44. Jebakan

7.7K 399 0
                                    

Syakira memperhatikan kakaknya yang sedari tadi menangis dan memasukkan bajunya ke dalam koper.

Dia bingung, dengan apa yang terjadi sebenarnya. Perasaan tadi baik-baik saja.

"Assalamu'alaikum" Ucap seseorang dari luar.

'Sudah malam baru pulang?' Gumam Sharla dalam hati.

"Kak, Bang Arga kayaknya udah pulang"

"Kita pergi sekarang Ki" Ucap Sharla tanpa peduli dengan orang yang mengucap salam.

"Kema---"

"Shar, kamu mau kemana?"

Plak!!

Satu tamparan mendarat di pipi kanan Arga. Syakira yang melihatnya memilih untuk menghindar, dia tak mau mencampuri urusan kakaknya.

Arga memegang pipinya yang terasa nyeri akibat tamparan itu. Dia menatap Sharla dengan tatapan bertanya.

Sedangkan Sharla masih menangis dan memasang wajah kecewa kepada Arga.

"Salah aku apa?" Ucap Arga pelan.

"Kamu tanya salah kamu apa? Kamu mau bersandiwara seolah-olah tidak ada apa-apa?"

Sharla menggigit bibir bawahnya menahan suara isakannya.

Arga menatap koper dibelakang Sharla. "Kamu mau kemana?"

"Bukan urusan kamu Ga. Lebih baik kamu urus perempuan itu"

Arga masih mencerna ucapan Sharla, "Siapa?"

"Dita!"

Deg!

Arga terdiam. Dia menunduk, ternyata dia difitnah, siapa yang melakukan ini.

Arga kembali menatap Sharla
"Maksud kamu?"

"Kamu kenapa bisa peluk dia Ga? Dan kenapa kamu ada di rumah Dita? Kamu bilang keluar untuk membelikan Syakira martabak tapi apa? Kamu ngapain ke rumah Dita?" Sharla emosi bahkan nada bicaranya sudah meninggi.

"Shar, aku di fitnah. Aku bisa jelasin semuanya, tapi tolong jangan pergi Shar, aku mohon"

"Semuanya udah jelas Ga" Sharla membawa kopernya keluar melewati Arga.

Arga terdiam, badannya terasa kaku. Dia tak menyangka semua ini bisa terjadi.

Di sisi lain, Sharla menarik tangan Syakira yang sedang duduk di sofa. Syakira hanya bisa pasrah, dia mengikuti langkah Sharla.

"Kita mau kemana kak?" Ucap Syakira saat mereka masuk ke dalam taksi.

"Ke kompleks Melati putih pak" Ucap Sharla pada supir taksi itu.

"Kita ngapain ke rumah kak Shiffa? Kita kerumah Bunda sama Abi aja"

"Nggak Ki, Abi sama Bunda jangan tahu dulu"

Syakira hanya mengangguk. Sebenarnya dia ingin menanyakan apa yang terjadi, namun mungkin dia masih terlalu kecil untuk mengetahui cerita ini.

***

Arga duduk di tepi ranjang. Dia mengusap wajahnya gusar. Bagaimana bisa ini terjadi, kenapa?

Sedangkan lusa, Arga harus balik ke Kalimantan. Apakah enam bulan lagi masalahnya bisa selesai sedangkan dia tidak disini untuk menyelesaikannya? Dan usia kandungan Sharla sudah menginjak usia 3 setengah bulan.

Kepergian Sharla tadi malam membuatnya tak bisa tidur semalaman. Arga benar-benar tak habis fikir, siapa yang berniat jahat kepadanya?

Takdir Allah Untukku [SELESAI✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang