24

701 71 6
                                    


Silahkan diresapi lagu bersama setiap katanya. 🖤

•Flash back•

Malam itu Eren dan Crista baru tiba di hotel setelah berjalan-jalan di kota Okinawa. Mereka kelelahan, namun Crista tak henti-hentinya tersenyum puas. Ia senang setelah menghabiskan waktu liburnya tadi, ia sangat menikmati. Crista memakai kamar mandi lebih dulu, ia mandi membersihkan dirinya sebelum tidur. Kemudian setelah itu giliran Eren yang pergi mandi.

Selesai mengeringkan rambut Crista mematikan lampu kamar dan merebahkan tubuhnya di atas kasur. Gordein kamar di biarkan terbuka. Tergambar jelas pemandangan dari arah pantai. Crista memandang takjub ke arah sana, sambil mengingat kembali kegiatannya hari ini, bersama Eren. Crista bergumam, akan kah ia kembali ketempat ini?

Kini Crista memalingkan matanya ke arah tempat tidur Eren. Selepas mandi tadi dia juga sudah terkapar di atas kasur. Tubuhnya diam tak bergerak, seperti orang mati namun masih bernafas. Jantungnya juga masih berdetak. Tapi tak punya kesadaran. Mungkin jiwanya sudah pergi ke alam lain, ke alam mimpi. Crista menebak-nebak apa yang pria itu mimpikan? Banyak kemungkinan, apapun itu semoga dia mimpi indah.

Crista merasa lelah, tapi kenapa matanya tidak kunjung terpejam? Kenapa banyak fikiran yang terlintas di kepala. Apa karna ini malam terakhir Crista di sini? Ah... sendainya bisa terus seperti ini bersama Eren. Seperti dulu, dia selalu di dekatku.

Sambil menunggu rasa kantuk datang, Crista mengambil ponselnya. Ia membuka gelery kamera dan melihat kembali foto-foto yang sudah ia ambil selama di Okinawa. Puluhan foto sudah ia buat, Crista buka satu-satu foto tersebut, ia swipe foto demi foto. Bibirnya merekah saat melihat potret dirinya bersama Eren. Oh... bahagianya mereka di foto itu. Ini akan menjadi kenangan yang bisa ia simpan untuk waktu yang lama. Crista bisa melihat gambar-gambar itu suatu saat nanti.

Misalnya seperti mereka tidak bertemu lagi dalam waktu yang lama, ketika Crista merindukan Eren bersama kenangannya. Ia bisa melihat foto itu untuk mengobati. Apa dia akan melakukan yang sama denganku? Ah... aku lupa inti dari hubungan ini pun aku tidak tahu. Hubungan kita ini sebenarnya apa? Aku ingin mengatakannya tapi tidak bisa.

Crista jadi mengingat kejadian pesan Mikasa waktu itu. Ia sadar jika dirinya bukan satu-satunya perempuan yang ada di hidup Eren. Crista memang sudah lama bersama Eren, tapi Mikasa lebih dulu bertemu dengan dia. Ada perasaan iri terselip di benak Crista, andai yang lebih dulu bertemu bukan Mikasa tapi dirinya. Mungkin tidak ada lagi yang perlu dikhwatirkan.

Crista melamun di depan layar ponsel. Namun tiba-tiba muncul getaran dari benda yang ia pegang, tanda seseorang menghubunginya. "Hallo kak. Ada apa menelponku malam-malam?"

"Kau belum tidur?" Balas suara bariton di balik telpon. "Belum. Aku tidak bisa tidur." "Ada sesuatu yang ingin kusampaikan. Berhubung aku baru pulang dari rumah sakit, jadi aku baru bisa menelponmu sekarang. Apa aku menganggu?"

Crista refleks menggeleng meski gerakannya tak terlihat sama sekali oleh Tanaka. "Tidak kok aku juga belum mengantuk. Kakak mau bicara apa? Katakan saja, aku akan mendengarnya dengan baik."

"Tapi janji kau tidak akan marah atau menyesal setelah mengangkat telponku ini?"
Crista menghela nafas panjang, ia tersenyum simpul. "Tidak akan, janji."
"Tapi apa yang aku katakan ini mungkin akan membuatnu semakin tidak bisa tidur."
"Kenapa? Berita buruk kah?"

"Aku tidak bisa sebut ini berita buruk atau baik. Mungkin keduanya."
"Hmm... baiklah, tapi kenapa tidak kakak ceritakan ini besok saja, memangnya sepenting itu ya?"
"Aku jadi merasa bersalah menelponmu. Ya sudah tidak jadi besok saja kukatakan."
"Yak. Sudah teranjur aku jadi penasaran."

Attack on YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang