Bagian 15

117K 5.7K 323
                                    

°°°King Bullying

-o0o-

Lihatlah bunga mawar layu itu

Bukankah ia sama nasibnya denganku?

Tak mampu berdiri tegak

Padahal hati mendorongnya untuk tetap bertahan

Hidup...

Adalah sebuah pilihan

Lalu apa yang harus ku pilih?

Berhenti atau berjalan meski hati terus tersakiti?

Bunga itu membutuhkan air dan sinar matahari

Sedangkan aku hanya membutuhkan dia

Agra

Sosok yang selama ini mengusik hatiku

Egokah aku jika menginginkan ia seutuhnya?


SREET!!!

Zara terlonjak kaget melihat buku diary nya kini berpindah tangan, apalagi kini orang itu tengah membaca apa yang baru saja Zara tulis.

Zara hanya bisa menunduk diam, menatap sepatunya yang telah usang tak layak pakai. Sedangkan di hadapanya kini telah berdiri pria yang menatapnya tajam dengan urat emosi menonjol di bagian lehernya, wajahnya memerah, rahangnya pun terlihat mengeras.

Sedetik kemudian,

BRAKK!

Zara terjatuh akibat serangan mendadak itu, Agra melempar buku diary itu kewajah Zara dengan kejinya. Tak mengerti bagaimana perasaan wanita itu kini. Yang ia tahu, ia merasa jijik telah di sukai oleh wanita macam Zara.

Zara masih terdiam menunduk dengan badan yang sedikit bergetar. Ia sangat takut saat ini, Oki tidak mungkin datang karena ia sedang tes Olimpiade. Lalu apa yang harus ia lakukan? Tak mungkin ia menangis di hadapan Agra. Zara ingin menunjukan bahwa ia adalah wanita yang kuat.

Dengan kasarnya Agra menarik sebelah tangan Zara agar gadis itu berdiri. Setelah Zara berdiri tangan jahat Agra menjambak rambut Zara hingga kepala Zara mendongak tepat menatap mata elang milik Agra.

Apa yang harus Zara lakukan saat ini? Jika bisa ia menghilang, maka Zara ingin sekali menghilang dari tempat ini. Ingin berteriak pun percuma, hanya ada mereka berdua di sana.

"BERHENTI MENCINTAIKU, JALANG!" teriak Agra tepat di depan wajah Zara membuat kedua mata Zara tertutup ketakutan.

"SUDAH KU BILANG, AKU TIDAK SUDI DICINTAI ORANG SEPERTIMU! APA KAU TULI?!"

"M-maaf" hanya sepatah kata itu yang mampu terucap saat ini. Zara sungguh kehilangan kata-katanya. Ia bisu seribu bahasa.

"Aku tak butuh kata maafmu, yang ku mau kau berhenti mencintaiku!"

"A-aku tidak bisa."

Jambakkan Agra semakin menguat lalu ia menghempaskan tubuh Zara secara kasar ke lantai.

King Bullying [TELAH TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang