9

1.2K 145 8
                                    


Pagi itu aku terbangun di sebuah ruangan yang sudah lama tak ku lihat. Ku usap-usap mataku yang agak gatal. Aku turun dari tempat tidur dan bercermin, tampak diriku yang memakai piama, rambut yang kusut dan mata yang berkantung. Pagi itu mendung dan terasa dingin, aku turun ke dapur untuk mengambil segelas air.

Suasana di rumah sangat hening hanya ada aku dan Tanaka kakak ku. Sampai di ruang makan ku liat Tanaka lengkap dengan seragamnya tengah mengunyah sepotong roti. Saat dia melihat ku, aku langsung menyapanya.

"ohayou.."

"ohayou.. bagaimana tidurmu?"

Tanyanya dengan mulut penuh roti.

"nyenyak kok. Ngomong-ngomong ayah dan ibu tidak pulang?"

"mereka sibuk seperti biasa."

"mereka masih seperti dulu ya, tidak pernah berubah selalu saja sibuk."

Kataku sambil melihat-lihat isi kulkas.

Sejak kecil aku sangat jarang bertemu sapa saat pagi dengan keluarga lengkap ku, karena kami memiliki orang tua yang amat sibuk, jujur saja dari dulu aku sebenanrya jarang di perhatikan. Kebanyakan bibi pembantu dan Tanaka yang lebih banyak mengurusi ku. Intinya saat aku di apartemen atau pulang ke rumah sendiri rasanya sama saja aku sedikit kesepian.

"sampai kapan kau akan di rumah?"

Tanya Tanaka, aku-pun ikut melahap roti panggang berselai coklat kacang lalu duduk di sampingnya. Aroma parfum yang maskulin menyerbak hidungku.

"kalau bisa selamanya."

Jawabku santai tanpa fikir panjang.

"uhuk! Cris, kau kerasukan setan apa sih? Dari kemarin ada yang tidak beres dengan mu."

Tanaka tersedak memandang ku aneh. Sudah sewajarnya sih dia terperangah seperti itu, sebab aku yang dulu memohon-mohon agar bisa tinggal sendiri bersama Eren, tapi sekarang aku malah menjauhinya tanpa ragu. Aku tak tahu kenapa pokoknya mood ku berubah total.

"aku tidak ingin kembali ke apartemen. Aku ingin tinggal di rumah saja."

"lalu Eren bagaimana?"

"aku tidak peduli, ahh~ sudahlah jangan dibahas kepala ku jadi sakit!"

Tanaka menelan suapan terakhir, membersihkan remah di mulutnya lalu berdiri. Mengambil mug bermotif lucu dan mengisinya dengan susu full cream. Setelah itu ia berjalan ke arah ku.

"ini minum susunya. Maaf aku tidak tahu jika kau akan pulang, lain kali kita akan sarapan yang lebih bernutrisi."

"emm.. terimakasih kak."

Aku meraih mug itu yang di sodorkan Tanaka untuk ku. namun saat akan mengambilnya

PRANK!

Mug bermotif lucu tersebut tersebut terjatuh dan pecah membuat membuat isinya tumpah berantakan.

"Cris! Kau ini pegang yang benar dong!"

Tanaka shock memandang ke lantai.

"ah maaf kak, padahal tadi aku sudah memangnya dengan benar."

Sekarang entah kenapa pandangan ku pelan-pelan menjadi kabur dan tubuh ku terasa kaku. Melihat ku yang tiba-tiba terdiam Tanaka menjadi panik.

"kau tidak apa-apa?"

Suara Tanaka hampir tak terdengar oleh ku, aku seketika menjadi lemas. Aku merasa kepala ku menjadi berat dan nafas ku tersenggal-senggal. Ugh.. pasti kambuh lagi, batin ku. Tanaka langsung mendekap ku untuk memeriksa denyut jantung.

Attack on YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang