38. Kebahagiaan & Kesedihan

8.5K 426 0
                                    

AUTHOR POV

"Assalamu'alaikum" Ucap seseorang sembari mengetuk pintu.

"Wa'alaikummussalam, sebentar" Ucap Sharla memakai cadarnya.

Saat Sharla membuka pintu dia terkejut melihat siapa yang datang.

"Eca?" Sharla memeluk sahabatnya yang berdiri dengan wajah lelahnya.

"Shar?"

Sharla melepaskan pelukannya
"Ada apa?"

"Aku capek, boleh istirahat dulu?"

Sharla tertawa melihat wajah memelas Eca, setelah itu mempersilahkannya masuk ke kamar.

"Shar, kita tidurnya di kamar tamu aja ya? Nggak enak kalau aku tidur di kamar kamu sama Arga"

"Iya Eca, apa sih yang nggak buat bu dokter" Ucap Sharla kemudian tertawa.

Tiba-tiba ada sesuatu yang tertasa naik di dalam perut Sharla. Membuatnya merasa mual.

Huueek.....

Sharla menutup mulutnya dengan sebelah tangannya dan sebelahnya lagi memegang perutanya.

Eca panik
"Kamu kenapa Shar?"

Sharla masih terus mual, dia berlari ke kamar mandi disusul Eca.

Di dalam kamar mandi, Sharla terus merasa mual, dia berusaha mengeluarkan yang membuatnya mual, namun nihil tidak ada apa-apa yang keluar.

Setelah agak baik, Sharla keluar menghampiri Eca.

"Shar?"

"Hemm?"

Eca nampak lebih tenang dari tadi. Dia menatap Sharla dari ujung kaki sampai ujung kepala.

"Kamu udah periksa ke dokter sebelumnya?"

Sharla menaikkan sebelah alisnya, dia tidak mengerti maksud Eca yang tiba-tiba bertanya seperti itu.

"Maksud kamu?"

"Eummm, kamu HA-HAMIL?"

Sharla terdiam, dia tidak tahu, namun Sharla akhir-akhir ini memang merasa aneh, dia lebih banyak makan, tidur, dan saat dia merindukan Arga dia selalu menangis, biasanya tidak sampai menangis.

"Kita ke dokter sekarang" Ucap Eca menarik tangan Sharla yang terdiam.

Jangan heran kenapa bukan Eca yang periksa, karena Eca dokter gigi.

***

Saat Sharla keluar dari ruangan dokter tempat dia periksa itu, dia terlihat sedih.

Eca khawatir, apakah Sharla tidak hamil?

"Gi-gimmana?" Tanya Eca ragu.

Sharla menatap Eca lalu memeluknya erat.

"Shar. Mungkin belu----"

"Aku hamil Caaaa...." Ucap Sharla bahagia sembari terus memeluk Eca.

Eca tak tahu harus berkata apa, yang pasti, dia sangat bersyukur mendengarnya.

Eca melepaskan pelukannya
"Kalau gitu, kamu jangan sungkan bilang sama aku apa yang kamu mau, selama aku disini aku akan carikan apa yang kamu mau"

Sharla tersenyum haru dan tak sengaja bulir bening jaruh membasahi cadarnya.
"Makasi Ca.." Ucapnya

"Kamu nggak perlu berterima kasih, karena itulah tugas seorang sahabat" Eca memegang kedua tangan Sharla, "kita pulang, terus kamu istirahat ok?"

Takdir Allah Untukku [SELESAI✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang