26. Taman

9.1K 479 2
                                    

Arga memukul tembok kamarnya setelah membaca surat dari Sharla.

Kenapa Sharla harus pergi? Padahal dia sudah berkata akan membicarakan masalah lamaran dengan Abinya? Maksud dia pergi apa? Hal buruk apa yang akan terjadi padaku jika aku memilikinya?

Pertanyaan-pertanyaan mulai muncul di otak Arga, dia benar-benar tak rela, biarkanlah dia egois karena ingin memiliki Sharla.

Surat yang dia pegang sudah kusut karena diremasnya. Dia tidak tahu harus apa sekarang?

Arga ingin mencari tahu siapa yang membuat Sharla pergi darinya? Tapi bagaimana caranya?

"Arga?" Ucap Nizam dari balik pintu

"Iya Bang?" Arga membuka pintu dan mendapati Nizam sedang menggendong Fuzon.

"Paman" Kali ini Fuzon yang berbicara

Arga mengambil alih Fuzon dan menggendongnya
"Ada apa Bang?"

"Maaf ni, Abang mau ada pertemuan, kamu bisa jagain Fuzon? Takutnya nanti dia rewel"

"Kak Resti mana Bang?"

"Lagi ke rumah orang tuanya"

"Ooh, iya Bang. Fuzon biar sama Arga aja"

Nizam tersenyum
"Makasi ya," Nizam mengusap pelan rambut anaknya, "Ayah berangkat dulu ya, Assalamu'alaikum"

"Wa'alaikummussalam" Jawab Arga

Nizam berjalan keluar rumah.

"Jadi, kita mau kemana?" Ucap Arga pada Fuzon

"Esklim?"

"Oke kita ke Taman" Arga menutup pintu kamarnya lalu berjalan menuruni tangga. Masalahnya seolah hilang saat bersama dengan Fuzon.

***

"Sharla?" Shiffa terkejut saat melihat siapa yang mengetuk pintu, "kamu bukannya pergi seminggu?"

"Nggak kak, cukup aku menghindar kemarin aja"

Shiffa mengangguk. Mereka masuk ke dalam rumah, Sharla berjalan ke kamarnya untuk merapikan sedikit pakaian yang ada di dalam kopernya.

Shiffa mengikuti Sharla ke kamarnya.

"Kamu kemarin kemana dek?"

"Ke rumah Hawa kak"

Shiffa tertawa membuat Sharla heran
"Kirain kamu mau jauh-jauh, ternyata ke rumah Hawa"

Sharla ikut tertawa
"Kak aku mau ke taman, mau nenangin diri. Di butik nggak ada pelanggan yang harus dilayani secara khusus kan?"

"Nggak ada, kamu pergi aja, nanti urusan butik biar kakak yang urus"

Sharla tersenyum, semoga dia tidak bertemu dengan Arga.

***

Arga menggendong Fuzon turun dari mobil, tapi Fuzon minta untuk berjalan, jadi Arga hanya memgang tangannya dan berjalan ke penjual es krim.

Di sisi lain dari taman itu, Sharla sedang duduk termenung, dia juga sedang memakan es krim.

Tiba-tiba, dua orang laki-laki berpenampilan seperti preman mendekati Sharla, dan duduk di samping Sharla.

Takdir Allah Untukku [SELESAI✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang