitip koper, aku harus cari Sharla"

"Hati-hati"

Arga berlari ke garasi untuk mengambil motor ninjanya.

Kemudian melesat di jalan raya, dan sekarang, dadanya terasa sesak, dia ingin menangis.

"Maaf Shar"

Dia mencari ke rumah orang yang menculik Sharla, dia berdo'a semoga masih ingat tempatnya dimana.

Sesampainya di sebuah rumah, yang cukup luas, dengan perpaduan warna putih abu tersebut, dia masuk tanpa permisi, dia benar-benar sudah muak dengan semua kelakuan orang itu.

"Fadri!!!!" Arga mengetuk pintu dengan keras.

Tak lama, keluar seseorang dari balik pintu dengan tersenyum miring.

"Berani juga lo datang kesini? Mau apa?"

Arga mengepalkan tangannya kuat.

"Dimana Sharla?"

"Sharla? Siapa? Mana gue tau, emang gue mak nya?"

Dengan emosi yang sudah tak bisa Arga tahan, dia menghantam wajah pria itu hingga tersungkur ke lantai.

Di sisi lain, Sharla seperti mendengar suara seseorang yang dia kenal, Arga?

Takdir Allah Untukku [SELESAI✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang