"MAMAA." teriak seorang gadis yang masih mengenakan seragam putih abu-abu yang berdiri di ambang pintu.
Teriakan gadis itu, berhasil mengalihkan pandangan laki-laki paruh baya dan seorang wanita asing yang masih terdiam memandang gadis itu dengan sendu.
Tanpa mempedulikan tatapan pria paruh baya itu, gadis berseragam putih abu itu langsung menghampiri sang mama yang sudah tergeletak dengan kepala yang sudah bercucuran darah.
"Mama kenapa hiks?" tanya gadis itu sembari memangku kepala sang mama.
"Ma..ma gak..pa..pa sa..yang." jawab Wanita yang di panggil 'mama' terbata-bata.
"Kenapa bisa berdarah gini ma hiks..hikss." tanya gadis itu lagi di tengah isakannya.
"Mika sayang." panggil sang mama dengan lembut.
"Kamu harus bahagia tanpa mama ya, mama sayang banget sama putri mama yang cantik ini." lanjutnya sembari membelai lembut pipi sang putri.
"Gak ma, Mama pasti sembuh mama gak boleh pergiii." ucap gadis itu yang tak lain adalah Mikayla Anjani dengan histeris.
"Mama sayang Mika." setelah mengucapkan tiga kata itu, wanita yang dipanggil 'mama' itu sudah menutup matanya dengan tubuh yang perlahan menjadi dingin yang membuat Mika meraung.
"MAMA BANGUN."
"MAMA GAK BOLEH PERGI."
"MAMA GAK BOLEH NINGGALIN MIKA. MIKA MASIH BUTUH MAMA."
"MAMAAAAAAA."
Teriakan dan raungan Mika menggema, mengisi keheningan ruang disetiap sudut rumah.
"Pa, cepet bawa mama ke rumah sakit pa." ucap Mika kalang kabut.
Vito sang papa pun yang melihat putri kesayangannya histeris, langsung mendekap sang putri dengan erat.
"Sssttt, sayang mama udah pergi. Mama udah bahagia." bisik Vito sembari mengusap punggung sang putri dengan lembut.
Mika yang mendengar bisikan sang papa pun langsung mendorong sang papa dengan kasar.
"INI SEMUA GARA-GARA PAPA." teriak Mika sembari menunjuk sang papa dengan penuh emosi.
"Sayang kamu salah paham." ucap Vito mencoba menenangkan Mika yang sudah kalap.
"APA YANG UDAH PAPA LAKUIN SAMA MAMA. KENAPA PAPA DORONG MAMA." teriak Mika yang membuat Vito diam membeku.
Setelah berteriak, Mika berlari kalang kabut keluar rumah dengan air mata yang tak hentinya mengalir.
"Pak, tolongin mama saya pak." ucap Mika ketika bertemu dengan salah satu tetangganya.
"Mama kamu kenapa dek?" tanya bapak itu dengan khawatir ketika melihat penampilan Mika yang sangat kacau.
"Kepala mama saya berdarah pak." jelas Mika dengan panik.
"Ayo pak, bantu mama saya." ajak Mika sembari menarik tangan seorang bapak yang ditemuinya tadi dengan tergesa.
Sang bapak pun menurut dan mengikuti langkah cepat Mika.
Sesampainya didalam rumah, bapak tersebut langsung memeriksa keadaan mama Mika.
"Pak, gimana keadaan mama saya?" tanya Mika khawatir.
"Maaf dek, mama kamu sudah menghadap kepada sang Maha Kuasa." ucap bapak itu dengan menatap Mika iba.
Mika yang mendengar penuturan itu langsung berteriak histeris.
"MAMA GAK BOLEH PERGI NINGGALIN MIKAAA."
KAMU SEDANG MEMBACA
MIKAYLA [END]
RandomTERSEDIA EBOOK Part lengkap sampai END Mikayla Anjani Pramudya adalah seorang gadis yang telah merasakan sakitnya dikhianati oleh laki-laki yang sudah dianggapnya sebagai Malaikat dalam kehidupan seorang Mikayla. Lalu bagaimana kelanjutan kisah hidu...