MIKAYLA [END]

🍁MIKAYLA🍁 44

Gue tersenyum bukan berarti gue bahagia, tapi gue mencoba bersikap baik-baik saja walau nyatanya hati gue terluka.

-Mikayla Anjani Pramudya

🍁🍁🍁

Pagi ini Mika sudah rapi dengan pakaian kasualnya, karena hari ini Mika dan Rizal sudah membuat rencana untuk menghabiskan waktu bersama.

Setelah merasa siap, Mika keluar dari kamarnya dan menghampiri Rizal yang sudah duduk di ruang makan.

"Pagi Kak Izal." sapa Mika sembari tersenyum.

"Pagi juga Kay." balas Rizal.

"Kita sarapan dulu ya, abis itu langsung berangkat." ucap Rizal yang langsung di angguki semangat oleh Mika.

Mereka pun makan dengan tenang, bahkan Mika sama sekali tidak menghiraukan keberadaan Rega yang duduk di sebrangnya.

Karena bangku yang biasa di tempati oleh Rega sudah ditempati oleh Rizal.

"Kay udah selesai Kak." ucap Mika dan meminum segelas susu.

"Yaudah ayo." ajak Rizal dan beranjak dari duduknya.

Saat Rizal akan berpamitan kepada Vito, Mika terlebih dahulu menarik lengan Rizal untuk meninggalkan ruang makan.

"Kita kesananya naik apa?" tanya Rizal saat sudah berada di teras, ia lupa jika kemarin ia kesini bersama orang tuanya.

"Bentar, aku mintain kunci mobil dulu." ucap Mika dan berlalu meninggalkan Rizal di teras.

Tak lama kemudian, Mika kembali dengan membawa kunci mobil.

"Yuk berangkat." ajak Mika yang langsung diangguki oleh Rizal.

"Kakak yang nyetir atau Kay?" tanya Rizal saat mereka Sudah berada disamping mobil Mika.

"Kakak aja deh." balas Mika yang langsung disetujui oleh Rizal.

Tak berselang lama, Rizal pun melajukan mobilnya meninggalkan pekarangan rumah Mika.

Selama perjalanan Mika dan Rizal bernostalgia masa kecil mereka bahkan Mika tak berhenti tertawa saat mengingat tingkah konyol Rizal saat kecil.

"Kay masih inget waktu kakak dikejar-kejar sama waria." curhat Mika disela tawanya.

"Udah dong Kay jangan dibahas, itu aib." kesal Rizal.

"Yee itu mah salah kakak sendiri, salah siapa kecil-kecil udah genit." lanjut Mika tanpa menghiraukan tampang masam Rizal.

Ting!

Saat Rizal akan membalas ledekan Mika, suara notifikasi ponsel Mika membuat Rizal mengurungkan niatnya.