43

701 65 25
                                    

Kemenangan bukanlah segala-galanya, itu hanya satu hal. — Aristoteles.



Hari itu sinar baskara sangat terik, seolah berbaik hati agar festival berlangsung tanpa gangguan hujan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.






Hari itu sinar baskara sangat terik, seolah berbaik hati agar festival berlangsung tanpa gangguan hujan. Hawa panas tak hanya membakar kulit, tapi juga membakar semangat para peserta agar terus kompetitif. Termasuk untuk para anggota klub renang. Mereka seakan terlatih untuk itu, cucuran keringat bukan masalah bagi mereka.

Saking terlatihnya, Mikasa, Eren, Sasha, dan juga Armin sudah bersiap di area kolam renang. Di sana mereka tampak melakukan pemanasan di darat sebelum masuk ke dalam air. Tapi kadang kala Mikasa ingin mengerang karna rasa ketat akibat baju renangnya, lalu kulit yang lengket akibat terlalu banyak memakai tabir surya.

Mikasa menahan sabar, ia berharap bisa menyelesaikan perlombaan ini dengan cepat, lalu bersantai dalam tempat teduh.

Di bagian sisi kolam nampak penuh oleh penonton, kebanyakan dari mereka adalah siswa yang ingin memberikan semangat kepada tim masing-masing.

Ada juga sekumpulan gadis cheers leader terlihat menyemarakan suasana bersama kostum dan pom-pom. Armin tersenyum simpul sibuk memandangi mereka, pemuda itu mudah tergoda oleh perempuan-perempuan cantik.

Sedangkan Eren dan Sasha mereka hanya diam tengah berkonsentrasi penuh, selayang meregangkan otot-otot.

Melihat bongkahan otot dan wajah rupawan milik Eren, kerap kali para siswi menjerit dan mengeluarkan darah lewat hidungnya. Tapi sang primadona itu tak peduli, ia tetap fokus.

Kelas 3-A yang digadang-gadang akan menjadi lawan kelas Mikasa 3-D, juga mulai menampakkan dirinya. Sontak Armin gembira, sebab sosok pencuri hatinya hadir disana dengan busana super ketat. Sebagian kepalanya tertutup topi dan juga kaca mata renang.

Seperti biasa dia terlihat manis.

Armin terpukau sesaat, ketika ia asyik memandingi Petra, kebetulan gadis itu juga menatapnya. Bahagia lah Armin, segera ia lemparkan senyum terbaiknya, seolah-olah berkata semangat ya! Petra sepertinya paham akan sinyal tersebut, ia mengangguk kecil dan membalas senyum simpul nan malu-malu.

Buk!

Tiba-tiba Sasha menepuk punggung Armin kencang saat isi kepalanya nyaris melayang, alhasil pemuda itu meringis ngilu.

"Jangan melamun! Aku tidak peduli siapa lawanmu, tapi kita harus menang."

Katanya sambil menatap tajam, Armin mengerjap takut. Raut Sasha kalau sedang serius sangat mengerikan!

"Nikmati saja."

Timpal Eren yang sejajar dengan Armin. Seakan membela, kalimat singkatnya membuat pressure Armin meluruh sedikit. Dan mungkin saja Eren juga mengingatkan, sebab ini adalah festival terakhir mereka di sekolah, mereka wajib menikmati momen langka ini.

Attack on YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang