°°°King Bullying
-o0o-
Zara menunggu angkot dengan kesabaran penuh, ia harap hari ini akan menjadi awal yang baik untuk kehidupan yang baru tanpa Agra disekolah. Mulai hari ini Zara telah menduduki kelas 12 yang berarti Agra tidak berurusan dengannya lagi.
Memang semua terasa ada yang hilang, tetapi Zara harap sesuatu yang hilang itu adalah hal buruk yang selalu menimpanya.
Pagi yang cukup dingin, Zara menggunakan sweater rajut tipis berwarna hijau army. Yang seperti kalian tahu, Zara sangat menyukai warna hijau army karna baginya warna hijau army itu melambangkan kelembaban. Ia menyukai warna hijau bukan semata-mata tanpa alasan, karna menurutnya seluruh dunia akan mati jika warna hijau di ganti oleh warna yang lain.
Dua bulan sudah ia lewati dengan senang hati, tidur dan bermain bersama adiknya cukup mengisi hari-hari liburnya. Kini ia kembali di dunianya, dunia anak sekolah dimana seluruh murid dibebankan oleh tugas dan tugas.
Hari ini dan detik ini juga Zara tidak akan membuat kesalahan yang nantinya akan menghancurkan masa depan. Satu langkah lagi Zara akan pergi meninggalkan sekolah itu, dimana ia merasa buruk di sana.
Mengingat soal pria bajingan itu, membuat Zara merasa sedikit tenang sebab ia tak menemukan tanda-tanda kehamilan. Ya, Zara cukup sehat dan tak merasakan mual, pusing dan demam seperti artikel yang ia baca. Ia terlalu kuat untuk ukuran ibu hamil dan Zara tenang untuk itu, sepertinya kejadian itu tak membuahkan hasil. Meski kehormatanya tak bisa dikembalikan tapi setidaknya ia tak memiliki janin di dalam rahimnya.
Zara memang telat datang bulan, ya sudah hampir dua bulan ini dia tak mengeluarkan darah kotornya. Tapi itu bukan masalah bagi Zara, sebab ia sudah terlalu sering mengalami ini. Bahkan Zara pernah dua bulan tidak mengeluarkan cairan merah itu mengingat pola makan Zara yang tidak teratur, stress berlebih dan juga pikiran yang menumpuk.
Telat datang bulan bukan alasan hamil, yang Zara yakin ia tidak hamil. Sebab? Tubuh Zara tidak merasa lunglai sedikit pun.
Angkot berhenti di depan gerbang SMA Mahapa. Zara memberikan ongkos lalu berjalan memasuki sekolah itu. Ia mengawali semuanya dengan senyum yang mengembang. Sungguh kini ia merasa bebas dari belenggu yang menikamnya pada jurang masalah.
Ia berjalan menyusuri koridor, tatapan itu masih sama. Tatapan jijik memandang Zara seperti melihat tikus got masuk kedalam restoran mahal. Zara tak menghiraukan ia lebih memilih berjalan terus menuju kelasnya.
Sudah ada Oki dan beberapa anak di kelas rupanya. Pikir Zara ia terlalu bersemangat sehingga datang sepagi ini, ternyata dugaannya salah.
"Kau tidak enak badan?" Oki menghampiri lalu mengecek dahi Zara dengan punggung tangan.
Zara tersenyum memperlihatkan giginya, "tentu saja aku baik, aku hanya merasa kedinginan. Apa kau tidak kedinginan? Aku rasa mayoritas siswa menggunakan jaket." Zara mengeluarkan novel dari dalam tasnya.
Oki menggaruk tengkuknya yang tak gatal, "oh ya? Kurasa mereka kedinginan sebab mataharinya sudah tidak ada di sini."
"Siapa?" tanya Zara dengan wajah polosnya.
"Agra, kurasa jika ada dia maka suasananya akan panas hahaha," Oki dan Zara tertawa renyah. Sudah lama rasanya ia tak bercengkrama secara langsung.
![](https://img.wattpad.com/cover/180068533-288-k844170.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
King Bullying [TELAH TERBIT]
RomancePART LENGKAP! Terbit : Momentous Publisher Zara memberontak, namun yang didapatkan adalah dorongan keras dan punggungnya hingga membentur tembok. Satu buah tangan kekar berada tepat di samping wajahnya. Jantung Zara berdetak tak berkaruan, rasa taku...