39. Perintah

8.2K 402 2
                                    

Sharla melangkah dengan langkah cepat menuju ruangan tempat Arga sekarang.

Saat tiba di depan pintu, disana sudah ada Nizam, Resti, Fuzon, dan kedua mertuanya.

"Assalamu'alaikum" Ucap Sharla

Semua orang menjawab salam

"Arga baik-baik aja kan?"

"Arga belum sadar Shar, kondisinya masih kritis" Nizam berbicara dengan wajah menunduk.

"Aku boleh masuk?"

"Boleh, tapi didalam kamu harus tenang, dan tidak boleh masuk banyak orang. Jadi kamu harus bisa sangat tenang di dalam"

Sharla meneteskan air matanya
"Aku masuk"

Sharla membuka pintu perlahan, disana sudah terlihat Arga dengan wajah pucat dan tenang, dengan selang oksigen dihidungnya, selang infus di tangan kirinya, terlihat ditangan kirinya juga luka yang cukup besar.

"Assalamu'alaikum" Ucapnya lirih saat disamping Arga. "Abii...."

Sharla duduk di kursi disamping Arga. Menggenggam tangan kanan Arga lalu menciumnya.

"Abi... aku hamil..." Air mata Sharla semakin deras namun dia menahan suara isakan tangisnya agar tak keluar, "Abi sebentar lagi akan menjadi Abi yang sebenarnya"

Sharla melihay kening Arga yang di perban (kebanyakan di Film kalau kecelakaan lukanya pasti di kening, ntah kenapa:/).

Rama pernah bilang ke Sharla kalau Arga belum sadar dari hari kecelakaan itu. Jadi hari ini adalah hari ketiga dia tidak sadar.

"Abi...." Sharla sudah tak tahu harus berkata apalagi.

Adzan Ashar, Sharla bangkit dari duduknya kemudian bersiap untuk pergi.

Saat dia akan pergi, tangannya merasakan tangan Arga bergerak saat dia genggam.

Sharla mengurungkan niatnya untuk pergi.

Benar saja, Arga mulai membuka matanya. Sharla mengucap syukur sembari menitikkan air mata. Cadar yang sedari tadi ia kenakan sudah basah.

Arga mulai meringis kesakitan, dia semakin menggenggam tangan Sharla.

"Saya dimana?" Ucap Arga dengan nada lemah.

"Kamu ada di rumah sakit sayang, aku seneng banget kamu udah sadar"

Arga masih mengedipkan matanya, menyesuaikan cahaya yang masuk ke matanya.

"Arga.... aku hamil, kamu akan segera menjadi seorang Abi"

Arga menatap Sharla dengan tatapan biasa, membuat Sharla mengendurkan senyuman yang tadi terukir jelas lewat matanya.

"Kamu siapa?"

Deg...

Sharla tercekat, oksigen di dalam ruangan ini seolah habis, matanya kembali panas, dadanya sesak.

"A-aku istri kamu Ga"

Arga meringis kesakitan sembari memegang kepalanya.

"Maaf, sejak kapan saya menikah dengan kamu?"

Sharla sudah tak bisa menahan air matanya. Arga melupakannya? Nggak mungkin! Ini hanya mimpi buruk, Hanya mimpi buruk!

"Ga... kamu nggak ingat sama aku?"

"Kamu siapa?" Ucap Arga menatap Sharla dengan wajah bingung.

"Kamu jangan becanda Ga, aku Sharla, istri kamu"

"Maaf saya nggak tau siapa kamu"

Sharla terisak, jika ini mimpi buruk dia ingin bangun secepatnya.

Takdir Allah Untukku [SELESAI✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang