38 • Special Levi x Mikasa

869 66 6
                                    

BGM • Dmtri Shostakovich — Waltz No. 2 🎵 (biar berasa Prancisnya)

***

Mata Levi terus tertuju ke arah Perempuan di sampingnya. Perempuan itu telah bermertamofosa menjelma seperti kupu-kupu cantik. Perumpaan yang tepat untuk Mikasa yang sebelumnya tak pernah memperdulikan penampilan. Namun hari ini ia bersinar, kecantikannya sengaja dipoles karna Levi tahu, perempuan itu memiliki daya tarik tersembunyi.

Layaknya kupu-kupu terbang anggun di langit malam, sampai-sampai Levi tak mau berpaling bahkan untuk sedetik pun. Ia mau terus memandangi perempuan itu. Tapi sayang untuk sekarang ia harus menahan sabar sampai ia puas bisa memandangi.

Sesekali matanya memaksa untuk teralihkan lurus ke depan, sebab tangan tengah sibuk memegangi setir dan kaki sibuk dengan pedal. Ia harus menyetir dengan baik, apa lagi ia sedang membawa tuan putri paling istimewa di hatinya.

Hingga tiba lah mereka di sebuah sky lounge mewah di salah satu jalan ibu kota. Dari luar saja gedungnya sudah nampak megah, Mikasa berdecak sembari keluar dari mobil, lalu menutup pintu dengan mata menengadah ke atas.

Luar biasa.

Mikasa membatin. Levi yang juga turun segera menyerahkan kunci mobil kepada supir untuk dibawa ke area parkir.
Pria berparas tampan itu menoleh ke belakang menatap Mikasa, persekian detik ia tersenyum menawan membuat jantung Mikasa berdebar.

Deg-deg-deg-deg

Secepat kilat ia palingkan wajahnya ke bawah menatap marmer lobby, jangan sampai Levi melihat rona merah jambu di pipinya.

Pria itu pasti kegirangan bila kutatap seperti tadi. Bodohnya aku.

Mikasa segera menyadarkan diri dengan menggelengkan kepala.

Levi kemudian berjalan menghampiri Mikasa, kakinya melangkah lebar nampak berwibawa. Auranya seperti tertiup angin dan menyebar ke udara, bagai pangeran yang baru saja turun dari seekor kuda berwarna hitam.

Mikasa mencoba melirik sekali lagi memastikan jika lelaki itu sudah berada di dekatnya. Padahal hanya sekejap ia memandangi, tapi Levi sukses membuat Mikasa gigit bibir.

Harus kuakui dia terlalu berbahaya, hatiku nyaris tercuri.

"Ayo masuk."

Katanya manis sambil mengulur tangan. Mikasa sudah paham apa maksud dari gerakan itu, meski Levi tak secara langsung memintanya.

Mikasa menatap sebelah tangan Levi yang siap dirangkul, ia menatap ragu-ragu. Dalam batin ingin menolak, tapi sudah terlanjur terbawa arus dalam cerita dongeng ini. Akhirnya ia beranikan diri untuk membawa tangan tersebut ke dalam pelukannya.

Akhirnya mereka masuk ke dalam gedung, masuk ke dalam lift menuju lantai paling atas. Selama di dalam lift terasa canggung, perasaan Mikasa menjadi tidak karuan. Melihat tangannya yang merangkul Levi mesra seperti sepasang kekasih yang sempurna.

Tidak adil jika dibandingkan dengan Levi, ia tampak begitu tenang tanpa merasakan risih dalam dirinya. Padahal Mikasa tidak tahu saja, Levi tengah bersorak sorai kemenangan sekarang.

Ingin ia melompat-lompat seperti anak kecil yang kegirangan. Lalu menguapkan seluruh rasa bahagianya dengan taburan convety dan suara terompet.

Ting

Suara pintu lift terbuka.

Suara pintu lift terbuka

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Attack on YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang