Terdengar suara langkah kaki tanda seseorang mendekat, Nampak pemuda bersurai hitam bibirnya mengulum senyum merasa tidak enak. Semua pandangan teralihkan kepadanya."ano.. maaf aku baru sampai."
"Yo Eren!"
Kata Armin bersurai pirang dengan sebuah PSP di tangannya. Sebenarnya saat kejadian ribut tadi Armin tidak begitu memperdulikan, ia terus fokus bermain dengan benda kesayangannya. Namun saat sabahat terdekatnya muncul ia spontan merespon.
Armin menggeser tempat duduknya membuat jarak agar Eren bisa duduk di sampingnya. Sedangkan yang lain masih memasang wajah canggung. Shasa si moodbooster berusaha membuat suasana menjadi hidup kembali.
Sambil menikmati makanan, Shasa berinisiatif untuk membuat sebuah permainan, dia-pun berfikir kira-kira permainan apa yang akan dia berikan. Tapi setelah lama menimbang akhirnya wajah Shasa menjadi penuh semangat, ia sudah memutuskan pilihannya.
"minnaaaa...!!!"
Katanya berteriak sambil menggebrak meja. Seluruh anggota klub terkejut, bukan hanya mereka saja tapi semua orang yang berada di café juga ikut menoleh. Mereka langsung memandang bingung sebenarnya ada apa? Shasa juga tiba-tiba tertawa membuat dirinya terlihat lebih aneh.
"dasar orang gila!"
Mikasa melirik Shasa seakan jijik.
"ekhem! Aku akan membuat game, kalian semua harus ikut bermain!"
Seru Shasa seenak udelnya. Yang lain hanya bisa menghela nafas tanda iya baiklah terserah kau saja..
"begini permainanya perhatikan ya.."
Tapi semua malah diam tak merespon. Shasa semakin kesal.
Brakk!
ia menggebrak meja untuk kedua kalinya. Semua orang kembali terperajat.
"halloo apa kalian masih hidup?"
"Shasa apa sih mau mu?"
Tanya salah seorang dari mereka.
"maaf tadi kau ngomong apa?"
"PERHATIKAN AKU!"
Shasa membentak, hingga bola matanya melotot seperti mau lepas. Mereka terpaksa membatu, sebelum Shasa semakin murka lalu mengacak-acak seluruh isi café.
Shasa mengambil botol lalu sebelah kakinya ia naikan ke atas bangku. Ia meneguk habis seluruh isi botol tersebut hingga kosong.
"ahh..."
Katanya, semua orang menggeleng.
"aku akan membuat sebuah game namanya game kejujuran menggunakan botol ini. Caranya.. aku akan meletakan botol ini secara tertidur di atas meja, lalu akan ku putar. Saat botolnya terhenti lalu ujung botolnya mengarah keseseorang siapapun bebas bertanya kepada orang tersebut. Dan orang tersebut harus berkata dengan jujur se~ jujur-jujurnya."
"hai..hai.."
Jawab mereka secara berbarengan.
"okay... kita mulai!"
Seluruh mata menjadi fokus ke arah meja. Shasa mulai memutar botol itu.
Jantung mulai berdegup, situasi juga perlahan menegang. Mereka penasaran kemana arah kepala botol itu akan berhenti. Setelah sekian menit menunggu akhirnya botolpun berhenti.
Mulut botol mengarah ke perempuan bermuka masam yang sedang menopang dagu.
"Mikasa!"
Semua orang terkejut pasalnya Mikasa sosok yang tidak begitu banyak bicara, membuat orang menjadi sungkan dan bingung tak tahu harus bertanya apa. Suasana menjadi hening. Shasa celingak-celinguk mengapa mereka hanya diam?
KAMU SEDANG MEMBACA
Attack on You
FanfictionMikasa sangat ketakutan pada perasaanya, hatinya tertutup rapat dan terkunci. Dia bukan penyuka sesama jenis, tapi baginya kasih sayang antara pria dan wanita itu menjijikan! Karna beberapa alasan, dia tidak pernah, dan TIDAK AKAN PERNAH pacaran! B...