15. Aku mencintai kamu bukan dia

11.7K 602 2
                                    

"Maaf Ga, sudah ada orang yang terlebih dahulu melamarku"

"Si-siapa?"

"NIZAM"

"Nizam siapa?"

"Kakak kamu Ga"

Arga terdiam. Merdengar ucapan Sharla, dia benar-benar tidak percaya yang melamar Sharla adalah kakaknya.
"Kamu sudah menerimanya?"

"Akan aku terima"

BRAAK
Arga memukul meja makan, entah kenapa dia bisa se-emosi ini.

Nizam? Sejak kapan dia mencintai Sharla. Dan kenapa dia setega itu, padahal Nizam tau bahwa Arga mencintai Sharla.

Ya Allah.... inikah takdir kisah cinta hamba?

Tiba-tiba terdengar suara pintu terbuka. Ya... Nizam baru pulang dari kantornya.

Melihat ada Arga, Nizam menghampirinya ke meja makan, dan tentunya dengan wajah yang sangat beda, karena Nizam melihat raut wajah Arga beda dari biasanya.

"Assalamu'alaikum, tadi salam aku kok ga di ja----"

"Abang bener-bener nggak ada perasaan" Ucap Arga memotong ucapan Nizam, bahkan salam Nizam pun tidak dijawab.

"Kamu kenapa dek?"

"Abang tau kalau aku masih suka sama Sharla?" Ucap Arga dengan membuang muka.

Apa Arga tau aku sudah melamar Sharla? Gumam Nizam.

"Kenapa sih?"

"Bang, jawab!" Bentak Arga.

"Iya" Ucap Nizam singkat.

"Lalu kenapa abang melamar Sharla?"

"Karena Abang mencintai dia" Ucap Nizam.

Arga kali ini menatap Nizam dengan tatapan tajam, hatinya benar-benar sedang bergemuruh
"Bagaimana dengan perasaan aku bang, saat aku melamar Sharla dia bilang abang sudah melamarnya lebih dulu, dan Sharla mana mungkin bisa menerima aku bang?"

"Kalau memang Sharla mencintaimu juga, dia akan menerima kamu. Kalau memang jodoh, Sharla akan menjadi milik kamu. Bukankah kamu sudah bilang kalau siapapun jodohmu, itu yang terbaik dari Allah? Lantas kenapa kamu se-emosi ini?" Ucap Nizam dengan nada sedikit di tinggikan.

Arga diam, memang benar apa yang Nizam katakan! Namun hatinya masih belum bisa terima kalau dia harus bersaing dengan kakaknya.

Arga pergi, menuju kamarnya. Dia benar-benar ingin melampiaskan emosinya.

Tak lama, Arga keluar dari kamar. Bajunya sudah ia ganti dengan baju abu polos dengan celana hitam panjang.

Dia melewati Nizam yang sedang duduk di sofa ruang tamu.

"Mau kemana?"

"Bukan urusan Abang"

"ARGA!"

Arga tak menghiraukan bentakan Nizam. Dia menaiki motornya lalu melajukan ke luar gerbang.

Di perjalanan dia melajukan motornya dengan sangat kencang, entah kemana dia akan pergi.

Hingga tiba di rumah kosong di pinggir jalan, itu adalah tempat dia dilatih dahulu saat latihan pertamanya menjadi TNI.

Di dalam rumah banyak terdapat kayu lapuk, jaring laba-laba, dan aroma yang kurang sedap.

Tanpa Arga sadari ada seseorang yang memperhatikannya dari jauh.

Takdir Allah Untukku [SELESAI✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang