°°°King Bullying
-o0o-
"Aku melihatmu begitu lesu hari ini, ada apa?" Oki melantun pertanyaan sembari terus mengikuti jejak sahabat perempuan yang mengajaknya menapak ke lantai ruang loker di mana barang-barang penting berada.
Zara tersenyum manis sekali, meng-isyaratkan bahwa dirinya benar tidak apa-apa meskipun di benaknya selalu tertanam keresahan yang sedari tadi ia coba tutupi. "Sudahlah aku tak apa, hanya merasa sedikit lelah."
Jemarinya mengeluarkan kunci yang ada di dalam tas gendong. Setelah berhasil membuka lokernya, dengan segera Zara mengambil baju olahraga berwarna biru gelap dengan paduan warna merah darah.
"Apa kau perlu istirahat? Kita bisa absen pelajaran olahraga jika badanmu tidak sehat" titah Oki merasa khawatir dengan keadaan sahabatnya yang tampak tak baik-baik saja.
"Ayolah kita tak butuh waktu lama, aku tidak apa jangan khawatir " Zara berlalu pergi mendahului Oki yang masih terpaku melihat badan ringkih itu memasuki kamar mandi wanita. Dia menggeleng pelan beberapa kali.
'Seandainya kau tahu betapa besar rasa sayangku ini' monolog Oki membatin yang tak mampu ia ucapkan selama ini. Hanya bisa ia pendam sendiri di lubuk hati yang selalu meraung untuk segera mengutarakannya.
Tapi apa daya dirinya yang tak mungkin bisa mendapatkan kasih sayang lebih dari sahabat.
-o0o-
"LARI PUTARI LAPANGAN 3 KALI!" perintah Pak Andi yang tak dapat diganggu gugat oleh para penghuni kelas sebelas Ipa 3 . Semua sontak berlari secara berderet mengelilingi lapangan yang tak dekat jaraknya. Termasuk Zara yang ikut berlari di antara barisan para siswa kelas sebelas Ipa 3.
Cukup melelahkan baginya, karena sedari tadi perutnya kosong belum terisi makanan apapun. Memang benar tadi pagi dia mencoba makanan kantin karena ibu tidak memberinya bekal. Hari ini ibu kehabisan stok makanan sehingga beliau memutuskan untuk makan di luar dan menyuruh sang putri untuk sesekali makan di kantin yang cukup mahal harganya.
Mata bulat indahnya menangkap sosok Agra yang bermain basket bersama beberapa jajaran siswa angkatannya. Hari ini memang jam pelajaran olahraga kelas Sebelas Ipa 3 yang kebetulan sama dengan jam olahraga kelas dua belas Mispa.
Mispa? Kelas istimewa yang di isi oleh para anak dari konglomerat dan memiliki kepandaian di atas rata-rata. Kemampuan berfikirnya seimbang antara pelajaran Ipa dan Ips tak menentukan kehebatan di salah satunya sehingga kelas Mispa di huni oleh para siswa yang memiliki dua kemampuan di bidang pelajaran Ipa dan Ips.
Di lubuk hati terdalam sebenarnya Zara merasa tidak nyaman bersekolah di sini apalagi ketika matanya menangkap sosok menyeramkan itu.
Tetapi apa daya jika beasiswa jatuh di sekolah sialan ini. Zara kembali terfokus ke lapangan yang ia pijak ketika tak sengaja melihat mata tajam itu meliriknya sekilas. Sepertinya dia merasa jika ada yang memperhatikannya.
Sudah lama sekali Zara mengagumi pesona Agra, siapa yang dapat menolak pesona pria bak pahatan Dewa Yunani itu? Bukan berlebihan, namun inilah kenyataan dan kenyataan itu juga terus menghantui pikiran Zara, bagaimana bisa dia tertarik dengan Agra yang sudah pasti mustahil untuk dia dapatkan.
'Mulai sekarang lupakan dia Zara, berhentilah berkhayal' rutuk Zara dalam hati.
-o0o-
![](https://img.wattpad.com/cover/180068533-288-k844170.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
King Bullying [TELAH TERBIT]
Roman d'amourPART LENGKAP! Terbit : Momentous Publisher Zara memberontak, namun yang didapatkan adalah dorongan keras dan punggungnya hingga membentur tembok. Satu buah tangan kekar berada tepat di samping wajahnya. Jantung Zara berdetak tak berkaruan, rasa taku...