35. Hamil

11.5K 436 0
                                    

"Shar?"

Arga berkali-kali mengetuk pintu kamar, namun Sharla belum juga mau membukanya. Arga duduk bersandar di pintu, dia merasa sangat bersalah karena sudah membentak Sharla hanya karena hal sepele.

Dia tidak tahu, kenapa bisa dia membentak Sharla, ntah dia emosi atau tidak.

Gadis yang menelfonnya mungkin membuatnya sedikit risih, dan emosi. Arga mengangkat telfon itu jauh dari Sharla karena dia tak mau Sharla tahu bahwa gadis itu menyukainya, dan dapat terdengar jelas dari kata-kata yang dia ucapkan pada Arga.

"Sharla...." Arga mengusap wajahnya gusar, dia tak tahu harus dengan cara apa meminta maaf pada Sharla.

Di balik pintu, Sharla sedang duduk di lantai dengan bersandar di tembok kamar sembari memeluk kedua kakinya.

Sharla mencoba untuk menahan suara tangisannya.

"Maaf Ga, aku belum siap untuk ketemu sama kamu"

"Shar... maafin aku" Suara Arga terdengar gemetar.

Arga berdiri, lalu memutuskan untuk tidur di kamar sebelah.

Saat Arga berjalan, Sharla membuka pintu, dengan mata yang sembap.

Arga berbalik berjalan ke arah Sharla lalu memegang kedua tangan Sharla.

"Maaf Shar... aku nggak sengaja bentak kamu"

Sharla kembali terisak
"Aku minta maaf Ga," Ucap Sharla di sela tangisnya, "Aku bukan istri yang baik buat kamu"

"Aku minta maaf Shar"

Sharla mengangguk pelan.

"Maafkan aku" hanya kalimat itu yang dapat Arga ucapkan.

***

Pagi ini Sharla dan Arga hanya duduk di taman belakang rumah mereka. Arga sedang fokus dengan ponselnya sedangkan Sharla sibuk dengan ponselnya.

Dua hari lagi Arga akan berangkat ke Kalimantan, dan akhir-akhir ini Arga sering menerima telfon dari gadis yang ntah siapa, Sharla tak tahu. Setiap Arga menerima telfon itu, dia pasti menjauh dari Sharla. Namun Sharla tak ingin membuat Arga sedih karena marah ataupun dinginnya sikap Sharla akan hal itu.

"Arga?"

"Hmm? Kenapa?"

"Aku boleh ikut ke Kalimantan?"

Arga menoleh ke samping dan kembali fokus pada Sharla kemudian menaruh ponsel di atas meja yang menjadi jarak mereka.

"

Aku juga mau kamu ikut kesana, tapikan kamu mau tinggal dimana?"

Sharla menunduk, dia bukannya takut tinggal sendirian, hanya saja ada yang mengganjal hatinya membuat dia ingin ikut bersama Arga.

"Heyy... kamu kenapa?" Arga berjalan ke depan Sharla kemudian duduk bersimpuh didepan Sharla.

Sharla menatap Arga dengan tatapan sendu.

"Kamu harus siap seperti ini, kamu juga bisa ke Kalimantan kalau ada pertemuan organisasi Persit Kartika Chandra Kirana, menjadi istri prajurit nggak separah yang kamu pikirkan sayang" Arga menggenggam erat tangan Sharla.

Sharla tersadar akan sesuatu
"Ya Allah kamu kenapa duduk dibawah, duduk di atas lagi" Ucap Sharla menarik kedua tangan Arga agar berdiri.

"Nggak mau, kalau kayak gini natap wajah kamu jadi makin teduh"

Takdir Allah Untukku [SELESAI✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang