°°°King Bullying
-o0o-
"Aku memang bodoh,Ki. Mencintai orang yang bahkan menolak untuk dicintai."
Oki hanya menghembuskan nafas gusar, gadis di sampingnya ini terus menerus menyalahkan diri sendiri tanpa mau mengutarakan tentang apa yang dilakukan Agra terhadapnya.
Oki menoleh, melirik bahu Zara lalu mengelusnya lembut. "Kau lebih terlihat bodoh jika kau tak berusaha untuk mengutarakannya, kau tidak salah mencintai seseorang entah dia menolak atau menerima. Karena sejatinya, cinta datang tanpa kau mau."
Zara menoleh, mendapati wajah iba dari sahabatnya. "Lalu? Apakah aku harus mempertahankan atau melupakan?"
Terkadang sahabat adalah solusi terbaik untuk setiap permasalahan yang ada dan Zara merasakannya saat ini, meminta sebuah pendapat yang mungkin jalan terbaik untuk masalahnya.
"Pertahankan jika mampu, lepaskan jika kau lelah."
Zara memeluk Oki dengan erat. Tanpa persiapan, badan Oki pun sedikit condong ke belakang dan letak kacamatanya sedikit mengendur. Zara tak merasakan apapun selain pelukan hangat seorang sahabat, tanpa memperhatikan seseorang yang kini di peluknya sedang berusaha menetralkan detak jantung serta kegugupan.
Oki tersenyum kaku lalu mengelus rambut Zara. "Boleh ku baca apa isi diary mu?"
Zara melepaskan pelukannya lalu menatap Oki dengan sedikit semburat merah di pipinya, "tapi aku malu."
Oki pun terkekeh, mengacak puncuk rambut gadis cantik nan polos di hadapannya. "Tak perlu malu, aku kan sahabatmu"
Zara menyodorkan sebuah buku, sedikit tebal yang sebagian besar halaman nya sudah terisi puisi-puisi menarik berasal dari hati Zara sendiri tanpa campur tangan orang lain.
'Sebesar inikah cintamu pada Agra?' - keluh Oki dalam hati dengan senyum mirisnya.
-o0o-
Zara melangkahkan kakinya menuju ruang tamu. Betapa terkejutnya ia mendapati dua orang anak belia yang duduk di lantai. Kedua tangannya sibuk mencoret-coret buku gambar menggunakan pensil warna warni melukiskan sebuah keluarga bahagia di bawah indahnya sinar pelangi yang melengkung.
Zara mendekatinya lalu berjongkok di depan kedua anak kecil itu.
"Lisa, sedang menggambar apa?"
Yang di panggil Lisa pun mendongak, menatap kakak tercinta nya sudah pulang dari sekolah. Dengan cekatan Lisa memeluk kakak perempuan nya dengan satu kecupan mendarat di pipi Zara.
"Lisa menggambar Ibu, Kakak dan Lisa. Kami mendapat tugas untuk menggambar anggota keluarga."
Seorang bocah lelaki kini duduk tegap memandang interaksi kakak beradik di hadapannya. Lisa yang mengerti kerut kebungungan bocah laki-laki itu pun tersenyum lalu mengenalkan kakaknya pada temannya.
"Al, perkenalkan ini kakak Lisa namanya Kak Zara. Kak Zara ini Al yang pernah Lisa ceritakan, dia teman Lisa."
Zara tersenyum lalu mengelus rambut bocah cilik itu yang ternyata memiliki nama Al. "Hai, Al. Kamu sedang menggambar siapa saja?"
![](https://img.wattpad.com/cover/180068533-288-k844170.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
King Bullying [TELAH TERBIT]
RomansaPART LENGKAP! Terbit : Momentous Publisher Zara memberontak, namun yang didapatkan adalah dorongan keras dan punggungnya hingga membentur tembok. Satu buah tangan kekar berada tepat di samping wajahnya. Jantung Zara berdetak tak berkaruan, rasa taku...