50. Pengakuan

7.7K 358 5
                                    

"Selamat sore bumilku..." Ucap Eca sembari sedikit membenarkan hijabnya dan menghampiri Sharla yang sedang memasukkan makanan ke dalam taper ware.

"Temenin aku yuk Ca"

"Kemana?"

Sharla lupa kalau Eca belum tahu, dan sekarang dia bingung harus jawab apa.

"Emm... ceritanya panjang, pulang hantar makanan ini, aku ceritain"

Eca mengangguk walaupun ada rasa penasaran ingin tau saat ini, tapi dia tidak mau memaksa Sharla.

***

Eca mengedarkan pandangannya, dia bingung ini rumah siapa?
"Ini rumah siapa Shar?"

"Rumah temen aku"

"Namanya?"

"Dita"

Eca sedikit terkejut. Dia seperti mengingat nama yang baru saja disebut Sharla.

"Dita? Yang waktu itu kamu ceritain ke aku?"

"Iya"

Eca mengerutkan keningnya. Bukannya hari itu kata Sharla, Dita itu seperti menyukai Arga? Eca menggeleng saat Sharla bertanya 'kenapa?'

Mereka mengucap salam dan memencet bel rumah, kemudian keluar seorang wanita yang tak lain adalah Dita. Dengan wajah datarnya, Dita berdiri tanpa menyuruh Sharla dan Eca masuk.

"Dita, aku bawain kamu makanan. Ini juga buat kesehatan bayi kamu"

Eca semakin bingung dengan ucapan Sharla.
"Bayi? Maksud Sharla hamil? Apa Dita sudah menikah namun masih menginginkan Arga?" Ada banyak sekali pertanyaan dalam hati Eca, namun dia merasa saat ini kurang tepat untuk menanyakannya.

"Masuk aja" Ucap seseorang dari dalam yang Sharla tahu adalah saudara Dita. Tisna.

Dita menghembuskan nafas lelah. Hatinya merasa tak ingin melihat Sharla. Dia benci wanita didepannya ini.

Kemudian Dita memaksakan untuk tersenyum kemudian memepersilahkan Sharla masuk dengan hati yang tak sama.

Sharla dan Eca melihat sekeliling, dan rumahnya ternyata besar, dengan warna abu putih yang terkesan kalem.

"Buatin minuman dong Ta, kamu kok malah duduk"

"Udah deh gue capek, lo aja sana" Ucap Dita memainkan ponselnya.

"Nggak usah repot-repot, Dit ini ada makanan jangan lupa dimakan ya. Biar bagaimanapun jika itu benar anak Arga, sudah menjadi tanggung jawabku juga"

Deg!

Eca membulatkan matanya, dia benar-benar tak yakin dengan hal yang dia dengar.

"Shar?" Sharla menoleh ke Eca disampingnya.

"Dirumah aku ceritain" Ucap Sharla yang tak lupa dengan senyumnya.

Eca hanya mengangguk. Namun sepertinya dia mengerti, dalam hatinya tak ada sedikitpun keyakinan bahwa Arga menghamili gadis ini.

"Bagaimana kalau saat bayi ini lahir kita tes DNA, tapi sebelum bayi ini lahir, Arga nggak akan menikah dengan kamu, dan jika setelah tes DNA hasilnya itu anak Arga, kamu akan menjadi istri keduanya" Ucap Eca sembari menatap lekat manik mata Dita yang tak bisa diartikan.

"Nggak Ca, Arga harus tanggung jawab. Harus" Kata yang keluar dari mulut Sharla sangat berbanding terbalik dengan hatinya. Disaat hatinya sedang menangis, namun wajahnya tetap menggambarkan sebuah ukiran senyum yang dapat menyembunyikan kesedihannya itu.

Wanita sangat pintar bersandiwara menggunakan senyumnya. Dari yang terluka terlihat tegar, dari yang menangis terlihat ceria, bahkan disaat hatinya hancur dia bisa terlihat baik-baik saja.

"Nggak bisa gitu Shar, bagaimana kalau itu bukan anak Arga?"

Brraakkk!!!

Sharla dan Eca menatap orang yang menggebrak meja. Dita menatap keduanya dengan tajam.

"Kalian pikir gue bohong?" Ucap Dita dengan nafas yang memburu, "Kalian pergi dari sini!"

"Dita!" Bentak Tisna.

Dita berlalu pergi tanpa memperdulikan teriakan Tisna, dia benci keadaan seperti saat ini.

***

"Kita mau kemana bos?"

"Udah ikut aja, gue mau keluar kota" Ucap Fadri dengan langkah yang sangat cepat.

Saat didalam mobil, Fadri mendengar handphonenya bergetar, ada satu pesan masuk.

Setelah membaca pesan itu, Fadri tersenyum miring dan membuang asal handphonenya ke jok belakang.

"Gue nggak sebaik yang mereka kira ketika gue udah benar-benar marah"

Fadri menyuruh anak buahnya untuk menjalankan mobil.

"Kemana bos?"

"Kerumah Dita. Gue mau dia tidak melakukan pengakuan kepada siapapun kalau Arga tidak menghamilinya melainkan laki-laki lain"

Fadri tertawa penuh kemenangan setelah mengucapkan kalimat itu.

___♡___

Assalamu'alaikum😄

Nggak selesai-selesai yak ceritanya😆
Biarin aja deh😁

Jangan lupa vote💕

Jazakumullah khayran katsiran

Takdir Allah Untukku [SELESAI✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang