8. Jalan terbaik

10.9K 621 3
                                    

   Malam ini Dhani dan Zulaikha pulang dari luar kota. Sharla dan Shiffa sedang menunggu kedua orang tuanya dia sofa ruang keluarga yang ada di lantai dua dekat dengan tangga, sedangkan Syakira sudah tidur. Sharla dan Shiffa rela menunggu sampai jam 11 malam hanya karena satu hal yaitu, oleh-oleh !.

Suara deruman mobil mulai terdengar. Sharla segera berlari mendahului kakaknya. Shiffa berusaha mengejar Sharla namun sia-sia, Sharla sudah sampai di depan pintu.

Sharla membuka pintu dengan wajah tersenyum. Melihat dua orang yang kini berdiri di depannya, yang sudah tidak bertemu dengannya hampir satu minggu.

Tanpa ada kata apapun, Sharla langsung memeluk kedua orang tuanya.

"Bunda Abi, Sharla kangen." Ucapnya tanpa melepas pelukannya.

"Iya sayang. Tapi Bunda nggak bisa napas."

Sharla cengengesan dan melepaskan pelukannya.
Sharla menatap ke arah Abinya.

"Abi capek ya. Sini Sharla bawain kopernya." Ucapnya dan mengambil koper yang di pegang Dhani.

"Kamu beneran udah sehat?." Dhani menaikkan sebelah alisnya.

"Iya Abi." Ucap Sharla memutar bola matanya. "Eh tadi perasaan kak Shiffa ngikutin aku deh." Lanjutnya sembari melihat ke belakang.

"Terus, Abi sama Bunda nggak dikasi masuk ni." Ucap Zulaikha.

"Eh iya ya, masuk yuk." Ucap Sharla cengengesan.

Sharla dan kedua orang tuanya pun berjalan menuju ruang tamu.

Zulaikha menaikkan sebelah alisnya melihat wajah masam dari Shiffa yang sedang duduk di sofa.

Zulaikha berjalan mendekat ke arah Shiffa dan duduk di sampingnya.

"Kamu kenapa sayang?." Ucap Zulaikha sembari merangkul Shiffa.

"Pasti oleh-oleh udah habis kan di embat sama Sharla?." Ucap Shiffa dengan ekspresi wajah yang masih tetap sama.

Sharla seketika memecahkan tawanya, Dhani yang melihat Sharla seperti itu langsung menatap tajam ke arah Sharla, sontak membuat Sharla menutup mulut.

"Apaan sih kak, aku nggak pernah nanyain oleh-oleh sama Bunda ataupun sama Abi." Ucap Sharla.

"Iya deh iya." Shiffa memutar bola matanya. "Ada oleh-oleh kan Bun?." Sambungnya.

Zulaikha hanya mengangguk dan membuat kedua anaknya itu berteriak senang.

"Jaga ucapan, kalau bidadari-bidadarinya abi itu harus kontrol cara bicaranya." Ucap Dhani, jeda beberapa saat. "Abi nggak mau kalian teriak-teriak lagi apalagi di tempat umum dan di depan laki-laki yang bukan mahram kalian." Sambungnya.

"Siap Presidenku." Ucap keduanya dengan memposisikan kedua tangannya seperti posisi hormat.

Malam ini mereka benar-benar melepas rindu, karena baru saat ini kedua orang tuanya pergi cukup lama, biasanya hanya dua hari saja.

***

  Sharla sudah siap dengan seragam sekolahnya. Hari ini dia benar-benar senang bisa masuk sekolah. Hatinya sudah benar-benar rindu dengan sekolah dan yang paling utama adalah teman-temannya.

Sharla berjalan keluar rumah setelah selesai menyantap sarapan pagi dengan keluarganya. Shiffa sudah berangkat sedari tadi karena harus kuliah pagi. Sedangkan Syakira sudah di hantar ke sekolah oleh supir di rumah. Sedangkan Sharla, dia akan menunggu Lidya untuk menjemputnya.

Deruman mobil sudah terdengar, Sharla bergegas menuju gerbang rumahnya.

Sharla sudah sampai di samping mobil, dan kaca mobil mulai di buka.

Takdir Allah Untukku [SELESAI✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang