Bagian 30

122K 5.6K 389
                                    

°°°King Bullying

-o0o-

Zara menatap pemandangan itu penuh luka di hatinya. Ia menyadari bahwa dirinya tidak akan pernah meluluhkan hati seorang Agra. Apalah daya Zara? Wanita dengan otak pas-pasan dan hanya mengandalkan beasiswa. Wajah pun tidak secantik dan sebersih Alexa, boro-boro untuk membeli alat make up. Untuk membeli buku paket saja harus mengumpulkan uang jajan terlebih dahulu. Harta? Jangan ditanyakan lagi, Zara pasti kalah sebelum bertanding. Mencicipi protein ikan pun tidak bisa setiap hari.

Jika Zara terus mencintai seorang Agra, rasanya Zara seperti tidak tahu diri. Agra sempurna, wajahnya yang tidak dapat di tolak lagi ketampanannya, harta Agra pun ibarat memetik daun di pohon, dan Agra adalah pria jenius. Dunia ini licik, ia memberikan kelebihan tak tanggung-tanggung pada satu orang sehingga membuat orang lain merasa kekurangan. Agra bak pangeran di negeri dongeng sedangkan Zara? Bahkan seorang kusir kuda pun tidak sebanding denganya.

Zara pergi meninggalkan kedua orang yang tengah bercumbu di bawah pohon beringin itu. Bangku putih itu menjadi saksi bahwa kisah cinta antara Agra dan Alexa sudah bersatu. Bahkan daun beringin yang berguguran tak mampu menghentikan aktivitas mereka. Mereka seolah menikmati ciuman itu, kedua netranya tertutup menyalurkan rasa cinta. Baju seragam putih abu-abunya seolah menertawakan Zara saat ini, bahwa Alexa dan Agra bukan sesuatu yang dapat ia cegah.

Air matanya tidak mengalir, ia terlalu lelah menangisi lelaki dengan alasan cinta. Ia bisa hidup tanpa cinta namun apakah ia bisa hidup jika cintanya benar-benar berakhir pada pria itu?

"Jadi, aku kalah? Menjadi pengecut yang berlari karna cemburu? Hahaha yeah finally i can't get my king," Zara berjalan cepat menuju kelasnya. Selain bunyi bel berbunyi, pemandangan tadi sungguh menyakitkan.

Hari ini adalah Ujian Nasional terakhir bagi kelas 12 dan baru hari ini pula Zara melihat sosok Agra. Tiga hari Zara mencoba mencari Agra di tempat yang biasa Agra kunjungi namun sepertinya takdir sudah tidak berpihak pada Zara. Ia tak kunjung bertemu malaikat bersayap hitam itu dan hari ini, takdir membuat Zara paham bahwa dirinya benar-benar tidak diciptakan untuk Agra. Zara tidak bisa merusak hubungan Alexa dan Agra sebab mereka saling mencintai, terlalu kejam jika Zara menjadi perusak hubungan mereka. Alexa baik dan Agra pantas mendapatkan wanita bak ratu di kerajaan.

Brakkk...

"Ah maaf aku tidak sengaja, aku buru-buru jadi tidak memperhatikan jal--" ucap seorang pria sembari memunguti beberapa lembar kertas miliknya yang berceceran di lantai. Zara berdiri mematung tanpa ada pergerakan sedikitpun, gravitasi terpusat pada tubuhnya namun hatinya seolah kehilangan gravitasi itu sendiri. Semuanya berantakan, menghancurkan seluruh isi hatinya.

Pria itu menatap Zara yang berdiri terdiam. Bibirnya sulit untuk melanjutkan kata-katanya, terkatup rapat setelah mengetahui bahwa ia baru saja menabrak gadis itu.

"Oki?" ucap Zara dengan volume sangat kecil, tak terdengar oleh siapapun terkecuali diri Zara sendiri. Sahabatnya, ia ingin sekali memeluk dan menangis di pelukan Oki tanpa adanya benteng tinggi seperti saat ini. Zara ingin bersama Oki seperti dulu tanpa ada perasaan lebih, Zara tahu bahwa ia jahat jika menjauhi Oki hanya karna urusan cinta. Tetapi, Zara bukan gadis munafik yang menutupi perasaan canggungnya jika Oki masih menopang perasaan ingin memiliki lebih dari seorang sahabat. Apalagi menerima Oki dan menjadi pengkhianat karna hatinya bukan untuk Oki, tetapi Agra.

"Maafkan aku aku tidak seng--" permintaan maaf dari Oki yang terkesan berlebihan itu membuat Zara gemas dan memotong ucapannya.

King Bullying [TELAH TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang