🍁MIKAYLA🍁 28

470 33 2
                                    

Gue udah jatuhin hati gue buat lo, jadi jangan pernah kecewain gue.

-Mikayla Anjani Pramudya

🍁🍁🍁

Mika baru saja keluar dari kamar mandi dengan seragam yang melekat ditubuhnya. Sebelum meninggalkan kamarnya, Mika kembali memperhatikan penampilannya.

Setelah merasa cukup rapi, Mika segera menyambar tasnya dan keluar dari kamar.

Sesampainya diruang makan, Mika terkejut melihat sosok yang kini tengah menatapnya sambil tersenyum.

"Kenapa kesini nggak ngabarin dulu." tanya Mika sembari duduk dibangkunya.

"Gimana mau ngabarin kalau dari semalem lo nya ngambek." jawab orang itu yang tak lain adalah Rega.

"Ya abisnya lo jadi orang ngeselin banget." bantah Mika tak mau kalah.

"Iya, iya gue yang salah. Sekarang cepetan sarapan kalau nggak mau telat." ucap Rega.

Dan tanpa membalas ucapan Rega, Mika segera melahap sarapannya.

Tak perlu membutuhkan waktu lama untuk Mika menyelesaikan sarapannya.

"Udah selesai kan Re?" tanya Mika yang dibalas anggukan oleh Rega.

"Yaudah, yuk berangkat." ajak Mika yang sudah beranjak dari duduknya.

Mika pun berlalu dari ruang makan dan mencari keberadaan bi Marsih. Setelah menemuka keberadaan bi Marsih, Mika pun segera berpamitan yang diikuti oleh Rega.



🍁🍁🍁



Sesampainya disekolahan, kurang 5 menit lagi bel masuk akan berbunyi.

Mika pun segera turun dari motor Rega, dan sedikit menepikan dirinya untuk menunggu Rega yang sedang memparkirkan motornya.

Tak lama kemudian, Rega datang menghampiri Mika yang sedang sibuk memperhatikan keadaan sekitarnya.

"Lagi liatin apa sih?" Tanya Rega saat sudah berada dihadapan Mika, dan refleks Mika pun mengalihkan pandangannya ke arah Rega yang berdiri menjulang di hadapannya.

"Enggak apa-apa kok." balas Mika sembari tersenyum.

Rega pun ikut tersenyum dan mengacak puncak kepala Mika dengan lembut.

"Yaudah, yuk ke kelas." ajak Rega sembari menggandeng lengan Mika dan membawanya ke kelas gadisnya.

Selama perjalanan menuju kelasnya, Mika dan Rega selalu saja tertawa. Entah apa yang mereka bicarakan.

Mereka berdua pun menghentikan langkahnya saat sudah sampai didepan kelas Mika.

"Belajar yang rajin, jangan suka bolos." ucap Rega.

"Ishhh padahal tadi gue udah berencana mau bolos." dengus Mika.

Dan tanpa aba-aba Rega langsung menarik hidung Mika dengan sedikit kencang yang membuat sang empunya memekik kesakitan.

"Awww bego banget sih Re, sakit banget tau." pekik Mika sembari menatap Rega dengan kesal.

"Ya abisnya, cewek gue gak boleh nakal. Biar gue aja yang nakal lo jangan." ucap Rega.

"Emang cewek lo siapa?" goda Mika.

"Ranty Maria." jawab Rega asal yang malah membuat Mika tersenyum lebar.

"Gue baru sadar, ternyata gue seimut itu. Sampai Rega bilang kalau gue mirip sama Ranty Maria." ucap Mika dengan tampang menyebalkannya.

Rega yang mendengar jawaban Mika pun memandang Mika dengan tampang cengonya.

"Gila, PD banget cewek gue." gumam Rega dengan suara sangat pelan.

"Terserah lo aja lah." dengus Rega.

"Ya kan emang terserah gue." ucap Mika.

"Sayangku, cintaku, baby ku. Gue mau balik kelas dulu ya udah bel dari tadi." ucak Rega sembari mengacak rambut Mika.

Sedangkan Mika hanya menganggukkan kepalanya sebagai jawaban, dirinya masih syok mendengar panggilan dari Rega.

Bahkan tanpa disadarinya, kini pipinya sudah semerah tomat.

"Ishh Rega, bisa banget sih bikin anak orang baper." gumam Mika sembari tersenyum.

Mika pun berbalik untuk memasuki kelas dan duduk dibangkunya.

"Gue udah terlalu jatuh buat lo Re, jadi jangan pernah ngecewain gue." batin Mika sembari memejamkan matanya.





🍁🍁🍁






Bel istirahat sudah berbunyi sejak 3 menit yang lalu. Namun Mika masih sibuk memberaskan alat tulisnya dan memasukkannya kedalam tas.

"Mikaaa lo dicariin cowok lo." teriak salah satu teman sekelasnya.

Mika pun segera menutup resleting tasnya dan beranjak dari duduknya untuk menemui pacarnya.

"Kenapa kesini?" tanya Mika saat sudah berdiri dihadapan Rega.

"Mau ngajakin ke kantin bareng." jawab Rega sembari merapikan rambut Mika yang sedikit berantakan.

"Yaudah ayo." ajak Mika.

Rega pun berjalan bersisian dengan Mika, bahkan tanpa sungkan Rega menggandeng Mika sampai ke kantin.


"Rega lepasin, malu tahu diliatin anak-anak." bisik Mika sembari mencoba melepaskan tangannya.

Bukannya melepakan, Rega malah mengeratkan genggaman tangannya. Sedangkan Mika hanya bisa pasrah mendapati Rega yang tak mengindahkan tegurannya.

"Jangan peduliin pendapat orang tentang kita, karena kita hidup bukan untuk mereka." ucap Rega dengan tegas.

MIKAYLA [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang