Bagian 41

118K 5.4K 399
                                    

°°°King Bullying

-o0o-

Zara berjalan lesu ke arah ruang dokter. Beberapa kali ia meremat kaos olahraganya dengan badan panas dingin. Ia sangat cemas dan pikirannya kacau. Ia tidak menyangka bahwa benar ada kehidupan di dalam perutnya dan semua itu karna pria sekejam Agra.

Ia menatap pintu coklat itu dengan raut takut. Ia berdiri cukup lama, memandang papan nama tergantung diatas pintu.

Ruang Dr. Andini, sp.OG

Kemudian tatapannya jatuh pada sosok di ujung koridor. Oki, dia menganggukan kepala agar Zara segera masuk. Ia tahu Zara sedang ketakutan sebab ini adalah pertama baginya.

Zara membuka pintu, kemudian tersenyum ramah. Di balas pula oleh dokter wanita itu.

"Reinata Azzara?" tanya Dokter Andini.

Zara mengangguk.

"Silahkan duduk," Dokter Andini menunjuk pada kursi di hadapannya.

Kemudian Zara duduk, jarinya saling meremat satu sama lain. Gugup, tentu saja. Ia menunduk, membuat wajahnya tersembunyi di balik helaian rambutnya. Dokter Andini pun memaklumi keadaan Zara, ia paham bagaimana posisi Zara saat ini. Pasti gadis SMA ini tengah di rundung rasa takut yang menjalar keseluruh tubuh.

"Zara? Apa keadaanmu sudah membaik?" tanya Dokter Andini membuka percakapan.

Zara menaikan kepala, "ya kurasa begitu."

"Kau masih SMA kan?"

Zara mengangguk.

"Kau tahu bahaya pergaulan bebas? Walaupun hanya satu kali kalian bersentuhan, bisa berakibat fatal." Jelas Dokter Andini.

"Iya aku mengerti," jawabnya lemah.

"Lalu, bagaimana ini bisa terjadi?" suara itu lembut. Membuat ketakutan Zara sedikit memudar, ya walaupun hanya sedikit.

Zara berfikir sejenak, "semuanya atas dasar kemauanku sendiri."

Alis Dokter Andini menyatu, bagaimana bisa gadis sekolah menginginkan sebuah kehamilan?

"Semuanya atas dasar kesengajaan?" tanya Dokter Andini lagi.

Zara mengangguk, "ya aku sudah tahu resikonya."

Dokter Andini sedikit tidak mengerti akan maksud Zara. Mengapa gadis selugu dia menginginkan kehamilan di luar nikah? Apakah benar gadis ini sengaja?

"Baiklah kalau begitu, kau melakukannya dan kau harus bertanggung jawab sepenuhnya. Kau harus ingat jangan sampai gugurkan bayi tidak berdosa itu, sebenci apapun kau kepadanya jangan sakiti dia. Dia berhak hidup!" tegas Dokter Andini.

Zara mengangguk mantap, "aku tidak pernah berfikiran seperti itu."

"Baiklah, ini vitamin dan juga susu untuk kesehatan bayimu. Jaga pola makan, tidur dan jangan stress. Ingat kandunganmu dan jangan egois, semua telah di bayar oleh Oki" perintah Dokter Andini.

"Oki?"

Dokter Andini mengangguk, "ya jangan khawatir."

King Bullying [TELAH TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang