36. Perpisahan

10K 421 3
                                    

"Sayaaaaang!!!!!"

Sharla terkejut saat Arga berteriak dari teras depan. Sharla panik, dan berlari menghampiri Arga.

"Ada apa?" Ucap Sharla dengan nafas yang terengah-engah.

"Aku lupa naruh sepatu dimana"

Sharla menghela nafas panjang
"Masa lupa sih?" Sharla tampak berfikir, "Sepatu yang mana?"

"Yang kemarin aku beli pas pulang dari Rumah Sakit"

Sharla lagi-lagi menghela nafas berat
"Kan kamu belum keluarin dari kotaknya"

Arga menampilkan cengiran khasnya, lalu berjalan masuk kedalam rumah untuk mengambil sepatunya. Sedangkan Sharla hanya menggelengkan kepalanya sembari tertawa pelan, setelah itu mengikuti Arga masuk ke dalam rumah.

"Udah ketemu?" Ucap Sharla saat tiba di kamar.

"Udah"

Setelah selesai memakai sepatunya, Arga pamit, dia akan pergi ke rumah yang dikontrak Nizam untuk pamit, karena besok pagi akan berangkat ke Bandara.

***

Nizam baru saja akan masuk ke dalam mobil, melihat Arga datang dengan motor ninja hitam miliknya.

Arga memarkirkan motornya di samping mobil Arga, membuka helmnya kemudian turun dari motornya.

"Assalamu'alaikum bang"

"Wa'alaikummussalam, masuk aja sana, abang ada urusan penting"

Arga menaikkan sebelah alisnya
"Urusan apa?"

"Resti lagi pengen makan asinan, kalau abang balik lagi, abis nanti jatah makan abang"

Arga tertawa mendengar cerita Nizam. Kemudian di akhir tawanya dia ingat sesuatu.
"Bang. Kalau Sharla hamil terus lagi ngidam, abang bisa kan carikan apa yang dia mau?"

"Aelah... kamu kayak sama siapa aja. Abang udah anggap dia adik kandung abang, jadi kamu nggak usah hawatir"

Arga tersenyum. Dia beruntung memiliki abang seperti Nizam, selalu ada setiap Arga butuhkan maupun tidak. Memang begitu seharunya bukan?

"Sebenernya aku mau pamit bang, besok mau ke bandara mau berangkat ke Kalimantan"

"Iya deh iya, hati-hati. Udah kamu masuk sana, abang harus segera dapet asinannya nih"

"Iya bang" Ucap Arga lalu melenggang masuk ke dalam dan menemui ponakannya.

"Assalamu'alaikum"

"Wa'alaikummussalam" Ucap Resti, "Eh Arga. Duduk, kakak buatin minum dulu" sambungnya lalu berjalan menuju dapur.

"Paman?" Fuzon berlari dari tangga menghampiri Arga.

"Jagoannya paman" Ucap Arga saat Fuzon memeluknya.

Tak lama Resti membawakan teh dan cemilan. Sembari Arga memberitahu tujuannya kesini untuk pamit ke Kalimantan.

Awalnya Fuzon sedih sampai menangis, namun Arga bilang kalau dia akan balik lagi.

Jadi, Fuzon meng-iya-kan walaupun dengan berat hati. Uuu kasiannya:'(

Takdir Allah Untukku [SELESAI✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang