44

660 72 21
                                    

Petra dilarikan ke rumah sakit. Hasil diagnosa menyatakan jika Petra hanya mengalami cedera ringan. Itu tidak berdampak fatal bagi tubuhnya, hanya butuh waktu pemulihan, Petra akan segara pulih total.

Mendengar kabar tersebut Armin merasa lega. Entah sejak kapan, ia sudah berada di samping ranjang pasien. Menemani Petra sendari tadi, raut wajah paniknya perlahan mulai memudar. Ia tampak menikmati kegiatannya di sana, menemani Petra dengan sabar. Armin tidak merasa keberatan untuk merawat sang pujaan hati, pria itu malah senang. Apa lagi kalau sampai Petra mau bergantung padanya.


Sasha dan Eren turun dari podium setelah upacara penyerahan piagam

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.




Sasha dan Eren turun dari podium setelah upacara penyerahan piagam. Ia kembali kepada teman kelasnya masing-masing. Sayangnya, berhubung Armin tengah di rumah sakit, ia melewatkan momen tersebut. Tapi tak berdampak pada Sasha, senyumnya sangat cerah seperti matahari senja. Ia tak henti-hentinya menebar wajah gembira.

Berbeda dengan Eren, raut wajahnya agak keruh. Sebab perasaan sebanyak apa pun dia melihat orang, ia tak menemukan sosok Mikasa di matanya. Padahal ia sudah mewanti-wanti ucapan selamat dari gadis itu. Baginya itu adalah hadiah terbaik, dibanding selembar kertas penghargaan yang ia dapat.

Eren membolak balikan lehernya, menoleh ke sana ke mari untuk mencari wajah cantik Mikasa. Kadang kala ia juga sambil berjalan, ikut berkerumun dalam sekelompok orang asing. Tapi upayanya tak membuahkan hasil.

Wajah Eren semakin keruh, mendadak firasatnya menjadi tidak enak.

Apa terjadi sesuatu dengannya?

Eren mengingat kembali kejadian menegangkan saat tadi di kolam. Mungkin kah Mikasa tengah bersedih karna ia terdiskualifikasi? Fikiran itu sempat terlintas, tapi kemungkinannya besar. Ia bisa membayangkan, bagai mana rasanya mengecewakan teman-teman kelas yang sudah mendukungnya tadi.
Mereka pasti perharap Mikasa menang, tapi nyatanya ia malah mengacaukan perlombaan.

"Pulang nanti ketua kelas mengajak kita berpesta."

Seru Sasha yang tiba-tiba menghampiri, tak lama matanya melirik-lirik mencari sesuatu. Sosok kupu-kupu jelitanya tak berada di sisi Eren, padahal Sasha menghampiri Eren karna menduga Mikasa ada bersamanya.

Kedua halis Sasha terangkat secara drastis, ia bingung kemana perempuan itu pergi.

"Kau melihat Mikasa? Sepertinya dia belum tahu kabar pesta itu."

"... Aku juga sedang mencarinya."

"Si bodoh ini..."

Keluh Sasha sambil mengeluarkan ponsel. Ia menelpon orang tersebut, namun setelah nada tunggu terdengar panjang, hasilnya nihil Mikasa tidak merespon.

"Hey kalian! Ayo cepat kita akan segera berangkat!"

Kata Annie dari kejauhan, ia berteriak hingga urat lehernya menyeruat. Sontak kedua orang menoleh ke arah sumber suara. Sesaat setelah itu, Sasha dan Eren saling bertatapan seolah mau berkomunikasi.

Attack on YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang