Bagian 14

114K 5.8K 691
                                    

°°°King Bullying

-o0o-

Ketika orang yang kamu sayang menyakitimu

Lalu apa yang kamu lakukan?

Diam dan menerima semuanya?

Dalam hati ingin ku berteriak menyerukan betapa lelahnya hatiku

Tapi apa?

Aku tidak bisa, bukan karena aku lemah

Namun aku tidak berhak atas semua itu

Bukankah semua alur ini telah ditulis oleh Tuhan?

Bukankah skenario ini telah ditetapkan dan tidak dapat di ubah?

Sabar adalah keputusanku saat ini

Menunggu dimana hari itu tiba

Dimana pelangi tersenyum setelah badai menimpa

"Woy gadis kuno! Kau di tunggu oleh Agra di depan kelas, cepat! Jangan buat aku ikut terikat dalam masalah!"

Zara mendongak hati-hati melihat salah seorang anak di kelasnya menyuruhnya menemui Agra di depan kelas. Setelah siswa itu pergi, Zara menggigit bibirnya gugup. Ia beranjak dari tempat ia duduk lalu berjalan dengan amat hati-hati menuju depan kelas.

"A-ada apa k-kau memanggilku?"

"Ikuti aku!"

Agra berjalan lebih dahulu meninggalkan Zara dua langkah di belakangnya. Baru beberapa langkah Agra berjalan, namun tiba-tiba ia menghentikan langkah nya dan berkata sesuatu yang sedikit menyakiti hati gadis di belakangnya.

"Jangan terlalu dekat. Mundurlah maksimal 7 langkah. Aku tidak sudi jika ada yang melihatku berjalan berdekatan denganmu!"

Setelahnya Agra kembali mengayunkan kaki panjangnya menyusuri koridor yang sedikit ramai. Zara menunggu beberapa Agra mengambil langkah,lalu ia mengikuti di belakangnya. Sedikit susah karena banyak siswa yang berlalu lalang. Banyak siswa yang menabrak bahu gadis itu dengan tidak berperikemanusiaan, berbeda sekali saat Agra yang melintas. Maka, dengan spontan mereka akan menyingkir tanpa Agra minta.

Susah sekali memnag menjadi seseorang yang tahta bahkan lebih rendah, sehingga dengan mudahnya mereka menganggap Zara lebih rendah bahkan sangat rendah.

LIBRARY

Oh papan tulisan itu terpampang nyata di atas pintu masuk. Ternyata Agra mengajaknya menuju perpustakaan yang lumayan sepi.

Kini, rasa kekaguman itu semakin meningkat. Ternyata ia murid yang rajin dan berfikir kritis. Lihat saja, kini ia sedang memahami rumus fisika. Jika begini jadinya, Zara akan semakin mencintai pria itu, bukan malah melupakan.

Zara hanya bisa menatap gerak gerik mata itu yang bergulir mencari makna di setiap deretan kata-kata yang berada di buku yang tebalnya mencapai 300 halaman. Mata tegas itu semakin memancarkan aura ketampanannya.

"Carikan aku buku referensi fisika dan sejarah Indonesia!"

Seperti sebuah remote otomatis. Zara segera pergi mencarikan buku yang diperintahkan oleh Agra. Jangan sampai ia salah mencarikan buku lalu menimbulkan masalah baru baginya.

King Bullying [TELAH TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang