🍁MIKAYLA🍁 35

444 23 0
                                    

Setelah menempuh perjalanan yang penuh drama tadi, kini mobil yang ditumpangi Mika dan Rega sudah terparkir rapi dihalaman sebuah rumah yang bisa dikatakan mewah.

"Turun yuk." ajak Rega sembari melepas seatbealt yang dipakainya.

Sedangkan Mika langsung menuruti ucapan Rega dan melakukan seperti yang dilakukan oleh Rega.

Setelah keduanya keluar dari mobil, Rega segera menarik lengan Mika dan membawanya masuk ke dalam rumah.

"Assalamualaikum." salam Rega dan Mika berbarengan dengan tangan yang saling bertautan.

Syifa yang tadinya fokus menonton TV pun kini mengalihkan pandangannya ke arah Rega dan Mika.

"Ya ampun Mika, kemana aja kamu ini, udah lama banget gak main kesini?" seru Syifa sembari berjalan menghampiri Mika.

"Rega nggak pernah ngajakin Mika kesini lagi bun." adu Mika sembari mencium punggung tangan Syifa.

"Kamu ini yaa, bunda kan udah bilang sering-sering ajak Mika kesini." omel Syifa sembari menjewer telinga Rega yang membuat sang empunya meringis kesakitan.

Mika yang melihat Rega meringis kesakitan, bukannya merasa iba tapi malah terkekeh.

"Tatakk!!" seruan dengan suara cadel itu pun berhasil mengalihkan fokus tiga orang dewasa ke arah sosok mungil yang berjalan menghampiri mereka dengan tertatih-tatih.

"Amellll." pekik Mika dan langsung meraih tubuh mungil Amel ke dalam pelukannya.

"Kakak kangen banget sama kamu." ucap Mika sembari menghujami Amel dengan kecupan-kecupan diseluruh wajahnya.

"Hahaha tatakk atik eliii." ucap Amel sembari tertawa riang.

Mika yang merasa semakin gemas pun melanjutkan aksinya dan juga menggelitiki perut Amel yang membuat sang empunya tertawa terbahak-bahak.

Rega dan Syifa yang melihat interaksi antara Mika dan Amel pun ikut mengembangkan senyumnya.

"Mika anak yang baik." gumam Syifa pelan yang masih bisa di dengar oleh Rega.

"Banget." timpal Rega dengan mata yang fokus memandang Mika dan Amel yang asik bercanda.

"Amel kangen nggak sama kakak?" tanya Mika sembari mencium pipi gembil Amel.

"Mel angen." jawab Amel sembari membenamkan wajahnya ke ceruk leher Mika yang membuat sang empunya terkekeh.

Syifa pun mengajak Mika untuk duduk di sofa yang berada di ruang keluarga.

"Mika apa kabar?" tanya Syifa sembari menempatkan dirinya di samping Mika.

"Baik bun." jawab Mika sembari tersenyum.

"Yaudah kamu disini aja ya, bunda mau ke dapur dulu." pamit Syifa yang langsung diangguki oleh Mika.

Mika pun kembali bermain bersama Amel.

"Tata ain neka bebi ya." ucap Amel sembari menarik tangan Mika dan membawanya ke ruang bermain.

Mika pun berjalan sembari menggandeng Amel agar tidak terjatuh.

Sesampainya diruang bermain, Amel langsung menghanpiri mainnya dan mengambil boneka barbie lengkap dengan pakaian dan juga aksesorisnya.

"Tata ain ni." ucap Amel sembari menunjukkan bonek barbie yang berada di tangannya.

Dan dengan senang hati, Mika menghampiri Amel dan bermain bersama.

"Asik banget sih." celetuk Rega sembari mengusap puncak kepala Mika dan mengecup pipi Amel.

"Asik dong." balas Mika sembari sibuk mengganti pakaian barbie yang dipegangnya.

"Ay, lo nggak mau mandi lagi?" tanya Rega sembari mendudukkan dirinya disamping Mika.

"Enggak ah, tadi sebelum ke taman gue udah mandi." balas Mika.

"Adek manis, kakak Mikanya abang pinjem dulu ya." ucap Rega yang membuat Mika dan juga Amel menoleh menatap Rega.

"Nda oleh." balas Amel dengan bibir tertekuk ke bawah.

Rega yang memang dasarnya jahil, malah semakin menjadi. Dengan sengaja Rega memeluk Mika dengan erat yang membuat sang empunya memekik terkejut dan diikuti tangis keras Amel.

"REGAAAAA..." pekik Mika

"HUWAAAAAA HIKS..HIKSS.. TAK EGA AKALLL HUWWAAAAAAA." tangis Amel pun pecah sembari memukul-mukul tubuh Rega dengan boneka barbie yang dibawanya.

Bukannya kesakitan, Rega malah tertawa terbahak melihat adiknya menangis meraung.

"Rega ishh lepas." ucap Mika sembari memberontak dari pelukan Rega.

"Nggak mau, pengen gini aja." keukeh Rega sembari mempererat pelukannya.

Amel yang merasa jengkel pun tak henti-hentinya memukuli tubuh Rega dengan barang-barang yang ada di sekitarnya.

"Aww ishh, sakit kali dek. Masa abang di pukuli pakai mainan." ucap Rega sembari meringis kesakitan.

Mika yang merasa kasian melihat Rega yang dipukuli Amel pun mencoba meraih Amel dalam pelukannya.

"Cup cup, abang nakal ya dek." ucap Mika sembari mencoba menenangkan Amel yang masih menangis sesegukan.

"Hiks...hikss abang akal nda au alah ama adek hikss." ucap Amel sesegukan.

"Boleh nggak abangnya kakak cubit?" tanya Mika sembari menghapus air mata Amel.

"Heeh oleh hiks." ucap Amel sembari menganggukkan kepalanya dengan semangat.

Dan tanpa menunggu lama lagi, Mika langsung mencubit lengan Rega yang membuat sang empunya memekik kesakitan.

"Awwww sakit tau yang, nyubitnya beneran lagi." pekik Rega sembari mengelus bekas cubitan Mika.

Mika pun merasa bersalah melihat Rega yang sedang meringis kesakitan.

"Sakit banget ya?" tanya Mika sembari menggantikan tangan Rega mengelus bekas cubitannya.

"Sakit banget tau, lo nyubitnya pakai perasaan banget." balas Rega.

"Ya abisnya lo sih usil banget sama adeknya, adeknya sampai dibikin nangis sesegukan kayak gitu." omel Mika tanpa menghentikan elusannya.

"Coba lihat tangannya." ucap Mika sembari menarik tangan Rega ke hadapannya.

"Maaf ya, tangannya sampai merah gini." ucap Mika dengan tangannya yang mengelus lengan Rega dengan lembut.

"Gue mau maafin, tapi ada syaratnya." ucap Rega sembari mengerlingkan matanya genit.

"Syaratnya apaan?" tanya Mika dengan penasaran.

"Cium ini dulu." bisik Rega sembari menunjuk pipi sebelah kanannya.

"IHHHH REGAA MESUMMMMM." pekik Mika

MIKAYLA [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang